Liputan6.com, Jakarta - China akan memotong pajak dan biaya dalam skala yang lebih besar tahun ini, sambil fokus mendukung pengembangan teknologi.
Hal itu diumumkan Menteri Keuangan China Liu Kun. Namun, ia tidak menyebut secara spesifik seberapa besar pemotongan pajak itu. Tetapi pada tahun 2021, pengurangan tersebut mencapai hingga USD 173,5 miliar.
Baca Juga
Dilansir dari laman CNBC International, Rabu (23/2/2022) pertumbuhan ekonomi China melambat setelah rebound dari guncangan awal pandemi Covid-19 pada awal tahun 2020.
Advertisement
Analis memperkirakan negara itu akan melihat lebih banyak dukungan kebijakan fiskal dan moneter tahun ini.
Meningkatnya ketegangan dengan AS telah memutuskan China dari pemasok teknologi utama. Situasi ini mendorong Beijing untuk memperkenalkan kebijakan yang mendukung teknologi dalam negeri.
"Kementerian Keuangan tetap pada prioritas untuk memastikan strategi pembangunan nasional kemandirian dan pengembangan diri ilmiah dan teknologi," kata wakil menteri keuangan China, Yu Weiping dalam kesempatan yang sama.
Tahun lalu, pemerintah China mengumumkan rencana meningkatkan pengeluaran untuk penelitian dan pengembangan lebih dari 7 persen per tahun antara tahun 2021 dan 2025.
Dukungan pada Sektor Teknologi Hingga Usaha Kecil
Selanjutnya, Liu mengungkapkan rencana China dalam mendukung kemandirian teknologi dan rantai pasokan manufaktur yang stabil.
Pada 2021 lalu, pengeluaran nasional China untuk sains dan teknologi naik 7,2 persen menjadi 970 miliar yuan.
Liu mencatat, dana tersebut mendukung pengembangan chip dan kendaraan energi baru.
Selain itu, pejabat kementerian keuangan China juga menekankan lebih banyak dukungan untuk usaha kecil, pembayaran pensiun tepat waktu kepada pensiunan dan transfer pembayaran yang lebih besar dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah.
Advertisement