Liputan6.com, Jakarta Kisah inspiratif selanjutnya datang dari Eko Purnomo seorang pelukis kolase dari sampah plastik. Dia membuktikan bahwa waktu luang bisa membantu dirinya menghasilkan pundi-pundi rupiah yang menguntungkan.
Sebuah ide baru terbesit di pikiran pria asal Semarang, Jawa Tengah ini untuk membuat prakarya atau lukisan dari sampah plastik. Kala itu 2020 ketika pertengahan pandemi, Eko memulai usahanya ini. Mengingat pada masa itu banyak waktu luang yang dimilikinya.
Baca Juga
“Awal mulanya saya punya ide untuk membuat lukisan dari plastik ini sekitar tahun 2020 pertengahan pas waktu pandemi karena banyak di rumah. Waktu itu saya mencoba membuat prakarya atau lukisan dari plastik karena sebelumnya saya sudah mencoba dari kertas atau dari kulit telor. Setelah saya coba trial dan error kemudian Alhamdulillah bisa menghasilkan produk lukisan yang saya jual sampai sekarang ini,” cerita dia kepada Tim Berani Berubah.
Advertisement
Selain itu, dia juga mengungkapkan bahwa bisnsinya ini sebetulnya hanya untuk mengisi waktu luang. Dia berpikir untuk mengolah limbah plastik yang ada di rumahnya menjadi sebuah kerajinan.
Lebih lanjut dia mengatakan, “Karena lukisan ini hanya untuk mengisi waktu atau sambilan karena saya masih bekerja di bidang desain grafis di salah satu media cetak di Kota Semarang sampai saat ini. Nah, sekarang saya mencoba dari limbah sampah plastik di rumah yang tentunya banyak dibuang. Daripada dibuang, saya manfaatkan. Kemudian saya coba-coba membuat lukisan dan ternyata hasilnya juga lumayan tidak terlalu mengecewakan.”
Dari Hobi Bisa Dapat Uang
Eko yang hobi membuat lukisan ini kemudian memajangnya di tembok kosong sebagai penghias ruangan. Syukurnya ketika membagikan hasilnya ke media sosial, dia mendapatkan banyak tanggapan positif. Mulai saat itulah banyak yang memesan lukisannya ini.
Dia bercerita, “Saya membuat lukisan seperti ini tu memang hobi untuk mengisi ruangan yang kosong tembok yang kosong dengan lukisan. Setelah saya share ke media sosial ternyata banyak tanggapan yang positif. Alhamdulillah banyak yang pesan, banyak yang ingin memiliki seperti itu, lukisan seperti itu.”
Katanya, kebanyakan lukisan yang dibuat biasanya bergambarkan seorang tokoh atau dari pemesan itu sendiri. Eko mematok harga lukisan tersebut bedasarkan ukuran.
“Saya mulai dari harga 250 ukuran 40 cm kali 40 cm dan sampai 1,5 juta ukuran 1,5 meter kali 80 cm,” katanya.
Sementara itu, untuk pemasarannya sendiri, dia masih mengandalkan dari media sosial, seperti Facebook atau Instagram.
Menurutnya untuk tips bagi pengusaha awam, jika seseorang memiliki hobi, itu harus digali lebih dalam dan ketahui minat di bidang apa.
“Seperti yang kita tahu, pandemi beberapa tahun yang lalu membawa banyak perubahan di hidup kita terutama di bidang pekerjaan. banyak PHK, banyak pekerjaan yang terbengkalai karena pandemi. Termasuk saya sendiri. Karena banyaknya peluang jadi saya mencoba mengisi kegiatan dengan membuat lukisan dari kolase plastik bekas. Dan alhamdulillah sampai sekarang diterima di masyarakat banyak yang memesan lukisan plastik itu. Berani berubah!” pungkasnya.
Kisah ini pasti menjadi inspirasi agar lebih semangat dan pantang menyerah meski kondisi sedang terpuruk.
Karena itu, mari ikuti kisah ini maupun yang lainnya dalam Program Berani Berubah, hasil kolaborasi antara SCTV, Indosiar bersama media digital Liputan6.com dan Merdeka.com.
Program ini tayang di Stasiun Televisi SCTV setiap Senin di Program Liputan6 Pagi pukul 04.30 WIB, dan akan tayang di Liputan6.com serta Merdeka.com.
Advertisement