Liputan6.com, Jakarta Harga minyak berakhir lebih tinggi pada hari Jumat, didorong oleh sinyal dari Arab Saudi bahwa OPEC dapat memangkas produksi. Tetapi perdagangan bergejolak karena investor mencerna dan akhirnya mengabaikan peringatan dari kepala Federal Reserve AS tentang kesulitan ekonomi ke depan.
Dikutip dari CNBC, Sabtu (27/8/2022), harga minyak mentah berjangka Brent naik $ 1,65 menjadi menetap di $ 100,99 per barel. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS naik 54 sen menjadi menetap di $93,06 per barel. Kedua kontrak naik dan turun $1 sepanjang sesi.
Baca Juga
Uni Emirat Arab menjadi anggota OPEC+ terbaru yang menyatakan bahwa itu selaras dengan pemikiran Arab Saudi tentang pasar minyak mentah, sebuah sumber yang mengetahui masalah tersebut mengatakan kepada Reuters.
Advertisement
Pada hari Senin, Arab Saudi menandai kemungkinan pengurangan produksi untuk mengimbangi kembalinya barel Iran ke pasar minyak jika Teheran mencapai kesepakatan nuklir dengan Barat.
“Kesan tetap bahwa Arab Saudi tidak mau mentolerir penurunan harga di bawah $90. Spekulan dapat melihat ini sebagai undangan untuk bertaruh pada kenaikan harga lebih lanjut tanpa perlu takut akan penurunan harga yang lebih jelas, ”kata Commerzbank dalam sebuah catatan.
Harga minyak turun sebentar setelah Ketua Fed Jerome Powell mengatakan kebijakan moneter ketat mungkin akan dilakukan "untuk beberapa waktu" untuk melawan inflasi, yang berarti pertumbuhan yang lebih lambat, pasar kerja yang lebih lemah dan "beberapa rasa sakit" untuk rumah tangga dan bisnis.
Data Inflasi
Data telah menunjukkan beberapa penurunan kecil dalam inflasi, dengan indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi Fed turun pada bulan Juli menjadi 6,3 persen secara tahunan, dari 6,8 persen pada bulan Juni. Ekspektasi inflasi berdasarkan langkah-langkah University of Michigan juga mereda pada bulan Juli.
Tetapi "peningkatan satu bulan jauh dari apa yang perlu dilihat The Fed, kata Powell.
"Pasar khawatir bahwa Powell terdengar sedikit lebih hawkish dalam hal inflasi," kata Phil Flynn, seorang analis di grup Price Futures di Chicago.
Sementara itu, beberapa pembuat kebijakan Bank Sentral Eropa ingin membahas kenaikan suku bunga 75 basis poin pada pertemuan kebijakan 8 September, bahkan jika risiko resesi membayangi, karena prospek inflasi memburuk, lima sumber yang mengetahui langsung proses tersebut mengatakan kepada Reuters.
Advertisement
Pasokan Minyak AS
Dalam pasokan AS, jumlah rig pengeboran minyak, indikasi produksi masa depan, naik 4 menjadi 605 dalam pekan hingga 26 Agustus, kata Baker Hughes Co pada hari Jumat.
Money manager menaikkan posisi net long minyak mentah berjangka AS dan posisi opsi dalam seminggu hingga 23 Agustus sebesar 24.215 kontrak menjadi 179.039, Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas AS (CFTC) mengatakan pada hari Jumat.