Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menutup KTT G20 2022 pada Rabu siang ini. Dalam penutupan tersebut telah disepati Declaration Leaders yang isinya lebih dari 1.000 halaman.
Dengan ditutupnya KTT G20 ini, maka Presidensi G20 Indonesia pun juga berakhir. Presiden Joko Widodo pun memberikan estafet kepemimpinannya kepada Perdana Menteri India, Narendra Modi. Tahun depan, mulai saat ini India memegang tampuk Presidensi G20 selama 1 tahun ke depan.
Baca Juga
Secara simbolis, Jokowi pun menyerahkan palu kepada PM India Narendra Modi.
Advertisement
"Yang Mulia, saya ingin menyampaikan selamat kepada India, yang akan melanjutkan kepemimpinan G20 berikutnya," kata Jokowi saat memberikan pidato pamungkasnya di forum KTT G20 di The Apurva, Kempinski, Nusa Dua, Bali, Rabu (16/11/2022).
Jokowi berharap India bisa amanah untuk menjaga dan mewujudkan pemulihan ekonomi global. Termasuk menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang kuat, inklusif dan berkelanjutan.
"Selanjutnya berada di tangan Yang Mulia, Perdana Menteri Narendra Modi," kata dia.
Jokowi mengatakan akan memberikan dukungan kepada Presidensi India pada forum G20 . Dia pun berpesan kepada para negara anggota G20 untuk memberikan dukungan kepada India yang menjadi pemimpin forum ini.
"Kepada semua pimpinan G20 agar terus mendukung India tahun depan," kata dia.
"Menandakan berakhirnya Presidensi Indonesia G20, secara resmi saya menyerahkan tampuk kepemimpinan Indonesia ke India sebagai Presiden G20 berikutnya," pungkas Jokowi.
Jokowi: Indonesia Siap Dukung Presidensi G20 di India
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyerahkan kepemimpinan Presidensi G20 kepada India. Jokowi menyampaikan bahwa Indonesia siap mensukseskan Presidensi G20 India pada tahun 2023.
Hal ini disampaikan Jokowi saat menutup Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali, Rabu (16/11/2022).
Dalam kesempatan itu, Jokowi menyerahkan palu kepemimpinan Presidensi G20 kepada Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi.
"Saya juga ingin menyampaikan selamat kepada India, yang akan melanjutkan kepemimpinan Presidensi G20 berikutnya," kata Jokowi sebagaimana disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden, Rabu (16/11/2022).
"Sebagai sahabat India dan sebagai bagian dari troika, tahun depan Indonesia siap mendukung kesuksesan Presidensi G20 India," sambungnya.
Dia meyakini, dibawah kepemimpinan PM Modi, G20 akan terus bergerak. Jokowi juga meminta kepada semua pimpinan G20 yang hadir untuk mendukung Presidensi G20 India.
"Amanah untuk menjaga dan mewujudkan pemulihan global, serta pertumbuhan yang kuat dan inklusif selanjutnya berada di tangan Yang Mulia PM Narendra Modi," ujarnya.
Dengan ini, Jokowi menyatakan bahwa Presidensi G20 Indonesia telah selesai. Dia menuturkan bahwa suatu kehormatan bagi Indonesia dapat memimpin G20 selama satu tahun terakhir ini.
"Sekali lagi, saya mengucapkan terima kasih kepada Yang Mulia semua dan juga selamat jalan and have a safe trip," ucap Jokowi.
Advertisement
KTT G20 Dihadiri Sejumlah Pemimpin Dunia
Sebagai informasi, KTT G20 di Bali berlangsung 15 sampai 16 November 2022. Adapun para pemimpin negara yang hadir di KTT G20 antara lain, Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Hsien Long, PM Belanda Mark Rutte, Presiden Rwanda Paul Kagame, Presiden Komisi Eropa Ursula Von der Leyen, Presiden European Council Charles Michael.
Kemudian, PM Inggris Rishi Sunak, PM Kanada Justin Trudeau, PM Jepang Fumio Kishida, Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa, PM Australia Anthony Albanese. Ada pula Sekjen PBB Antonio Guterrez, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
Selanjutnya, Presiden Korea Selatan Yoon Seuk Yeol, Presiden Argentina Alberto Fernadez, Menlu Rusia Sergey Lavrov, PM India Narendra Modi, Presiden Uni Emirate Arab Muhammed bin Zayed Al Nahyan dan PM Italia Giorgia Meloni.
Selain itu, Menlu Brasil Carlos Alberto Franca, dan Utusan Khusus Perdana Menteri Fiji Ratu Inoke Kubuabola, Presiden Prancis Emmanuel Macron, Presiden China Xi Jinping, hingga Presiden Amerika Serikat Joe Biden.
Sementara itu, pemimpin lembaga internasional yang hadir yakni, Presiden ADB Masatsugu Asakawa, Direktur Jenderal ILO Gilbert F. Houngbo, Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, hingga Muhammad Sulaiman Al Jasser selaku Presiden Islamic Development Bank (ISBD).
Reporter: Anisyah Al Faqir
Sumber: Merdeka.com