Dana Abadi Kelolaan LPDP Tembus Rp 7 Triliun di 2022

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Nadiem Makarim mengatakan Kementerian Keuangan akan mengalokasikan anggaran dana abadi untuk LPDP sebesar Rp 7 triliun.

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Jun 2022, 15:17 WIB
Diterbitkan 27 Jun 2022, 14:50 WIB
4 Pokok Kebijakan 'Merdeka Belajar', Ini Penjelasan Mendikbud
Nadiem Makarim (Sumber: Kemdikbud.go.id)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim menjelaskan, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) sudah mengalokasikan anggaran dana abadi untuk LPDP sebesar Rp 7 triliun.

Nadiem menjelaskan, dana ini akan disalurkan kepada Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN BH) yang mampu menggalang dana masyarakat atau memiliki dana abadi sendiri.

"Alhamdulillah dengan dukungan dari Kementerian Keuangan, LPDP sudah menyiapkan dana abadi sebesar Rp 7 triliun," kata Nadiem Makarim dalam Peluncuran Merdeka Belajar 21: Dana Abadi Perguruan Tinggi, Jakarta, Senin (27/6/2022).

Dana tersebut kata Nadiem akan dikelola LPPD untuk menghasilkan bunga setiap tahun. Hasilnya nanti akan disalurkan ke PTN BH yang bisa meningkatkan dana abadinya masing-masing. Sehingga perguruan tinggi diminta untuk segera memiliki dana abadi.

"Kita dorong PTNBH dan perguruan tinggi kita buat bikin dana abadi," kata dia.

Nadiem memperkirakan bunga yang akan didapat pada tahun pertama dari dana Rp 7 triliun yakni Rp 455 miliar pada tahun 2022. Kemudian Rp 350 miliar di tahun 2023 dan meningkat menjadi Rp 500 miliar di tahun 2024.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Dorong Perguruan Tinggi

Mendikbudristek Nadiem Makarim.
Nadiem Anwar Makarim, dalam sambutan yang disampaikan di Gedung D, Kantor Kemendikbudristek, Senayan, Jakarta, Senin (27/6).

Dana segar tersebut hanya bisa dinikmati bagi perguruan tinggi (perti) yang sudah menjadi PTN BH. Alasannya perti tersebut sudah memiliki regulasi dan aset finansial secara independen. Sebab PTN yang masih berstatus BLU belum bisa mengelola dana secara independen. Mengingat sebagian besar sumber pendanaannya berasal dari APBN dan mahasiswanya.

"Jadi ini hanya eksklusif PTNBH. Makanya segera buat transformasi ke PTN BH, ayo sama-sama jadi PTN BH," ungkap Nadiem.

Nadiem pun mendorong agar perguruan tinggi segera memiliki dana abadi untuk bisa meningkatkan pendapatannya. Sebagai PTNBH perti bisa mendapatkan banyak sokongan dana semisal dari lembaga filantropi, alumni hingga sponsor dari industri.

"Dana abadi ini diinvestasi sama perti dan menghasilkan reten dan pada tahun kedua ini lebih besar seperti yang dilakukan lpdp di masing-masing perti," kata dia.

 

Sri Mulyani Carikan Dana Abadi Rp 7 Triliun Tahun Ini

Menkeu Sri Mulyani pada acara Webinar Merdeka Belajar.
Menkeu Sri Mulyani pada acara Webinar Merdeka Belajar.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berjanji, pencairan dana abadi bisa dicairkan tahun ini. Sehingga skema yang dibuat Nadiem bisa segera terealisasi.

"Jadi Rp 7 triliun ini kemungkinan tidak nunggu sampai tahun depan untuk tambah," kata dia.

Sehingga jika anggaran sudah disediakan bisa segera dimanfaatkan keberadaanya. Apalagi secara khusus dana sektor pendidikan akan bertambah seiring dengan adanya tambahan belanja negara yang diperkirakan tembus Rp 3.000 triliun di tahun ini.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya