Piala Dunia 2022 Dorong Belanja Iklan di Seluler Sentuh Rp 5,6 Kuadriliun

Laporan data.ai, mengungkapkan bahwa acara Piala Dunia 2022 akan mendorong pengeluaran global untuk iklan seluler hingga sekitar Rp 5,6 kuadriliun pada 2023.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 12 Des 2022, 16:40 WIB
Diterbitkan 12 Des 2022, 16:40 WIB
Opening Ceremony Piala Dunia 2022
Maskot Piala Dunia 2022, La'eeb tampil saat upacara pembukaan di Stadion Al-Bayt, Qatar, Minggu (20/11/2022). (AFP/Manan Vatsyayana)

Liputan6.com, Jakarta - Gelaran Piala Dunia 2022 yang sedang berlangsung di Qatar, bersama dengan Olimpiade Musim Dingin Beijing mendorong pengeluaran iklan seluler di tahun 2022 ini. Hal itu diungkapkan dalam sebuah laporan studi yang dilakukan oleh perusahaan intelijen pasar, data.ai

Dikutip dari Arab News, Senin (12/12/2022) laporan data.aiyang secara resmi dikenal sebagai App Annie, mencatat bahwa acara olah raga seperti Piala Dunia dan Olimpiade Musim Dingin akan mendorong pengeluaran global untuk iklan seluler hingga USD 362 miliar atau sekitar Rp 5,6 kuadriliun pada 2023 mendatang. 

Hal itu dikarenakan konsumen di seluruh dunia akan menghabiskan waktu dengan perangkat Android dan Apple mereka selama acara Piala Dunia 2022 berlangsung.

Studi tersebut menambahkan bahwa perkiraan ini sekitar 7,7 persen lebih tinggi dari proyeksi sebelumnya sebesar USD 336 miliar (Rp 5,2 kuadriliun) dari pengeluaran iklan untuk tahun 2022, dan naik hampir 25 persen, dibandingkan dengan USD 295 miliar 2021 lalu.

"Seluler akan mengambil alih pangsa dompet iklan karena lebih banyak waktu dihabiskan di aplikasi daripada sebelumnya, dengan total jam yang melampaui 4 triliun pada ponsel Android saja pada tahun 2022," kata laporan itu.

Namun, studi tersebut tidak mengungkapkan angka pasti pada proyeksi total durasi yang ditempuh pengguna di perangkat Apple.

Di sisi lain, laporan data.ai juga mencatat, pertumbuhan belanja iklan dapat melambat dalam menghadapi hambatan ekonomi.

Disebutkan bahwa aplikasi video pendek juga mendorong pertumbuhan di sektor ini, meskipun ada hambatan ekonomi global.

"Pengeluaran untuk iklan merek akan membantu meningkatkan efek penurunan pengeluaran untuk pemasaran kinerja dalam menghadapi anggaran pemasaran yang diperketat,” catat laporan tersebut lebih lanjut.

Sebelumnya,  Presiden FIFA Gianni Infantino mengungkapkan bahwa Piala Dunia 2022 diperkirakan akan menjangkau 5 miliar orang di semua platform, yang dikenal sebagai acara olahraga terbesar tahun ini.

Waktu yang Dihabiskan untuk Perangkat Smartphone Bakal Meningkat Hingga 2028

Ilustrasi Aplikasi Mobile, Aplikasi Smartphone
Ilustrasi Aplikasi Mobile, Aplikasi Smartphone. Kredit: Pexels via Pixabay

Data.ai menambahkan bahwa waktu yang dihabiskan untuk perangkat smartphone diperkirakan akan meningkat setengahnya dan melampaui enam triliun jam pada tahun 2028.

Perusahaan itu juga menyebut, sentrisitas seluler, kemajuan dalam teknologi yang terhubung, perluasan game kasual dan inti, peluncuran 5G, permintaan koneksi digital, dan memperdalam personalisasi aplikasi akan mendorong pertumbuhan berkelanjutan.

Namun, laporan Data.ai memperingatkan dampak hambatan ekonomi dan peraturan privasi akan mengurangi pengeluaran game seluler tahun ini dan tahun depan.

"Pengeluaran konsumen dalam game seluler akan turun 5 persen pada 2022 menjadi USD 110 miliar, dan diperkirakan akan turun lagi sebesar 3 persen pada tahun 2023 menjadi USD 107 miliar," ungkap laporan tersebut.

Permainan Ciamik Timnas Jepang di Piala Dunia 2022 Tarik Dampak Ekonomi Hingga Rp 1,8 Triliun

Jepang Melaju ke 16 Besar Piala Dunia 2022 Usai Bungkam Spanyol
Gelandang Spanyol, Marco Asensio mengumpan bola dari kawalan pemain Jepang, Kaoru Mitoma selama pertandingan grup E Piala Dunia 2022 di Stadion Internasional Khalifa di Doha, Qatar, Jumat, 2 Desember 2022. Hasil ini membuat Jepang lolos ke babak 16 besar sebagai juara Grup E dengan enam poin. (AP Photo/ Julio Cortes)

Lembaga think tank Dai-ichi Life Research Institute memperkirakan jika penampilan mengesankan Timnas Jepang di Piala Dunia 2022 di Qatar akan menghasilkan dampak ekonomi hingga 16,3 miliar yen atau sekitar Rp 1,8 triliun.

Dikutip dari Japan Times, Kamis (8/12/2022) hal ini didorong kemenangan Timnas Jepang saat bertanding melawan Jerman dan Spanyol memicu minat baru dalam sepak bola.

Meskipun demikian, dengan mempertimbangkan dampak pandemi Covid-19, perkiraan itu masih kurang dari dampak ekonomi sebesar 21,5 miliar yen (Rp 2,4 triliun) yang diperkirakan pada Piala Dunia sebelumnya di Rusia pada tahun 2018.

Di tambah lagi, harapan Jepang untuk mencapai perempat final Piala Dunia 2022 telah kandas untuk pertama kalinya setelah kalah dari Kroasia, di babak 16 besar pada Senin, 5 Desember 2022 lalu.

"Popularitas sepak bola telah memudar sebelumnya (turnamen), tetapi kemajuan tim kali ini kemungkinan akan menghidupkan kembali minat," kata Toshihiro Nagahama, kepala ekonom di Dai-ichi Life Research Institute.

Nagahama memperkirakan bahwa penjualan terkait sepak bola, termasuk penjualan pakaian tim dan biaya berlangganan yang dibayarkan ke outlet media yang menyiarkan pertandingan Piala Dunia 2022, akan menghasilkan dampak ekonomi sebesar 11,1 miliar yen (Rp 1,2 triliun), dibandingkan dengan 14,3 miliar yen untuk Piala Dunia sebelumnya.

Sementara itu, penjualan terkait makanan dan minuman, termasuk bar olahraga dan layanan pengiriman makanan, akan berjumlah  5,2 miliar yen (Rp 593,7 miliar), dibandingkan dengan 7,2 miliar yen untuk turnamen sebelumnya.

Nagahama menyebut, pandemi Covid-19 akan mengakibatkan hanya sedikit orang yang bepergian untuk menonton pertandingan, pengguna media berbayar dan layanan pengiriman makanan akan meningkat.

Studi Ungkap Harga Tiket Piala Dunia 2022 di Qatar Paling Mahal

Al Bayt Stadium (Phot: AFP)
Al Bayt Stadium (Phot: AFP)

Studi baru mengungkapkan bahwa penggemar sepak bola yang menyaksikan pertandingan Piala Dunia 2022 di Qatar akan membuat pengeluaran hampir 40 persen lebih banyak untuk tiket dibandingkan dengan Piala Dunia 2018 di Rusia.

Dilansir dari US News, Jumat (2/12/2022) studi dari Keller Sports, penyedia pakaian olahraga yang berbasis di Munich menunjukkan bahwa harga tiket final Piala Dunia 2022 rata-rata dipatok USD 812 atau sekitar Rp 12,5 juta.

Studi itu juga membandingkan rata-rata harga tiket Piala Dunia di Rusia yang dibanderol mulai 214 poundsterling (Rp 4 juta) untuk satu tempat duduk, sedangkan tiket pertandingan di Qatar menelan biaya rata-rata 286 poundsterling (Rp 5,2 juta).

Dengan demikian, tiket pertandingan Qatar menjadi yang termahal untuk pertandingan Piala Dunia dalam 20 tahun terakhir, dengan harga tiket final 59 persen lebih tinggi dari empat tahun lalu.

"Piala Dunia di Qatar sudah dianggap sebagai Piala Dunia termahal yang pernah ada. Pembangunan enam stadion baru dan renovasi total dua arena lain di negara tersebut dikatakan menelan biaya hingga sekitar USD 3 miliar," demikian dalam studi tersebut.

"Lebih banyak uang dihabiskan untuk memperluas infrastruktur ibu kota Doha, seperti jalur transportasi dan rekonstruksi bandara internasional," ungkap studi Keller Sports.

"Tidak mengherankan bahwa Piala Dunia di Qatar juga merupakan Piala Dunia dengan rata-rata tiket termahal," tambahnya.

Meski ditawarkan dengan nilai yang fantastis, hal itu tidak menghentikan para penggemar sepak bola untuk membeli tiket acara Piala Dunia pertama yang  diadakan di Timur Tengah itu.

Sebelum Piala Dunia 2022 di Qatar berlangsung, FIFA mengumumkan hampir tiga juta tiket di delapan stadion di Qatar telah terjual menjelang pertandingan yang dijadwalkan pada 20 November-18 Desember 2022.

Harga tiket untuk Piala Dunia 2006 di Jerman dianggap paling terjangkau dalam 20 tahun terakhir, dengan biaya rata-rata hanya 100 poundsterling (Rp 1,8 juta) untuk masing-masing pertandingan sementara tiket ke babak final menelan biaya rata-rata 221 poundsterling per kursi.

Infografis Gebrakan Kuda Hitam Maroko di Piala Dunia 2022
Infografis Gebrakan Kuda Hitam Maroko di Piala Dunia 2022 (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya