Mau Belajar Investasi dengan Mudah dan Cepat? Simak Caranya

Masyarakat mulai melek investasi. Hal ini menjadi hikmah tersendiri dari pandemi Covid-19 yang mengharuskan sejumlah kalangan untuk mengalokasikan dananya selain untuk belanja.

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Jun 2022, 07:00 WIB
Diterbitkan 22 Jun 2022, 07:00 WIB
Ilustrasi investasi (Foto: Unsplash/Mayofi)
Ilustrasi investasi (Foto: Unsplash/Mayofi)

Liputan6.com, Jakarta Masyarakat mulai melek investasi. Hal ini menjadi hikmah tersendiri dari pandemi Covid-19 yang mengharuskan sejumlah kalangan untuk mengalokasikan dananya selain untuk belanja.

Sebagai pendatang baru di Dunia Edukasi Pasar Modal Indonesia, Start Up yang berbasis aplikasi PT Ilmu Saham Indonesia baru saja meluncurkan aplikasi terbarunya yakni Ilmu Saham. Aplikasi ini merupakan jawaban bagi para investor pemula untuk bisa belajar investasi saham dengan mudah dan cepat.

CEO PT Ilmu Saham Indonesia Belvin Tannadi menjelaskan bahwa kemudahan yang diberikan ini merupakan komitmen Perusahaan bagi para investor yang ingin memulai belajar investasi saham.

Pasalnya selama ini, stigma masyarakat untuk mulai belajar investasi tidak mudah dan materi yang didapat sulit untuk dicerna dengan baik.

Aplikasi Ilmu Saham sendiri sudah diluncurkan pada 18 Juni 2022 dan mendapat respon positif oleh masyarakat dengan jumlah user yang mendownload aplikasi tersebut sudah mencapai ribuan.

“Ilmu saham di desain untuk lbh gampang dipelajari karena video pembelajaran dibuat lebih menyenangkan”. Ujar Belvin dalam keterangan tertulisnya, Rabu (21/6/2022).

 

Pembahasan Setiap Hari

Ilustrasi Investasi. Freepik
Ilustrasi Investasi. Freepik

Belvin menambahkan, didalam aplikasi Ilmu Saham nantinya para investor pemula bisa mendapatkan pembahasan mengenai Pasar Modal setiap hari dan diulas lebih dalam lagi dengan para narasumber yang ahli dibidangnya.

“Setiap harinya akan ada pembahasan market, mulai dari pembukaan perdagangan hingga penutupan perdagangan di BEI,” lanjut Belvin.

Selain itu ia menilai, masih rendahnya tingkat literasi dan inklusi di Pasar Modal selama ini masih rendah jika dibandingkan dengan sektor lainnya seperti Perbankan. Hal tersebut dikarenakan materi yang diberikan masih belum sesuai dengan keinginan para investor pemula.

“Untuk itu, materi yang diberikan Ilmu Saham didesain dengan sangat mudah untuk dipahami oleh investor,” tambahnya.

 

Kolaborasi

Ilustrasi investasi (Foto: Unsplash/Austin Distel)
Ilustrasi investasi (Foto: Unsplash/Austin Distel)

Kedepannya, Perusahaan juga berencana untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak baik itu Regulator maupun Pelaku Usaha lainnya dalam meningkatkan tingkat literasi dan inklusi di sektor pasar modal.

"Pasti kita akan kolaborasi dengan semua pihak, dalam rangka meningkatkan literasi dan inklusi pasar modal," tutup Belvin.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya