Go Digital Jadi Kunci UMKM Bertahan di Masa Pandemi

UMKM yang mampu bertahan saat pandemi adalah mereka yang mampu beradaptasi dalam dunia digital.

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Feb 2022, 18:30 WIB
Diterbitkan 26 Feb 2022, 15:15 WIB
Ilustrasi belanja online, ecommerce, e-commerce, toko online
Ilustrasi belanja online, ecommerce, e-commerce, toko online. Kredit: athree23 via Pixabay

Liputan6.com, Jakarta Eksistensi UMKM Indonesia menjadi salah satu kunci utama untuk dapat berkontribusi dalam rangkaian upaya pemerintah mensukseskan program Pemulihan Ekonomi Nasional.

Diperlukan solusi bisnis berbasis teknologi yang dapat meningkatkan dan memperluas jangkauan pemasaran produk UMKM melalui platform digital.

Tak dapat dipungkiri, UMKM yang mampu bertahan saat pandemi adalah mereka yang mampu beradaptasi dalam dunia digital. Sebanyak 80 persen UMKM menjadikan momentum pandemi sebagai pemicu untuk berubah ke arah digital, terhubung langsung dalam ekosistem digital dengan memanfaatkan platform eCommerce maupun marketplace. Digitalisasi menjadi kunci bagi UMKM untuk mampu bertahan.

Menurut Kementerian Koperasi dan UKM, Pemerintah menargetkan pada tahun 2024, sebanyak 30 juta UMKM sudah go digital. Hingga Desember 2021, sebanyak 16,4 juta pelaku usaha UMKM sudah masuk kedalam ekosistem digital. Dengan demikian, masih ada sekitar 13,6 juta UMKM lagi yang harus dikejar untuk segera merambah dunia digital.

Belum lama ini, Borong Indonesia telah sukses bekerjasama dengan Wiranesia Foundation untuk membantu para UMKM naik kelas melalui penyediaan Home Commerce mandiri milik Wiranesia, dimana pada pelaksanaannya disambut antusiasme para peserta.

Berangkat dari latar belakang tersebut, Borong Indonesia kembali membuka kesempatan bagi komunitas-komunitas lainnya untuk merasakan pengalaman go digital dengan memperkenalkan Community Marketplace, sebuah platform niaga yang ditujukan bagi komunitas UMKM untuk dapat menjangkau pasar yang lebih luas dengan akses commerce mandiri, yang akan dirilis bulan April 2022.

“Selama ini, faktanya mayoritas pelaku bisnis UMKM umumnya sulit berkembang dan terbatas hanya menjadi penjual di platform marketplace. Belum lagi ketergantungan atas program insentif dari pemilik marketplace dan terbatasnya akses ke database pengunjung atau pembeli di tokonya. Dengan tidak adanya kemampuan akses ke database pengunjung toko, tentu sulit bagi bisnis untuk berkembang pesat, karena tidak memiliki Customer Lifetime Value (CLV) yang sifatnya panjang," kata Strategic Demand Partnership Borong Indonesia Aga Nugraha dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (26/2/2022). 

Untuk itu, Borong ingin mengundang komunitas UMKM dari berbagai jenis dan skala bisnis untuk mendapatkan kesempatan sebagai yang pertama kali menggunakan platform ini, dimana komunitas UMKM berkesempatan merasakan pengalaman mengelola marketplace platform sendiri.

Sebagai pengelola marketplace platform sendiri, mereka dapat melakukan kontrol penuh atas kegiatan niaganya mulai dari mengelola seller, mengundang buyer, hingga melakukan kegiatan dari promosi untuk meningkatkan engagement dengan pelanggan karena penguasaan database.

Dengan bergabung pada program ini, Borong Indonesia menyatakan bahwa tidak perlu ada lagi kekhawatiran yang harus dirasakan seperti saat para pegiat UMKM masih dalam tingkatan Seller yang berjualan di marketplace populer seperti saat ini.

Dengan Borong, UMKM dipastikan dapat berjualan dengan leluasa tanpa dihantui persaingan dengan jutaan seller lainnya, kebebasan mengelola program promo, memiliki database pelanggan sepenuhnya, dan dapat terus berkembang dengan memiliki Home Commerce mandiri, tentunya dengan biaya minimum.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Kebutuhan UMKM

Borong Indonesia
Borong Indonesia

Sementara, kebutuhan UMKM untuk bertransformasi digital dan memiliki kontrol penuh atas seluruh kegiatan commerce-nya sudah sedemikian mendesak karena didorong oleh besarnya permintaan pasar yang pemenuhan kebutuhannya cenderung online akibat pandemi, yang kemudian tentu akan berdampak pada berkembangnya tingkatan usaha.

Melalui platform Community Marketplace ini, Borong Indonesia tidak hanya membuka peluang bagi komunitas UMKM untuk naik level dengan pengelolaan marketplace mandiri, tetapi juga berkomitmen untuk terus membantu dalam bentuk dukungan berupa pelatihan, edukasi, dan bantuan eksposur melalui jaringan bisnis Borong untuk membantu komunitas terus berekspansi.

“Impian kami agar lebih banyak lagi komunitas UMKM, dimanapun lokasinya, dan apa pun levelnya, yang dapat memiliki sistem eCommerce sendiri sehingga mampu menopang para anggotanya untuk bersama-sama maju dan naik kelas dalam mengembangkan bisnis. Borong Indonesia yakin bahwa dengan produk Community Marketplace, komunitas atau pun asosiasi usaha bisa mendapatkan pengalaman memiliki dan mengelola home commerce sendiri, sebelum akhirnya dapat berkembang secara mandiri.” jelas Ronald Sipahutar, Country Manager Borong Indonesia.

Untuk itu, Borong Indonesia mengundang para komunitas atau pun asosiasi usaha untuk mendaftar dan bertemu langsung dengan Tim Borong Indonesia untuk proses skrining dan verifikasi. Jika dinyatakan layak, komunitas tersebut akan melalui proses onboarding dan dapat langsung menggunakan platform Borong bagi anggotanya.

Daftarkan komunitas Anda sekarang di https://pages.borong.co.id/hari-borong-nasional . Karena, apa pun komunitasnya, siapapun UMKM-nya, dan apa pun produknya, semua bisa bergabung dalam platform ini karena #SemuaBisadiBorong

Tentang Borong IndonesiaBorong adalah platform rantai pasokan distribusi terintegrasi dan terpercaya yang menyederhanakan proses distribusi, berfokus pada pelanggan, dan membantu bisnis tumbuh secara eksponensial.

Sebagai Software as a Service (SaaS), Borong bisa digunakan oleh berbagai industri untuk mengelola Proses Supply Chain, Proses Pengadaan (E-Procurement), membangun E-Commerce sendiri (Closed-Loop Marketplace) hingga mengelola pelanggan nya via fitur CRM untuk meningkatkan Customer Lifetime Value (CLV).

Borong merupakan ekspansi dari Dropee, sebuah Regional Brand yang berdiri sejak 2017 di Malaysia. Dengan lebih dari 3.600 brand yang bergabung dalam platformnya, dan lebih dari USD200 juta transaksi per tahun.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya