ID Food Rilis Produk Baru, Ada Gula hingga Beras

Langkah peluncuran produk baru jadi upaya ID Food memperkuat fungsi. Apalagi, setelah ditetapkan sebagai holding BUMN sektor pangan.

oleh Arief Rahman H diperbarui 03 Mar 2023, 11:30 WIB
Diterbitkan 03 Mar 2023, 11:30 WIB
Direktur Utama ID Food Frans Marganda Tambunan  dalam peluncuran produk baru bermerek Rania. Ada garam, air minum dalam kemasan, tepung, gula, hingga beras. (Dok ID Food)
Direktur Utama ID Food Frans Marganda Tambunan dalam peluncuran produk baru bermerek Rania. Ada garam, air minum dalam kemasan, tepung, gula, hingga beras. (Dok ID Food)

Liputan6.com, Jakarta - PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau ID Food meluncurkan kembali produk baru di usia 1 tahun Holding BUMN Pangan ini. Tujuannya, memberikan kontribusi terhadap ketersediaan pangan di pasaran.

Beberapa produk yang dikuncurkan bermerek Rania. Ada garam, air minum dalam kemasan, tepung, gula, hingga beras.

Direktur Utama ID Food Frans Marganda Tambunan menerangkan, langkah ini jadi upaya perusahaan memperkuat fungsinya. Apalagi, setelah ditetapkan sebagai holding perusahaan pelat merah di sektor pangan.

“Kita refresh lagi tujuan dari pembentukan BUMN Holding Pangan ID FOOD untuk berkontribusi terhadap ketahanan pangan, ketika kita berbicara pangan tentunya terkait ketersediaan, keterjangkauan, kesinambungan dari produk pangan," ungkap Frans, dalam keterangannya, Jumat (3/3/2023).

Menurutnya, ID FOOD berkontribusi meningkatkan kesejahteraan petani, peternak, nelayan dan mitra-mitra ID FOOD Group. Tujuannya agar dapat menjadi pemain kelas global di industri pangan melalui penguatan operasional ID FOOD Group.

“Sesuai visi dan misi ID FOOD, hari ini pun kita refresh lagi Perpres No. 125 tahun 2022, pemerintah memberikan kepercayaan dan meminta ID FOOD sebagai BUMN Pangan dapat berkontribusi untuk penstabilan stok dan harga pangan,” katanya.

2 Tugas ID Food

Frans menegaskan kedepannya akan berpegang pada 2 tugas yang diamahkan kepada ID Food. Pertama, menjadi BUMN Pangan yang sehat secara komersial untuk mencapai profit. Kedua, dapat memberikan manfaat untuk bangsa dan negara terutama melalui program Cadangan Pangan Pemerintah (CPP).

“ID FOOD kedepan akan bergerak dalam melaksanakan tugasnya, pertama untuk dapat menghasilkan produk - produk yang diproduksi ID FOOD, produk - produk dari _offtaker_ petani, peternak dan nelayan, produk yang dikerjasamakan dengan pihak lain,”tambahnya.

Selain itu, produk - produk pangan yang dikelola ID FOOD distribusikan melalui dua cara, pertama secara komersial, kedua melalui program CPP sebagai wujud meningkatkan inklusivitas petani, peternak dan nelayan.

 

Produk-Produk

PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau ID Food meluncurkan produk baru. Beberapa produk yang dikuncurkan bermerek Rania. Ada garam, air minum dalam kemasan, tepung, gula, hingga beras. (Dok ID Food)
PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau ID Food meluncurkan produk baru. Beberapa produk yang dikuncurkan bermerek Rania. Ada garam, air minum dalam kemasan, tepung, gula, hingga beras. (Dok ID Food)

Sementara itu, Direktur Komersial Holding Pangan ID FOOD Ardiansyah Chaniago menambahkan produk - produk yang dilakukan peluncuran pada momentum HUT pertama Holding Pangan merupakan bagian dari program new product development ID FOOD Group yang disiapkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

“Kami menghadirkan lima produk pangan baru dengan brand Rania, diantaranya Rania Garam, Rania Tepung, Rania Gula, Rania Kecap, Rania Air Mineral Dalam Kemasan (AMDK), produk beras dengan brand beras cap tiga warung, dua produk garam yakni garam magissa, garam therapina, serta produk non pangan ID FOOD Group seperti Nushi tissue, Nushi alkohol swab, dan lainnya,” urai Ardiansyah.

