BPDPKS Dukung Pemberdayaan UMKM di Sumut Lewat Program Bikopra Aspekpir

Program Bikopra Aspekpir itu sendiri diperkenalkan kepada petani kelapa sawit plasma di Sumatra Utara

oleh Arief Rahman H diperbarui 08 Mar 2023, 05:45 WIB
Diterbitkan 07 Mar 2023, 20:50 WIB
Program Bikopra Aspekpir itu sendiri diperkenalkan kepada petani kelapa sawit plasma di Sumatra Utara
Program Bikopra Aspekpir itu sendiri diperkenalkan kepada petani kelapa sawit plasma di Sumatra Utara.

Liputan6.com, Jakarta Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) menyatakan dukungan terhadap program pemberdayaan Usaha Kecil, Menengah dan Koperasi (UMKM) melalui program Bikopra Aspekpir.

Program Bikopra Aspekpir diperkenalkan kepada petani kelapa sawit plasma di Sumatera Utara anggota Aspekpir melalui kegiatan Bimbingan Teknis UMKM Bikopra yang dilaksanakan di Medan pada 6 sampai 8 Maret 2023.

Aspekpir atau Asosiasi Petani Kelapa Sawit Perusahaan Inti Rakyat merupakan organisasi tempat berkumpulnya petani kepala sawit plasma di Indonesia yang beranggotakan 406.739 orang dengan luas lahan kelapa sawit yang dikelola mencapai 813.478 hektar.

Program Bikopra adalah singkatan dari Bangun Industri UMKM Sejahtera yang digagas Aspekpir Indonesia untuk mengembangkan kewirausahaan di desa-desa penghasil kelapa sawit di seluruh Indonesia dengan memanfaatkan potensi limbah dari kelapa sawit menjadi bernilai ekonomis tinggi.

Wakil Gubernur Sumatera Utara H. Musa Rajeckshah saat membuka kegiatan tersebut mengaku sangat senang dan mendukung kegiatan Bimtek Bikopra bagi anggota Aspekpir Sumatra Utara.

Dia berharap para petani kelapa sawit anggota Aspekpir Sumut bisa semakin naik kelas setelah mengikuti kegiatan Bimtek Bikopra. "Dulu kami juga petani plasma," kata dia.

Wagub hadir membuka secara resmi acara Bimtek UMKM Bikopra Anggota Aspekpir Sumut didampingi sejumlah pejabat serta Kepala Divisi UKMK BPDPKS Helmi Muhansyah.

 

Kepala Divisi UKMK BPDPKS Helmi Muhansyah mengatakan banyak program BPDPKS yang dapat diakses oleh petani kelapa sawit anggota Aspekpir di Sumatra Utara. "Kami di BPDPKS memiliki berbagai program yang bisa diakses masyarakat Sumatra Utara," katanya saat memberikan sambutan.

Program tersebut antara lain pembangunan sumber daya manusia yang antara lain pemberian beasiswa bagi pelajar untuk perkuliahan. Kemudian program pendukungan kegiatan riset dan pengembangan, peremajaan kelapa sawit, sarana dan prasarana, pemenuhan pangan dan program hilirisasi hingga B-35.

"Kegiatan bimbingan teknis UMKM Bikopra ini merupakan bagian dari program kemitraan sesuai dengan tugas BPDPKS yakni menghimpun, mengelola dan menyalurkan dana yang berasal dari pungutan ekspor kelapa sawit Indonesia," katanya.

Ketua Umum Aspekpir Setiyono mengatakan program BIKOPRA yang digagas Aspekpir didedikasikan untuk seluruh anggota di Indonesia maupun petani kelapa sawit lainnya, termasuk di Sumatra Utara.

 

Pilot Project

Program Bikopra Aspekpir itu sendiri diperkenalkan kepada petani kelapa sawit plasma di Sumatra Utara.
Program Bikopra Aspekpir itu sendiri diperkenalkan kepada petani kelapa sawit plasma di Sumatra Utara.

Program BIKOPRA ini sudah memiliki pilot project di satu desa di Riau dengan memanfaatkan limbah sawit dan menghasilkan pakan ternak sehingga mampu melakukan budidaya ternak sapi.

"Desa tersebut telah menjadi salah satu andalan untuk memasok kebutuhan daging di wilayah sekitar desa. Keberhasilan di desa itu menjadi inspirasi bagi Aspekpir untuk dikembangkan ke desa-desa lainnya melalui program Bikopra yang didukung oleh BPDPKS.

Ketua DPD I Aspekpir Sumut Syafrudin Sirait mengatakan kegiatan Bimtek UMKM Bikopra merupakan kegiatan yang bertujuan untuk membangkitkan gairah berusaha bagi anggota Aspekpir yang merupakan petani kelapa sawit dalam rangka mengelola limbah yang tersedia di sekitar kebun kelapa kawit menjadi suatu barang yang bernilai tinggi, terutama dalam kerangka program sistem integrasi ternak sapi – kelapa sawit.

Kegiatan ini sangat penting bagi Sumatra Utara mengingat potensinya yang sangat besar karena kita tahu bahwa Sumatera Utara merupakan provinsi dengan areal terluas kedua setelah Riau, yang memiliki penyebaran perkebunan kelapa sawit di 15 Kabupaten, dengan luas areal perkebunan kelapa sawit mencapai lebih dari 1,3 Juta hektar.

"Keberhasilan program ini sangat berarti bagi Sumut dalam rangka membuka lapangan kerja bagi keluarga dan masyarakat sekitar bahkan mendukung swasembada sapi," jelas dia.

Hadir pula mendampingi Wakil Bupati Batubara Oky Iqbal Prima, Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Sumut Lies Handayani Siregar, Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Sumut Nazli.

Kemudian Ketua Umun Aspekpir Setiyono, Ketua Dewan Pengawas DPP Aspekpir Rusman Heriawan, Kepala Sekretariat Aspek-PIR Effendi Pasaribu, Wakil Ketua Aspekpir Agus Sutarman, Bendahara Umum Aspekpir Sutoyo, Ketua DPD I Aspekpir Sumut Syarifudin Sirait, serta anggota dan pengurus Aspekpir Sumut.

infografis journal
infografis 10 Daerah Penghasil Kelapa Sawit Terbesar di Indonesia pada 2021. (Liputan6.com/Tri Yasni).
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya