Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Tjahjo Kumolo, menjelaskan soal pelaksanaan kerja dari rumah (WFH) bagi PNS selama sepekan seusai balik dari mudik Lebaran 2022.
Selain untuk mendukung kelancaran arus balik mudik lebaran, kata Tjahjo, sistem bekerja dari rumah juga dapat dijadikan kesempatan untuk isolasi mandiri (isoman) setelah kembali dari kampung halaman, mengingat pandemi Covid-19 belum sepenuhnya berakhir.
Baca Juga
"Harapannya, kebijakan WFH ini dapat menjadi bagian dari upaya pencegahan kasus Covid-19," ujar Tjahjo dalam pernyataan tertulis, Selasa (10/5/2022).
Advertisement
Pada dasarnya karena masih pandemi, sistem WFH dan bekerja dari kantor (WFO) diatur sesuai wilayah yang termaktub dalam Inmendagri dan berdasarkan SE Menteri PANRB Nomor 6/2022.
Merujuk pada SE Menteri PANRB tersebut, pembagian WFH dan WFO dilakukan oleh seluruh instansi, baik pusat dan daerah.
"Tentu kebijakan ini juga melihat kondisi setiap daerah yang memiliki karakteristik yang berbeda," kata Tjahjo.
Lebih lanjut, mantan Menteri Dalam Negeri ini pun memastikan pelaksanaan WFH tidak mengganggu pelayanan bagi masyarakat. Ia meminta pejabat pembina kepegawaian (PPK) mengatur pelaksanaan WFH di instansinya sesuai karakteristik instansi masing-masing.
Menurut dia, dengan penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE), memungkinkan PNS bekerja fleksibel, tanpa batas ruang, dengan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK).
"Khususnya yang menyangkut pelayanan publik seperti pelayanan Dukcapil, SIM, dan perizinan tetap harus siap melayani masyarakat. Ketentuannya diserahkan pada masing-masing PPK," terangnya.
Sandiaga Uno: Ada Kemungkinan WFH Diperpanjang Lagi
Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan setelah dua tahun menghadapi pandemi Covid-19, fenomena mudik tahun ini memberikan peluang usaha di perkotaan maupun perdesaan. Selama momentum tersebut terdapat perputaran uang sekitar Rp72 triliun.
“Destinasi-destinasi wisata semua penuh. Saya mendapatkan laporan dari beberapa pantauan bahwa jumlah wisatawan sangat besar dan ini sesuai dengan target kita,” ujar Sandiaga dalam konferensi pers mingguan, Jakarta, Senin (9/5/2022).
Berdasarkan data yang diperoleh, kata Sandiaga, secara anekdotal sejumlah destinasi wisata terutama di Bali kebanjiran wisatawan selama masa liburan Lebaran. Total pengeluaran wisatawan sektor parekraf Bali mencapai Rp 250 miliar.
“Dampak ekonomi belum dihitung secara detail. Namun kami optimis dengan laporan yang kami terima di daerah dampak ekonomi bagi sektor usaha pariwisata sangat positif,” jelasnya.
Sementara itu, dalam rangka mengurangi potensi penularan virus Covid-19 dan menekan arus balik mudik agar tidak terlalu penuh, pemerintah disebut mengusulkan work from home (WFH) diperpanjang antara 7-10 hari.
“Jadi per surat edaran sekarang (WFH diperpanjang) selama seminggu ini, tapi ada kemungkinan diperpanjang (lagi)," paparnya.
Sandiaga mengatakan, pengelolaan, persiapan, dan eksekusi mudik selama libur Lebaran tahun 2022 sudah semakin baik. Dia mengapresiasi kementerian dan lembaga, pemerintah daerah, TNI dan Polri yang telah terlibat dalam melancarkan proses mudik.
“Kami ingin mengucapkan terima kasih juga terutama Tim Manajemen Krisis dari Deputi IV (Kemenparekraf) yang langsung turun memastikan bahwa sektor parekraf (pariwisata dan ekonomi kreatif) ikut memastikan tidak terjadi ketidaknyamanan oleh para pemudik yang tidak tertangani,” tandasnya.
Advertisement
Kurangi Risiko Penyebaran Covid-19, Menko Luhut Minta Masyarakat WFH Usai Mudik
Pemerintah meminta masyarakat untuk mengoptimalkan penerapan Work From Home (WFH) untuk mengurangi risiko penularan virus Covid-19 pasca arus mudik dan balik Lebaran 2022.
"Kami mengimbau untuk mengoptimalkan WFH selama beberapa waktu ke depan, untuk mengurangi risiko penyebaran virus (Covid-19)," kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam konferensi pers Evaluasi PPKM, Senin (9/5/2022).
Menko Luhut menyampaikan, peningkatan mobilitas dan aktivitas ekonomi selama arus mudik dan libur Lebaran memiliki risiko, terhadap penyebaran kasus Covid-19 yang perlu diantisipasi oleh Pemerintah.
Dia mencatat, mobilitas masyarakat keluar rumah meningkat hingga 48,1 persen dibandingkan baseline. Tak hanya itu, Indeks Belanja Mandiri meningkat hingga 31 persen lebih tinggi dibandingkan puncak Lebaran tahun 2021 yang lalu.
Untuk itu, Pemerintah akan memantau pergerakan kasus dalam 1 hingga 2 minggu ke depan dengan memperkuat testing dan tracing. Selain itu, Pemerintah tetap mendorong penggunaan Peduli Lindungi dan masker di tempat-tempat publik.
"Hal ini dilakukan semata-mata untuk mengurangi dampak buruk dari Covid-19 dan memberikan kekebalan bagi masyarakat," tandasnya.FOTO: Sandiaga Uno - DPR Bahas Kesiapan Dukungan Pelaksanaan MotoGP Mandalika 2022