Ardiansyah melanjutkan bahwa produk-produk pangan ini telah mengantongi izin sebagai pemenuhan persyaratan keamanan konsumsi pangan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), serta telah dilengkapi dengan sertifikat halal dari Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH).

“Pendistribusian marketnya pundisiapkan skala nasional dan tersedia di beberapa e-commerce seperti platform Warung Pangan yang dikelola anggota holding PT Perusahaan Perdagangan Indonesia, dan sinergi platform e-commerce lainnya,” ungkapnya.

 

Salurkan Minyakita

PT Rajawali Nusindo Member of ID FOOD mendistribusikan bahan pangan di 43 cabang yang tersebar di 34 Propinsi di Indonesia untuk kebutuhan masyarakat yang berkualitas dan terjangkau. (Dok Rajawali Nusindo)
PT Rajawali Nusindo Member of ID FOOD mendistribusikan bahan pangan di 43 cabang yang tersebar di 34 Propinsi di Indonesia untuk kebutuhan masyarakat yang berkualitas dan terjangkau. (Dok Rajawali Nusindo)

Diberitakan sebelumnya, Holding BUMN Pangan ID Food telah menyalurkan sekitar 30 ribu dus minyak goreng kemasan sederhana Minyakita. Sejumlah daerah yang disasar adalah Jakarta, Yogyakarta, Solo, dan Semarang.

Langkah ini merupakan bentuk kolaborasi ID Food, Apica, Badan Pangan Nasional (Bapanas), dan Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI).

Direktur Komersial BUMN Holding Pangan ID FOOD Ardiansyah Chaniago menerangkan distribusi Minyakita ini dilakukan oleh anggota ID Food, Rajawali Nusindo.

Per 24 Februari 2023, kolaborasi pihak-pihak ini telah menyalurkan 15.000 dus ke Jakarta, 5.000 dus ke Yogyakarta, 5.000 dus ke Solo, dan 5.000 dus ke Semarang.

Diketahui, tiap dusnya berisi sekitar 12 Minyakita kemasan 1 liter. Artinya, sudah terdistribusi sebanyak 360.000 liter ke 4 kota tersebut.

"ID FOOD Group bersama pemerintah dan pelaku usaha Apical group telah menjadwalkan distribusi ke beberapa titik lokasi lainnya secara bertahap hingga pekan depan," ujar Ardiansyah, dalam keterangannya, ditulis Senin (27/2/2023).

 

Jaga Stabilitas

Baik Direktur Utama BUMN Holding Pangan ID FOOD Frans Marganda Tambunan maupun Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi menegaskan komitmennya dalam menjaga stabilitas harga pangan, termasuk Minyakita.

"Badan Pangan Nasional terus melakukan pemantauan ketersediaan dan harga minyak goreng minyakita untuk kebutuhan Ramadan dan Lebaran," ungkap Arief.

Perlu diketahui, per Februari 2022, pemerintah dan produsen minyak goreng sepakat untuk menambah produksi minyak goreng untuk Minyakita menjadi 450.000 ton per bulan. Penambahan kuota produksi ini dilakukak selama 3 bulan, sejak Februari hingga April 2023.

Infografis Optimisme KTT G20 di Tengah Krisis Pangan, Energi, Keuangan
Infografis Optimisme KTT G20 di Tengah Krisis Pangan, Energi, Keuangan (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya