Liputan6.com, Jakarta Produsen kendaraan asal Korea Hyundai Motor Company siap berkontribusi dalam membina wirausaha muda di berbagai bidang di Indonesia.
"Kami akan terus membantu menyelesaikan masalah sosial Indonesia melalui cara-cara kreatif dan inovatif, serta berkontribusi dalam membina wirausaha muda di berbagai bidang," kata Vice President Hyundai Motor Asia Pacific Headquarters Lee Kang Hyun dikutip dari Antara, Selasa (29/11/2022).
Baca Juga
Salah satu bentuk kontribusi dalam pembinaan wirausaha muda tersebut, lanjutnya, melalui ajang Hyundai Start-up Challenge (HSC) Indonesia 2022 Demo Day yang digelar pada 25 November 2022.
Advertisement
Hyundai Start-up Challenge Indonesia 2022 Demo Day pertama kali diadakan secara offline pada tahun ini dan dihadiri oleh lebih dari 100 pelaku usaha sosial serta para investor lokal.
Tahun ini, sebanyak 826 tim telah mendaftar dan terpilih 15 tim dari wirausaha sosial yang fokus untuk memecahkan berbagai masalah sosial di Indonesia dengan teknologi dan model bisnis yang inovatif.
"Hal ini menunjukkan minat yang tinggi dari masyarakat Indonesia sendiri dalam meningkatkan perubahan sosial di lingkungannya," ujar Lee Kang Hyun.
Program Akselerasi
Perusahaan mendukung 15 tim untuk berkembang melalui program akselerasi selama 6 bulan, dan menyediakan hadiah 176 juta won.
Bagi 15 tim yang akhirnya terpilih ini mendapatkan kesempatan untuk mengunjungi Hyundai Motor Manufacturing Indonesia dan mendapatkan bimbingan konsultasi dari para ahli selama program berlangsung.
Selain itu, setiap tim diberikan hibah senilai 9 juta won selama program tersebut untuk mengembangkan bisnisnya.
Direktur Aplikasi, Permainan, TV, dan Radio Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Iman Santosa menyatakan karya-karya dari para pemenang HSC Indonesia 2022 sangat penting untuk meningkatkan kapasitas perkembangan ekonomi digital di masa depan.
"Kemampuan dan keunggulan digital networking yang dimiliki oleh generasi muda senantiasa harus berjiwa mandiri, kreatif, kolaboratif, inovatif, dan memahami teknologi agar mampu bersaing di era 5.0, sehingga semakin memperkuat ekosistem digital di Indonesia," ujarnya.
Advertisement
Kemenkop UKM Percepat Pembangunan Ekosistem Wirausaha
Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) terus mempercepat pembangunan ekosistem bagi wirausaha yang lebih baik. Ini untuk menciptakan struktur ekonomi yang lebih tangguh dengan semakin banyaknya pelaku UMKM yang naik kelas ke skala usaha yang lebih tinggi.
“Kita terus mengupayakan penumbuhan wirausaha berbasis IDE (Innovation Driven Enterprises), bukan lagi Small Business Owner yang muncul karena kebutuhan atau terpaksa oleh keadaan (necessity entrepreneur) yang tidak memiliki jiwa kewirausahaan,” kata Deputi Bidang Kewirausahaan KemenKopUKM Siti Azizah, saat memberikan sambutan secara virtual pada Workshop Pengembangan Kewirausahaan Nasional, Rabu (28/9/2022).
Dia menegaskan, saat ini Pemerintah terus memberikan perhatian yang serius dalam mengembangkan kewirausahaan dengan dikeluarkannya Perpres Nomor 2 Tahun 2022 tentang Pengembangan Kewirausahaan Nasional Tahun 2021-2024.
Tujuannya untuk memanfaatkan banyak potensi yang ada saat ini, seperti pembelian produk dalam negeri melalui pemerintah sebesar Rp1.481 triliun dan BUMN sebesar Rp420 triliun, dan pemanfaatan potensi nilai ekonomi digital di Indonesia yang mencapai Rp4.531 triliun pada tahun 2030.
“Melalui workshop kali ini, akan diberikan edukasi tentang kewirausahaan dan program atau kegiatan yang mendukung berkembangnya wirausaha di daerah, selain itu akan diberikan pula afirmasi pengalokasian anggaran onboarding pada e-katalog sebesar 40 persen untuk pengadaan barang dan jasa yang diarahkan pada produk KUMKM,” jelas Azizah.
Berdasarkan data yang dilansir dari LKPP per 13 September 2022, untuk E-Katalog Provinsi Aceh telah terdaftar sebanyak 914 penyedia dengan 4.490 produk yang onboarding. Sedangkan transaksi yang terjadi sebesar Rp725,63 miliar yang merupakan tertinggi nomor 2 dari 34 provinsi setelah DKI Jakarta.
“Saya mengapresiasi Pemerintah Provinsi Aceh karena dengan tingginya transaksi tersebut menunjukan keberpihakan Pemerintah terhadap UMKM,” kata Azizah.
Lebih Mudah
Lebih lanjut, dengan ekosistem kewirausahaan yang kondusif berlandaskan kebijakan yang mendukung kemudahan berusaha, serta adanya berbagai fasilitasi dan insentif, maka saat ini menjadi entrepreneur adalah suatu hal yang sangat mudah.
“Jadilah bagian perubahan untuk Indonesia yang lebih baik dengan menciptakan wirausaha unggul dan berdaya saing dengan usaha yang inovatif dan berkelanjutan. Jangan takut memulai berusaha karena kita harus pulih lebih cepat, bangkit lebih kuat dengan berwirausaha,” ujat Azizah.
Dalam kesempatan yang sama, Staf Ahli Menteri Bidang Hubungan Antar Lembaga Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Samsul Widodo, mengatakan desa harus bisa menjadi pusat penumbuhan ekonomi. “Penumbuhan ekonomi di desa dapat terwujud dengan menciptakan ekosistem kewirausahaan desa yang meliputi sinergi pemerintah daerah, PLUT, BUMDES, dan tokoh masyarakat,” kata Samsul.
Advertisement