Liputan6.com, Jakarta Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, mengatakan keterbatasan bukan menjadi masalah dalam menjalankan tugas sebagai Menteri Investasi.
Bahlil Lahadalia seringkali diremehkan karena kemampuan bahasa Inggris tidak cukup baik saat menghadapi investor asing. Hal ini karena dalam setiap negosiasi dengan investor asing kemampuan berbahasa Inggris sangat diperlukan.
Baca Juga
Namun hal itu tidak menjadi masalah bagi Bahlil Lahadalia.
Advertisement
“Saya dulu pas jadi Kepala BKPM orang bilangnya saya tidak bisa karena tidak tahu bahasa Inggris, tapi kita harus optimis jangan sampai orang itu menyerah. Ciri-ciri orang menyerah itu mati saja, harus punya optimisme dan saya tidak menganggap itu sebuah masalah, masalah itu biasa dalam hidup,” kata Bahlil saat ditemui dalam acara bincang-bincang, Kamis (7/7/2022).
Hal itu terbukti, realisasi investasi sejak kuartal III 2020 sampai kuartal I 2022 di luar Jawa lebih tinggi dari Jawa.
Menurut data terakhir Kementerian Investasi, realisasi investasi selama kuartal I 2022 di luar Jawa mencapai Rp 148,7 triliun, sedangkan di Jawa Rp 133 triliun. Artinya, investasi luar Jawa berkontribusi sebesar 52,7 persen dari total investasi sepanjang kuartal pertama tahun 2022.
Bahlil juga menyebutkan, target penanaman investasi pemerintah di tahun 2022 ini adalah sebanyak Rp 1.200 triliun.
Dia optimis target tersebut akan tercapai. Untuk mewujudkan hal tersebut, Pemerintah melalui Kementerian Investasi akan terus berupaya mempermudah proses perizinan berusaha di Indonesia.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Indonesia Ramah Investasi
Sebelumnya, Bahlil mengatakan, dalam rangka mencapai target investasi sebesar Rp 1.200 triliun di tahun 2022, dia telah menyiapkan strategi ampuh. Strategi yang dimaksud adalah dengan mengawal proses penanaman modal oleh investor secara end-to-end.
Berikut strategi Bahlil untuk memfasilitasi investor, pertama, meyakinkan para investor bahwa Indonesia ramah terhadap investasi. Kedua, membantu pelayanan perizinan yang tertuang dalam PP nomor 5 tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko melalui Single Submission (OSS) secara online.
Ketiga, membantu financial closing. Keempat, memberikan layanan end-to-end kepada investor sampai realisasi investasi. Kelima, membantu investor sampai tahap produksi.
Dia menegaskan, negara akan hadir untuk membantu proses financial closing kalau itu dibutuhkan. Lalu negara juga bantu lagi sampai dengan eksekusi konstruksi di lapangan kalau ada yang ganggu tanahnya nggak jelas, ada persoalan apapun akan dibantu sampai investor tersebut berproduksi secara end-to-end.
Advertisement
Menteri Bahlil Pusing Tujuh Keliling, Target Investasi Naik Tapi Anggaran Mini
Sebelumnya, Menteri Investasi/Kelapa Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengadu ke Komisi VI DPR RI terkait anggaran 2023. Menteri Bahlil meminta anggaran untuk Kementerian Investasi/BKPM ditambah.
Ia mengaku pusing lantaran target investasi 2022 berkisar Rp 1.250 - 1.400 triliun. Sementara anggaran untuk 2023 dipotong hampir setengahnya dari jumlah anggaran 2022.
"Ini yang membuat kami pusing juga pimpinan beban kami disuruh naik, tapi dia kami dipangkas 50 persen. Jadi biaya kami ini, saya tidak tahu lagi teori darimana yang dipakai. Oleh karena itu kepada siapa lagi kami mengadu kalau bukan kepada mitra kerja komisi VI," katanya dalam Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR RI, Jumat (10/6/2022).
Menurut bahan paparannya, total anggaran yang dipatok untuk tahun 2022 mencapai Rp 1.304.529.184.000. Sementara, pagu indikatif untuk 2023 baru Rp 646.016.145.000.
Angka ini, dinilai kurang oleh Bahlil. Jika dibandingkan dengan target investasi yang dikejar pemerintah sebesar Rp 1.250 - 1.400 triliun.
"Hasil rapat dengan bappenas dan kemenkeu dimana defisit anggaran telah norm 3 persen, maka selisih itu di cover oleh investasi, maka target investasi kits dinaikkan menjadi Rp 1.250 -1.400 triliun pada 2022," katanya.
Dengan tambahan beban itu, ia meminta persetujuan Komisi VI terkait tambahan anggaran yang ia usulkan. Jumlah totalnya, lebih tinggi dari anggaran 2022.
"Maka pimpinan kami mengajukan tambahan sebesar Rp 1.240.593.724.000 menjadi Rp 1.886.609.869.000. Ini kita lakukan dalam rangka bagaimana mengejar target investasi yang Rp 1.250 sampai Rp 1.400 triliun," terangnya.
Bantu Sosialisasi
Lebih lanjut, Bahlil kembali meminta bantuan Anggota Komisi VI DPR RI. Kini berkaitan dengan sosialisasi kebijakan investasi ke daerah-daerah.
"Kami butuh bantuan pimpinan untuk memsosialisasikan program-program kementerian investasi terkait regukasi-regulasi, karena representasi perwakilan rakyat adalah bapak ibu semua yang ada disini," katanya.
Dengan begitu, ia berharap arah kebijakan pemerintah dari sisi kementerian investasi bisa dicerna oleh masyarakat luas.
"Karena itu kami memohon bantuan untuk menjelaskan tentang apa arah kebijakan negara lewat kementerian investasi di masing-masing dapil bapak ibu sebagai pertanggungan moralitas yuridis dan faktual dalam konteks mewujudkan apa yang jadi cita-cita negara," tuturnya.
Advertisement