Liputan6.com, Jakarta Kegiatan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) yang diselenggarakan di Provinsi Jambi sejak Januari hingga Maret 2022 menuai hasil yang menggembirakan.
Penjualan produk UMKM selama tiga bulan mencapai Rp 12 Miliar, atau dua kali lipat melebihi dari target yang ditetapkan sebesar Rp 6 Miliar.
Baca Juga
Hal ini disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi selaku Campaign Manager Gernas BBI untuk bulan Januari s.d Maret 2022, pada kegiatan Harvesting Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia Tahun 2022 yang berlangsung di Jambi.
Advertisement
Dal sambutannya, Menhub menyampaikan, capaian menggembirakan lainnya antara lain yaitu, jumlah UMKM yang berhasil onboarding mencapai 432 UMKM, atau lebih banyak dari yang ditargetkan paling sedikit 100 UMKM onboarding. Selain itu, selama tiga bulan berhasil mendidik sebanyak 1.253 pelaku usaha UMKM di Jambi.
“Saya terus mengajak kita semua untuk bangga membeli produk dalam negeri dan banyak sekali karya-karya hebat yang dihasilkan oleh artisan dan UMKM anak bangsa. UMKM merupakan tulang punggung perekonomian nasional kita,” ucap Menhub.
Atas capaian tersebut, Menhub menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu Kemenhub dalam mengkampanyekan dan mensukseskan kegiatan Gernas BBI selama tiga bulan di Jambi.
“Saya berharap kegiatan ini akan terus mendorong penjualan dan meningkatkan investasi UMKM di daerah. Kami di sektor transportasi berkomitmen terus mendukung upaya ini,” ujarnya.
Adapun pihak-pihak yang mendukung kegiatan ini diantaranya yakni: Pemerintah Provinsi Jambi, PT Angkasa Pura II Bandara Sultan Thaha Jambi, Bank Indonesia Perwakilan Jambi, Bank Negara Indonesia, PT Telekomunikasi Indonesia, Mustika Ratu, asosiasi e-commerce IdeA, Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia, PT Shopee Indonesia, Grab Indonesia, dan Dewan Kerajinan Nasional Daerah Provinsi Jambi.
Selama tiga bulan, Kemenhub bersama pihak-pihak terkait telah melaksanakan serangkaian kegiatan dalam mendukung Gernas BBI di Jambi. Mulai dari Kick Off Gernas BBI Jambi pada tanggal 19 Januari 2022 lalu di Bandara Sultan Thaha sekaligus Touring Kendaraan Listrik Ramah Lingkungan.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pameran UMKM
Kemudian, menyelenggarakan pameran UMKM dan teknologi transportasi kendaraan listrik karya anak bangsa. Selanjutnya, menyelenggarakan kegiatan Webinar Kemudahan Distribusi Logistik- Bussines Forum.
Dilanjutkan dengan pelatihan dan pembinaan UMKM, Lomba Konten BBI ASN Kemenhub melalui Web Internal Mitra, Lomba Konten Digital (Foto dan Caption) melibatkan masyarakat, Lomba UMKM Marketing Contest, serta Transportation and Bussiness Movement, dan juga menyelenggarakan BBI Fest.
Pada kegiatan harvesting, dilakukan pemberian apresiasi kepada para UMKM terbaik. Penilaian juga dilihat dari inovasi produk yang dilakukan UMKM tersebut, serta bussines plan-nya, juga menilai konsep usaha yang ramah lingkungan, yaitu yang berprinsip green economy dan implementasi zero waste.
Kelima UMKM terbaik tersebut yakni, juara pertama adalah Cik Mia Songket. Juara kedua adalah Rumah Madu Hutan Jambi. Juara Ketiga adalah Rempeyek Ilham. Juara keempat adalah Pempek Balap. Serta, juara kelima adalah Beraso Coffee.
Memasuki tahun ke-3 penyelenggaraan Gernas BBI yang dicanangkan oleh Presiden RI Joko Widodo pada Mei tahun 2020, hingga saat ini sudah mencapai 17,2 juta UMKM yang sudah onboarding atau merambah ke ekosistem digital, dari target 30 juta UMKM onboarding pada tahun 2023, dengan kontribusi terhadap PDB sekitar 60 persen.
Advertisement
Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia Genjot Daya Saing UMKM
Sebelumnya, Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menginisiasi Rapat Koordinasi Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) yang melibatkan berbagai kementerian/lembaga, perusahaan e-commerce, penyelenggara jasa sistem pembayaran (PJSP), dan top brand sebagai bagian dari Tim Gernas BBI bertempat di Bali, Jumat (26/11/2021).
Rapat ini bertujuan untuk memperkuat dukungan pemerintah bagi peningkatan kemampuan daya saing para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), terutama di platform digital.
Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif Kemenko Maritim dan Investasi Odo RM Manuhutu menyebutkan, ada beberapa permasalahan yang dihadapi pelaku UMKM. Namun permasalahan yang ada harus dianggap sebagai fondasi yang memperkuat Gernas BBI.
"Kita selalu berupaya untuk mendefisinikan permasalahan mulai dari pengembangan produk, kualitas, sampai dengan kuantitas sehingga kita dapat merangkum permasalahan yang ada, dan dari rangkuman itu akan kita bentuk sebagai fondasi untuk memperkuat kegiatan Gernas BBI ini," ujar Odo dalam keterangan tertulis, Sabtu (27/11/2021).
Berdasarkan Keputusan Presiden 15/2021 pada pasal 3, Tim Gernas BBI 2022 berfokus pada Peningkatan UMKM/IKM/Artisan ke ekosistem digital, peningkatan transaksi penjualan, serta pendampingan dalam memulai dan mengembangkan jiwa kewirausahaan.
Selain itu, tim juga akan meningkatkan monitoring dan evaluasi pelaksanaan target BBI 2022 dengan memberikan apresiasi bagi UMKM unggul dengan konsep panen setelah pendampingan selama 3 bulan. Penghargaan tersebut merupakan bentuk apresiasi yang diselenggarakan oleh kementerian/lembaga serta evaluasi capaian penjualan sehingga menjadi pembelajaran serta motivasi bagi UMKM/IKM/Artisan lainnya.
"Diharapkan dengan fokus yang sudah kita sepakati nantinya akan membuat Gernas BBI lebih komprehensif pada tahun depan," sambung Odo.
Kerja Sama antar K/L
Kepada para peserta rakor, dia menyampaikan, pada kesempatan kali ini sudah nampak saling kerja sama antar K/L.
"Tapi kita harus bertekad bersama-sama untuk mempertajam lagi tujuan BBI ini sehingga tahun depan dapat memperoleh hasil lebih baik dari yang sekarang," imbuhnya.
Kemudian, pembahasan berlanjut pada pusat-pusat pelatihan. Odo berharap, dari kementerian/lembaga maupun platform-platform e-commerce dapat menyediakan pusat pelatihan di kota-kota besar dengan tetap memperhatikan pendampingan pada UMKM dan pelatihan tersebut harus terbuka untuk UMKM daerah tersebut.
"Pada intinya, Gernas BBI dibentuk bukan hanya memperhatikan dari sisi kuantitas penjualan sampai dengan pembelian saja, tetapi kita juga harus tetap mendampingi para pelaku UMKM, dan harus memudahkan UMKM untuk mendapatkan pelatihan tersebut," pungkas dia.
Advertisement