MNC Bank Merger dengan Bank Nobu, OJK Beri Karpet Merah

OJK memastikan proses penggabungan usaha atau merger antara PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP) atau MNC Bank dan PT Bank Nationalnobu (NOBU) bakal terlaksana

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 27 Feb 2023, 20:30 WIB
Diterbitkan 27 Feb 2023, 20:30 WIB
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae menjelaskan proses penggabungan usaha atau merger antara PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP) dan PT Bank Nationalnobu (NOBU)
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae menjelaskan proses penggabungan usaha atau merger antara PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP) dan PT Bank Nationalnobu (NOBU) (dok: Pipit)

Liputan6.com, Jakarta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memastikan proses penggabungan usaha atau merger antara PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP) atau MNC Bank dan PT Bank Nationalnobu (NOBU) bakal terlaksana.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae mengatakan, kedua bank telah mengajukan rencana merger sebelum deadline pemenuhan modal inti berakhir pada 2022 lalu.

“Merger Bank MNC dan Bank Nobu, mereka sudah ajukan rencana merger sebelum deadline 2022. Jadi ini memang sedang dalam proses, Sudah ada tim merger. Sudah ada langkah-langkah ke arah realisasi mergernya,” kata Dian dalam konferensi pers, Senin (27/2/2023).

Punya Dampak Positif

Menurutnya, aksi ini berdampak positif bagi kedua entitas, mengingat masing-masing memiliki ekosistem yang kuat dan saling mendukung. Sehingga merger antara BABP dan NOBU bukan lagi hanya sekedar untuk pemenuhan ketentuan modal inti Rp 3 triliun, namun lebih ke arah untuk memperkuat entitas tersebut.

“MNC dan Lippo ini ‘kan dua grup konglomerat yang kuat. Saya yakin mereka bisa bersinergi dengan baik setelah merger ini. Saya kira komitmen mereka sudah jelas. Sudah ada timnya, tidak akan mundur bahkan mereka akan terus mempercepat proses merger ini sehingga akan terjadi bank yang lebih kuat dari Bank MNC dan Bank Nobu yang saat ini,” imbuh Dian.

Sebelumnya, BABP menegaskan dalam keterbukaan informasi Bursa, bahwa OJK tidak pernah mengarahkan untuk merger. sebab, keputusan merger adalah kesepakatan para pihak dalam rangka peningkatan kapasitas menjadi bank dengan modal inti Rp 6 triliun dengan kategori KBMI 2.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Laba MNC Bank Melompat 897 Persen hingga Kuartal III 2022

Ilustrasi Bank
Ilustrasi Bank

PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP) atau MNC Bank, anak usaha PT MNC Kapital Indonesia Tbk (BCAP) membukukan laba bersih sebesar Rp 57,51 miliar sampai kuartal III 2022. Angka ini melonjak 897,17 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 5,77 miliar.

Perolehan laba MNC Bank tersebut dipicu kenaikan pendapatan bunga dan penurunan beban bunga. Pendapatan bunga naik 16,43 persen, dari Rp 713 miliar menjadi Rp 830,13 miliar yoy.

Sedangkan beban bunga turun 21,16 persen, dari Rp 420,36 miliar menjadi Rp 331,42 miliar. Kombinasi dari kedua hal tersebut menjadikan pendapatan bunga bersih naik  70,42 persen, dari Rp 292,64 miliar menjadi Rp 498,71 miliar.

“Dengan runtunan kinerja gemilang MNC Bank yang berkelanjutan, khususnya dari pertumbuhan kredit yang sehat, terus membaiknya komposisi CASA serta penerapan tata kelola yang baik, kami yakin MNC Bank akan semakin kuat dan mampu menghadapi kemungkinan perlambatan ekonomi di tahun mendatang,” ujar Presiden Direktur MNC Bank, Rita Montagna dalam keterbukaan informasi Bursa, Rabu (9/11/2022).

Sebagai antisipasi, MNC Bank tetap memastikan penyaluran kredit yang berkualitas dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian atau prudential banking serta terus mengembangkan produk dan program yang dapat menarik dana murah, seperti Tabungan Dahsyat serta fitur dan layanan aplikasi MotionBanking bagi seluruh nasabah.

“Tak lupa, kami mengucapkan terima kasih atas kolaborasi seluruh stakeholder serta tingginya antusiasme juga loyalitas masyarakat terhadap MNC Bank,” imbuh Rita.Dari sisi rasio keuangan, Bank berhasil menurunkan angka Non- Performing Loan (NPL) gross dari 5,06 persen menjadi 3,73 persen hingga kuartal III 2022 yoy.


Kinerja Lain

Ilustrasi Bank Sentral
Ilustrasi Bank Sentral. Photo copyright by Freepik

NPL net turun dari 3,44 persen menjadi 2,44 persen hingga kuartal III 2022 yoy. Sedangkan Net Interest Margin (NIM) MNC Bank tumbuh signifikan pada periode yang berakhir pada September 2022, dari 3,61 persen menjadi 5,15 persen yoy. Untuk layanan perbankan digital, aplikasi andalan MNC Bank, MotionBanking, telah memiliki fitur-fitur kekinian yang mampu menjawab kebutuhan nasabah.

Seperti pembukaan rekening secara online/digital onboarding, transfer, pembayaran tagihan, login biometrik, top up e-wallet, integrasi dengan MotionPay, Deposito Online, pembayaran QRIS, pembayaran kartu kredit hingga pengajuan cicilan kartu kredit dengan bunga 0 persen, transfer dengan BI-Fast serta yang terbaru adalah setor dan tarik tunai di jaringan Indomaret. Serta masih banyak fitur yang akan terus dikembangkan guna memenuhi kebutuhan nasabah terhadap layanan perbankan digital.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya