Liputan6.com, Jakarta Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan biaya angkutan menggunakan tol laut jauh lebih murah dibanding angkutan komersial lain.
Hal ini sekaligus menampik kekhawatiran masyarakat terhadap mahalnya biaya logistik. Seperti yang diungkapkan para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di wilayah Tertinggal, Terdalam, Terluar, dan Perbatasan (3TP).
Tol Laut ini pula yang akan dimanfaatkan demi mendukung gelaran Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI).
Advertisement
“Tantangan dari progres Gernas BBI adalah distribusi logistik yang dianggap sulit, mahal. Selain itu belum juga terinformasinya publik bagaimana penggunaan distribusi yang bisa dimanfaatkan pengusaha,” katanya dalam Webinar Kemudahan Distribusi Logistik Melalui Tol Laut, Kamis (10/2/2022).
“Salah satu program pemerintah yang bisa dimanfaatkan UMKM adalah tol laut, biaya di angkutan tol laut secara umum lebih rendah dibanding biaya angkutan komersial,” imbuhnya.
Kemenhub telah memberikan stimulus khusus dengan adanya potongan harga angkut balik sebesar 50 persen dari biaya muatan berangkat.
Melalui upaya ini, mampu jadi penyeimbang biaya logistik, kemudian juga bisa mendorong pertumbuhan ekonomi daerah khususnya wilayah Timur Indonesia.
“Program tol laut diharapkan dapat mengurangi biaya logistik yang dikeluarkan oleh para shipper dalam mengirim barang dari pelabuhan pangkal hingga daerah tujuan,” jelas dia.
Berkaitan dengan Gernas BBI, Kemenhub sebagai salah satu campaign manager merasa perlu memperhatikan kemudahan dan keterjangkauan biaya logistik.
Apalagi, saat ini telah ada 17,2 pelaku UMKM di tahun ketiga pelaksanaan Gernas BBI. “Dan sudah merupakan satu bagian dari ekosistem digital dari target 30 juta yang kita harapkan UMKM onboarding pada 2023 dengan kontribusi 60 persen,” katanya.
“Oleh karena itu, kita harus dukung penggunaan produk-produk lokal, pengembangan UMKM, dan didukung Tol Laut. Dan UMKM ini selayaknya harus berperan penting dalam perekonomian Indonesia,” tambahnya.
Terus Meningkat
Menhub Budi mengatakan, perkembangan Tol Laut terus meningkat sejak diluncurkan pada 2015 lalu. Peningkatan terjadi di aspek trayek, jumlah muatan, hingga kapasitas. Saat ini Tol Laut tengah melayani 34 trayek.
“Jumlah ini harus dioptimalkan secara detail dan masing-masing pihak mengevaluasi pergerakan ini agar dapat dilaksanakan dengan efektif,” katanya.
Guna memberikan kemudahan dalam melakukan pemesanan dan melacak pengiriman, Tol Laut juga telah dilengkapi dengan aplikasi Si Tol Laut. Aplikasi ini pula disebut telah terintegrasi dengan BRI, sehingga diharapkan mampu menjangkau lebih luas pengguna.
Advertisement