Liputan6.com, Jakarta - Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) memutuskan membagikan dividen kepada pemegang saham sebesar Rp 26,4 triliun. Pembagian dividen dinilai menjadi bukti kesuksesan kinerja BRI saat menjalankan bisnis ultra mikro di tengah pandemi COVID-19.
Menteri BUMN Erick Thohir menuturkan, pembagian dividen dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) BRI itu menjadi angin segar bagi dunia perekonomian mikro maupun makro. Secara mikro, BRI mampu menunjukkan mampu beradaptasi dengan model bisnisnya yang fokus mendukung UMKM. Secara makro, kesuksesan di level mikro itu mampu berkontribusi dalam mendukung perekonomian nasional.
"Hal ini menjadi bukti bagaimana BRI dengan holdingnya yang fokus pada ultra mikro mampu terus berkinerja secara positif dan sehat dalam mendukung UMKM. Ini tanpa melupakan kinerja perusahaan secara bisnis, dan yang lebih luas mampu menggerakkan perekonomian nasional secara umum," tutur Erick dalam keterangan tertulis, Rabu (2/3/2022).
Advertisement
Baca Juga
Erick menuturkan, keberhasilan holding ultra mikro ini juga dirasakan hingga ke pelaku usaha kecil. Berbagai program yang dilakukan BRI, termasuk kredit usaha kecil, nyatanya terbukti sukses dalam memutar perekonomian secara umum.
"Ini adalah pilar perekonomian. UMKM yang terus bergerak dengan dukungan holding ultra mikro, dalam hal ini BRI, mampu menunjukkan kinerja yang sangat baik,” kata dia.
Erick menambahkan, implikasinya terlihat dari level usaha riil di masyarakat. Ekonomi tumbuh. Di sisi lain, BRI pun menunjukkan catatan kinerja yang baik.
Menteri BUMN menegaskan, peran BUMN memang mesti menyeimbangkan sisi bisnis, pelayanan publik, sekaligus menjadi katalisator bagi ekonomi rakyat.
"Apa yang ditunjukkan BRI jadi contoh bagaimana BUMN kita membuktikan mampu mencatatkan kinerja bisnis perusahaan yang baik, pelayanan publik yang maksimak, sekaligus menjadi motor dalam mendorong tumbuhnya UMKM," kata Erick.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
BRI Bakal Tebar Dividen Rp 26,4 Triliun
Sebelumnya, Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI (BBRI) menyetujui pembagian dividen total Rp 26,4 triliun untuk tahun buku 2021.
Direktur Utama BRI, Sunarso menjelaskan, dividen tersebut merupakan 85 persen dari laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk untuk tahun buku 2021, yakni sebesar Rp 31,6 triliun.
"85 persen laba atau tepatnya Rp 26,4 triliun ditetapkan sebagai dividen tunai yang akan dibagikan kepada pemegang saham," kata Sunarso dalam konferensi pers usai RUPST, Selasa, 1 Maret 2022.
Sunarso menambahkan, dengan asumsi ada pengalihan treasury stock sebelum tanggal cum date, dividen akan dibagikan sekurang-kurangnya ekuivalen dengan Rp 174,24 per lembar saham. Angka itu meningkat signifikan dibandingkan dividen per lembar saham 2020 sebesar Rp 98,98 per lembar saham.
Sementara sisa dari laba sebesar 15 persen atau Rp 4,59 triliun akan digunakan sebagai saldo laba ditahan.
Dengan dividen pay out ratio tersebut maka pemerintah selaku pemegang 53,19 persen saham BRI akan meraup Rp 14,04 triliun dari perseroan.
Besarnya pembagian dividen tahun ini menurut Sunarso tak jadi soal. Lantaran tahun lalu perseroan menambah modal cukup besar lewat rights issue. Sehingga pemodalan perseroan masih sangat kuat.
Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Rakyat Indonesiamasih 25 persen dengan likuiditas BRI juga masih sangat memadai, tercermin dari Loan to deposit Ratio (LDR) perseroan di level 83 persen.
"BRI memiliki struktur permodalan yang sangat kuat. Kemudian memiliki likuiditas yang memadahi dan optimal. Sehingga meskipun 85 persen laba dibagikan dalam bentuk dividen, tidak akan mengurangi kemampuan BRI untuk tumbuh terutama tahun ini dan tahun depan,” ujar dia.
Advertisement