Liputan6.com, Jakarta Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso, menyampaikan bahwa sebanyak 20 ton daging kerbau impor asal India akan tiba di Indonesia pada Maret ini. Daging kerbau tersebut sengaja disiapkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama Ramadan dan Idulfitri tahun ini.
"InsyaAllah nanti menjelang puasa, artinya sudah mau datang. Kita untuk tahap awal ini sekitar 20 ribu ton untuk persiapan puasa," kata Buwas di Pasar Kramat Jati, Jakarta, Kamis (17/3/2023).
Bos Bulog menerangkan, kedatangan daging kerbau tersebut bagian dari penugasan pemerintah untuk mengimpor sebanyak 100 ton pada tahun ini. Dia optimistis keberadaan daging kerbau beku tersebut dapat menekan harga jual pada saat puasa maupun lebaran.
Advertisement
"Iya, Insya Allah (menstabilkan harga), asalkan tepat sasaran," pungkasnya.
Bulog Jamin Daging Kerbau Asal India Bebas dari PMK
Sebelumnya, Direktur Bisnis Perum Bulog, Febby Novita mengatakan, Bulog mendapat penugasan impor 100 ribu ton daging kerbau hingga akhir tahun. Angka ini lebih besar dari kuota impor di tahun sebelumnya sebesar 80 ribu ton.
"Kita mendapatkan penugasan daging 100 ribu ton dari pemerintah yang sudah kita yakini higienisnya dan cara pemotongannya. Tahun 2021 80 ribu ton kita serap semua. 2022 ini 100 ribu ton sudah kita kontrak semua tinggal atur kedatangannya," kata Febby dalam Talk Show, di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (27/7).
Pihaknya mengklaim seluruh daging kerbau beku asal India tersebut bebas dari infeksi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Hal ini berdasarkan seleksi ketat oleh Perum Bulog sebelum melakukan perjanjian impor daging dengan pihak India.
"Kami pergi ke India sendiri untuk memastikan sebenarnya yang kita beli sudah bebas dari PMK. Saya membawa tim dan dokumentasi sendiri. Kita selalu uji PCR terus, untuk ambil sampel dan meyakinkan bahwa daging ini bebas dari PMK," terangnya
Impor 100 Ribu Ton Daging Sapi Brazil Telat, ID Food Tambal dari Australia
Holding BUMN Pangan ID Food mendapat penugasan untuk mengimpor 100 ribu ton daging sapi asal Brazil. Namun kedatangannya diprediksi molor, hingga setelah lebaran.
Direktur Utama ID Food Frans Marganda Tambunan menilai, jika begitu, maka target untuk menyetabilkan harga dan stok di pasaran menjelang ramadan tidak bisa tercapai. Di sisi lain, dia menyiapkan impor daging dari negara lain dan stok yang masih dimilikinya dari penugasan tahun lalu.
"Kita ada penugasan daging brazil 100.000 ton, melihat jarak dan waktu penyediaan, kemungkinan akan tiba setelah lebaran. kita sudah siapkan bbrp stok daging yang berasal dari negara lain seperti Australia dan sebagain carry over, penugasan tahun lalu kita carry over tahun ini," kata dia saat ditemui di Gedung Wastika Rajawali Tower, ditulis Jumat (3/3/2023)
Frans menerangkan kalau penugasan impor 100 ribu ton daging sapi itu diberikan sekitar 3 pekan lalu. Dengan estimasi waktu kedatangan, dia mengandalkan ston daging sapi yang ada di gudangnya.
Advertisement
Stok Daging
Tercatat, untuk pemenuhan kebutuhan ramadan, ID Food punya stok daging Brazil sebanyak 2.500 ton, kemudian ada tambahan dari daging sapi Australia sebanyak 500-1.000 ton.
"Memang sedikit terlambat karena skrg sudah menjelang puasa, jadi kita mengejar mitra supplier yang memang ready stock sebelum lebaran," ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengungkap penugasan kepada ID Food dan Bulog soal impor daging.
Arief menjelaskan ID Food akak melakukan pengadaan sekitar 100 ribu ton daging sapi dan Bulog akan melakukan pengadaan 100 ribu ton daging kerbau. "Kedatangannya dilakukan secara bertahap, kita percepat (kedatangannya) sebelum lebaran untuk menambah stok dan menjaga harga daging di masyarakat," ujar dia.
Reporter: Sulaeman
Sumber: Merdeka.com