Otoritas IKN Tawarkan 300 Paket Investasi, dari Kawasan Wisata hingga Pusat Keuangan

Otorita IKN berharap pembangunan ibu kota negara Indonesia baru di sebagian wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur berjalan cepat dan berkelanjutan hingga 2045.

oleh Arthur Gideon diperbarui 26 Mei 2023, 17:53 WIB
Diterbitkan 26 Mei 2023, 17:45 WIB
Pembangunan Ibu Kota Nusantara
Saat ini, IKN Nusantara yang berada di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur, ini menawarkan 300 paket investasi kepada investor dalam maupun luar negeri. (AP Photo/Achmad Ibrahim)

Liputan6.com, Jakarta - Pembangunan Ibu Kota Negara bernama Nusantara atau IKN Nusantara telah berjalan. Kementerian Pekerjaan Umum dan perumahan Rakyat (PUPR) telah membangun fasilitas dasar sebagai penunjang investasi. 

Saat ini, IKN Nusantara yang berada di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur, ini menawarkan 300 paket investasi kepada investor dalam maupun luar negeri.

"Tahap pertama sekitar 300 palet investasi yang siap ditawarkan Kota Nusantara pada para investor," ujar Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono dikutip dari Antara, Jumat (26/5/2023).

Penyediaan sarana prasarana di bidang perumahan, transportasi dan energi termasuk paket investasi yang ditawarkan pada ibu kota negara Indonesia baru tersebut.

Otorita IKN berharap pembangunan ibu kota negara Indonesia baru di sebagian wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur berjalan cepat dan berkelanjutan hingga 2045.

Dalam kurun waktu tersebut ibu kota negara Indonesia baru akan diwujudkan sebagai kota futuristik, menurut dia, yang menjanjikan prospek bisnis berkelas global.

Anggaran Pendapatan Belanja Negara atau APBN hanya menyiapkan 20 persen dari total anggaran pembangunan ibu kota negara baru, sisanya adalah partisipasi swasta.

Partisipasi swasta meliputi kerja sama pembangunan melibatkan pihak swasta (public private partnership/PPP) dan investasi langsung, jelas dia, serta melalui pembiayaan kreatif seperti crowd funding ataupun carbon trading, filantropi dan lain sebagainya.

Investasi tidak hanya pada proyek pendirian infrastruktur atau bangunan saja, tetapi tambah dia, juga investasi pada bidang perangkat lunak untuk membangun ibu kota negara Indonesia baru menjadi kota pintar.

Selain itu, penanam modal (investor) dapat menanamkan modal (investasi) sebagai pengembangan kawasan (area developer) dan mengelola kawasan tertentu, seperti kawasan pariwisata atau pusat keuangan (financial center).

Pemerintah pusat hanya membangun fasilitas vital yang dapat memicu efek ganda (multiplier effect) seperti bendungan dan jalan tol, serta akses jalan di KIPP (kawasan inti pusat pemerintahan) yang sebagian mulai digunakan untuk jalur pengangkutan logistik dan material pembangunan.

Pengerjaan gedung vital masih terus berjalan, kata Bambang Susantono, di antaranya pembangunan Istana Negara, kantor kementerian koordinator serta perumahan pejabat negara.

Investasi Swasta di IKN Mulai Mengucur Agustus 2023

Titik 0 IKN
Titik Nol IKN Nusantara yang kini disulap menjadi lebih cantik. (foto: Abdul Jalil)

Sebelumnya, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia memastikan bahwa swasta mulai ikut membangun Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara Agustus 2023. Pembangunan ini langsung dimulai saat infrastruktur dasar sudah selesai dikerjakan.

“Kalau investasi di IKN itu mereka mulai running di Agustus - September setelah infrastruktur selesai. Jadi yang dibangun itu adalah infrastruktur dasar selesai yang mana investasinya dari pemerintah,” kata Menteri Bahlil dikutip dari Antara, Rabu (24/5/2023).

Kendati masih merahasiakan nama-nama investor swasta yang akan terlibat dalam pembangunan IKN tersebut, Bahlil memastikan sudah banyak investor swasta yang telah menyampaikan komitmennya.

“Enggak mungkin investasi swasta masuk tapi investasi dasarnya belum kelar. Sekarang kita selesaikan itu infrastruktur dasar. Ada investasinya kok, jangan diragukan,” tegasnya.

Pembangunan infrastruktur di IKN, lanjutnya, akan dibangun secara paralel seperti sarana pendidikan, kesehatan, perumahan, stadion hingga perguruan tinggi.

Selain itu juga akan dibangun financial center seperti yang ada di Singapura dan Malaysia. Financial center ini dijelaskan Bahlil bertujuan agar para investor bisa langsung masuk ke Indonesia tanpa harus melalui negara ketiga atau hub.

“Pendidikan, kesehatan, tapi yang bangun duluan kan infrastruktur. Bangun perumahan, contohkanlah PSSI akan membangun stadion langsung terus beberapa perguruan tinggi akan dibangun,” ucapnya.

 

Banyak Delegasi Datang Langsung

bambang
Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Adapun Kepala Otorita Ibu Kota Negara (OIKN) Nusantara Bambang Susantono menyebut bahwa pembangunan infrastruktur IKN di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur (Kaltim) sampai saat ini masih on the track atau sesuai jalur.

"Pembangunan infrastruktur masih on the track. Kami melihat teman-teman dari Kementerian PUPR misalnya. Kalau ke lapangan saya mengimbau teman-teman yang belum ke lapangan untuk lihat sendiri ke lapangan karena seeing is believing," ujar Bambang saat memberi sambutan dalam "Sosialisasi Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2023", di Jakarta, Selasa (23/5).

Ia mengklaim banyak delegasi dari dalam maupun luar negeri yang juga datang langsung untuk melihat progres dari pembangunan IKN.

"Berbagai macam delegasi baik dari asing maupun dari lokal itu sering kali hadir ingin melihat sendiri. Apa sih yang sudah dikerjakan karena banyak dari mereka bertanya juga is it real? benar nih mau bikin ibu kota? Tentunya dengan melihat sendiri biasanya mereka langsung memberikan respons yang sangat positif," kata Bambang.

 

Infografis Konsep Future Smart Forest City di IKN Nusantara. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Konsep Future Smart Forest City di IKN Nusantara. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya