Totalitas dalam Berdayakan Petani, Mentan SYL Dinobatkan Jadi Adi Bhakti Tani

Pengabdian dan kesetiaan dalam membina petani yang besar, membuat Mentan SYL mendapatkan penghargaan.

oleh Fachri pada 16 Sep 2022, 15:30 WIB
Diperbarui 16 Sep 2022, 15:26 WIB
Mentan SYL.
Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) memberikan pin emas lencara utama Adi Bhakti Tani kepada Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Jumat (16/9/2022).

Liputan6.com, Batu Pengabdian dan kesetiaan dalam membina petani yang besar, membuat Mentan SYL mendapatkan penghargaan. Kali ini, Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) memberikan pin emas lencara utama Adi Bhakti Tani kepada Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Penyematan pin emas ini dilangsungkan di Balai Kota Among Tani, Batu, Jawa Timur, Jumat (16/9/2022).

Selain pembinaan, penghargaan ini diberikan kepada Mentan SYL karena ia selalu memotivasi para petani untuk bersemangat dan tanggung jawab serta mampu membentuk kemandirian petani dalam meningkatkan sumber daya manusia.

Menurut Ketua KTNA Yadi Sofyan, Mentan SYL juga memiliki komitmen dalam membangun sistem usaha agribisnis dan pemberdayaan petani milenial.

"Dukungan fasilitas prasarana dan sarana pertanian yang diberikan Mentan juga mampu mempercepat dan meningkatkan produksi pangan sehingga tercapainya swasembada beras," katanya.

Pada 14 Agustus 2022 lalu, Indonesia mendapatkan penghargaan Certificate of Aknowledgement dari International Rice Research Institute (IRRI), sebuah Lembaga penelitian padi terpercaya di tingkat internasional. Sertifikat itu diberikan atas keberhasilan Indonesia dalam swasembada beras pada tahun 2019-2021.

Penghargaan tersebut diberikan karena Indonesia telah berhasil mencapai swasembada beras. Indikator yang termasuk di dalamnya adalah sukses membangun sistem pertanian dan pangan serta mengimplementasikan teknologi dan inovasi beras.

 

Mentan SYL.
Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) memberikan pin emas lencara utama Adi Bhakti Tani kepada Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Jumat (16/9/2022).

Mentan SYL pun berterima kasih kepada seluru petani di Indonesia. Ia merasa bangga dan hormat kepada para petani. Dan baginya, pin emas ini merupakan akumulasi dari kerja kolektif semua pihak di saat kondisi pertanian dunia sedang tidak baik-baik saja.

"Rembug KTNA hari ini bukan rembug biasa-biasa saja. Ini rembug yang luar biasa. Karena kondisi pertanian kita sedang menghadapi berbagai ancaman. Covid belum usai, perubahan iklim, perang Rusia-Ukraina," kata Mentan.

Namun, Mentan melanjutkan, ancaman tersebut mampu dijawab dengan beragam capaian postif sektor pertanian. Bahkan, ekspor sektor pertanian terus mengalami kenaikan, tahun 2019 nilai ekspor sektor pertanian mencapai Rp390,16 triliun, tahun 2020 naik menjadi Rp451,77 triliun dan di tahun 2021 naik lagi menjadi Rp625,04 triliun.

"Komitmen hari ini harus ada sesuatu yang kuat. Rembug KTNA sekarang harus bisa merekomendasikan dan ada action plan bahwa tahun depan harus ada yang swasembada selain beras, jagung juga kita harus swasembada," tutupnya.

 

(*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya