Liputan6.com, Jakarta Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB), Abdullah Azwar Anas, menilai imigrasi merupakan cerminan representasi Indonesia, lantaran jadi check point warga asing, khususnya investor asing masuk ke Indonesia.
Oleh karenanya, Menteri Anas menilai diperlukannya transformasi layanan keimigrasian secara komprehensif.
Baca Juga
"Imigrasi menjadi concern pemerintah, karena ini ibaratnya menjadi etalase negara. Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberi atensi khusus untuk transformasi keimigrasian. Menkumham Pak Yasonna Laoly juga sangat intens mendorong transformasi ini. Kami di Kementerian PANRB bertugas memperkuat tata kelola birokrasinya," ujar Menteri Anas dalam keterangan tertulis, Jumat (20/1/2023).
Advertisement
Sesuai arahan Presiden Joko Widodo dan telah ditindaklanjuti Kemenkumham, ia mengatakan, transformasi tata kelola layanan keimigrasian dilakukan dengan menerapkan digitalisasi yang terintegrasi. Hal tersebut sebagai upaya untuk menghadirkan birokrasi yang berdampak dan dirasakan langsung oleh masyarakat.
"Teknologi ini bisa menjadi instrumennya," imbuh mantan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) tersebut.
Anas menuturkan, perlu dicermati beberapa syarat pendukung terbentuknya efektivitas tata kelola layanan keimigrasian. Syarat tersebut diawali dengan penyederhanaan proses bisnis untuk integrasi layanan keimigrasian yang saat ini sudah ada.
Lalu, diikuti dengan penguatan kapasitas kelembagaan, optimalisasi sumber daya, serta penguatan standar sistem dan keamanan informasi.
"Saya sudah bertemu dengan jajaran imigrasi dari seluruh Indonesia. Saya optimistis Insya Allah transformasi keimigrasian bisa berjalan optimal," tuturnya.
Target Investasi Rp 1.400 Triliun Bukan Cuma Mimpi Jika Pemerintah Konsisten
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan angka investasi 2023 sebesar Rp 1.400 triliun. Jumlah itu lebih besar dari target 2022 Rp 1.200 triliun, yang berhasil terkejar hingga Rp 1.207 triliun.
Ekonom sekaligus Direktur Eksekutif Segara Institute Piter Abdullah menyebut, target ini sangat realistis. Dengan syarat, proses pemulihan ekonomi nasional tidak terganggu pelemahan yang terjadi di tingkat global.
"Syarat utamanya pemulihan ekonomi nasional tidak terganggu, misal merebaknya kembali pandemi. Kalau dari sisi insentif investasi saya kira sudah mencukupi," ujar Piter kepada Liputan6.com, Rabu (18/1/2023).
"Tinggal bagaimana pemerintah konsisten dengan semua kebijakannya. Sehingga memberikan kepastian dan keyakinan bagi investor asing," dia menambahkan.
Menurut dia, target investasi 2023 Rp 1.400 triliun secara potensi sangat memungkinkan. Itu didukung oleh kondisi indonesia yang diproyeksikan melanjutkan pemulihan ekonomi pada 2023 di tengah kondisi global yang lesu
"Pilihan investor global untuk menempatkan investasinya di tengah kondisi global lesu tidak banyak, terbatas. Sehingga Indonesia yang mampu pulih lebih cepat akan nampak menarik bagi investor global," sebutnya.
Apalagi, Piter menggarisbawahi, pemerintah cukup konsisten memberikan kemudahan investasi lewat regulasi yang ada. Termasuk dengan penerbitan UU Cipta Kerja dan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja (Perppu Cipta Kerja).
"Di sisi lain, indonesia juga konsisten mendorong hilirisasi memanfaatkan semua potensi sumber daya alam mineral seperti nickel dan tembaga," tandasnya.
Advertisement
Jokowi: Investasi 2022 Tembus Rp 1.207 Triliun, Tersebar di Luar Jawa
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menugaskan kepada Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia untuk bisa meraih investasi sebesar Rp 1.200 triliun sepanjang 2022. Ternyata target tersebut bisa tercapai bahkan terlampaui.
Jokowi mengatakan bahwa realisasi investasi 2022 di angka hingga Rp 1.207 triliun. "Dari target Rp 1.200 triliun tahun 2022 ini tercapai di Rp 1.207 triliun," kata Jokowi di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Selasa (17/1/2023).
Total realisasi investasi sepanjang 2022 yang tidak kecil ini berdampak positif terhadap lapangan kerja. Tercatat, sepanjang 2022 tercipta 1,3 juta lapangan kerja. "Ini sangat bagus karena bisa menciptakan lapangan kerja 1,3 juta," kata dia.
Selain itu, Jokowi mengatakan sebagian besar investasi telah menyebar di luar Pulau Jawa, yakni 53 persen. Sehingga bisa mendorong pemulihan ekonomi nasional lebih cepat lagi.
"Di tahun 2022 ini 53 persen di luar Jawa. Sehingga investasi jadi kunci pertumbuhan ekonomi kita," kata Jokowi.
Sebagai informasi, Kementerian Investasi/BKPM berhasil mencatat realisasi investasi periode Januari-September 2022 sebesar Rp892,4 T atau 74,4 persen dari target Rp1.200 triliun.
Pada periode ini, kontribusi realisasi investasi PMA melonjak 44,5 persen dibanding periode yang sama pada tahun 2021 lalu, yaitu sebesar Rp479,3 triliun (53,7 persen).
 Â