Asik, UMKM Dapat Karpet Merah Melantai di Bursa Saham

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menggandeng Bursa Efek Indonesia (BEI) guna meningkatkan kelas UMKM. Kedepannya, UMKM bisa naik kelas untuk melantai di bursa saham dan menawarkan saham ke publik.

oleh Arief Rahman Hakim diperbarui 07 Jun 2023, 14:30 WIB
Diterbitkan 07 Jun 2023, 14:30 WIB
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menggandeng Bursa Efek Indonesia (BEI) guna meningkatkan kelas UMKM. Kedepannya, UMKM bisa naik kelas untuk melantai di bursa saham dan menawarkan saham ke publik.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menggandeng Bursa Efek Indonesia (BEI) guna meningkatkan kelas UMKM. Kedepannya, UMKM bisa naik kelas untuk melantai di bursa saham dan menawarkan saham ke publik.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menggandeng Bursa Efek Indonesia (BEI) guna meningkatkan kelas UMKM. Kedepannya, UMKM bisa naik kelas untuk melantai di bursa saham dan menawarkan saham ke publik.

Menkop Teten melihat, langkah ini bisa jadi upaya agar UMKM semakin naik kelas. Termasuk memanfaatkan sumber dana modal diluar perbankan.

"Kerja sama ini untuk mempercepat semakin banyaknya pelaku UMKM yang Go Public, memanfaatkan alternatif permodalan di luar pembiayaan perbankan," kata Menkop Teten di Jakarta, mengutip keterangan resmi, Rabu (7/6/2023).

Tak hanya itu, dia pun mengapresiasi adanya Papan Akselerasi sebagai kebijakan yang inovatif dari BEI untuk memberikan kemudahan bagi pelaku UMKM agar bisa melantai di bursa saham. "Alternatif pendanaan yang tepat bagi usaha skala menengah adalah skema investasi melalui pasar modal," ucap Teten.

Dia mencontohkan UMKM yang berhasil berkembang menjadi perusahaan besar dan mampu mencatatkan sahamnya di pasar modal, yaitu PT Sari Kreasi Boga Tbk (Kebab Baba Rafi), PT Tourindo Guide Indonesia (PGJO), dan lainnya. Teten melihat ini bisa menjadi inspirasi bagi UMKM lainnya untuk masuk ke pasar modal.

Kendati begitu, Menteri Teten mengakui, jika menunggu usaha kecil tumbuh secara organik, waktunya akan lama. Padahal, banyak sektor usaha sejenis yang bisa diagregasi dan dikonsolidasi agar membuat skala usaha mereka masuk batas minimum sehingga bisa listing di bursa saham.

"Maka, perlu ada keterlibatan dari inkubator untuk meningkatkan skala usaha dan merapikan sistem keuangan pelaku UMKM," kata MenKopUKM.

Oleh karena itu, Menteri Teten optimistis Papan Akselerasi IDX Incubator dapat menjadi akselerator dalam mendukung pertumbuhan dan pengembangan UMKM di sektor pasar modal.

"Harus segera kita buat short list, mana yang bisa kita inkubasi, kemudian kita dorong untuk IPO. Dengan cara seperti itu, saya yakin akan semakin banyak UMKM yang listing," kata MenKopUKM.

 


Bimbingan

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menggandeng Bursa Efek Indonesia (BEI) guna meningkatkan kelas UMKM
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menggandeng Bursa Efek Indonesia (BEI) guna meningkatkan kelas UMKM. Kedepannya, UMKM bisa naik kelas untuk melantai di bursa saham dan menawarkan saham ke publik.

Dalam kesempatan yang sama, Dirut BEI Iman Rachman menyebutkan, poin utama kerja sama ini adalah mempromosikan UKM-UKM yang ada di Indonesia untuk bisa listing di lantai bursa. "Kami bukan hanya menyiapkan papannya, tapi juga melakukan bimbingan," kata Iman.

BEI, kata Iman, melalui IDX Inkubator bakal melakukan pendampingan bagi para pelaku UKM agar mereka siap untuk listing atau melakukan IPO.

"Yang sudah siap bisa langsung, yang belum siap kita lakukan pendampingan. Jadi, tugas IDX Inkubator adalah menyiapkan UKM agar siap listing," ucap Iman.

Dirut BEI berharap dengan adanya kerja sama ini proses inkubasi UKM bisa berjalan lebih cepat lagi sehingga mendorong UKM listing di lantai bursa.

"Papan Akselerasi ada sejak 2021. Saat ini, ada sebanyak 33 perusahaan UKM yang sudah IPO. Jadi, bila ditargetkan menjadi 100 UKM bukan sesuatu yang sulit. Bisa dipastikan, setelah Kebab Baba Rafi, bakal ada beberapa UKM lagi yang akan listing," ujar Iman.

 


Manfaatkan Ekuitas

Pembukaan Awal Tahun 2022 IHSG Menguat
Pekerja melintas di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Senin (3/1/2022). Pada pembukan perdagagangan bursa saham 2022 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung menguat 7,0 poin atau 0,11% di level Rp6.588,57. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) menandatangani nota kesepahaman dengan Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) dalam rangka mendukung usaha mikro kecil menengah (UMKM) melantai di pasar modal.

Direktur Utama BEI, Iman Rachman mengatakan, pihaknya melakukan kerja sama dengan Kemenkop UKM dengan tujuan memperkenalkan pasar modal dengan pelaku UMKM untuk masuk ke pasar modal melalui penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO). Hal itu dilakukan sebagai salah satu cara agar UMKM mendapatkan pembiayaan usaha dengan skema IPO.

"Kebanyakan UMKM pendanaan mereka dari pinjaman perbankan. Padahal skema pendanaan yang lain yang bisa dimanfaatkan seperti ekuitas," kata Iman dalam konferensi pers di BEI, Rabu (7/6/2023).

Dalam rangka membantu UMKM naik kelas, BEI pun telah menyediakan platform yang bisa dimanfaatkan, yakni papan akselerasi. Hingga saat ini, sudah ada 33 perusahaan yang berasal dari UMKM tercatat di BEI.

 


Target 100 UKM

IHSG Ditutup Menguat
Karyawan memfoto layar pergerakan IHSG, Jakarta, Rabu (3/8/2022). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia, Rabu (3/08/2022), ditutup di level 7046,63. IHSG menguat 58,47 poin atau 0,0084 persen dari penutupan perdagangan sehari sebelumnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, ekosistem bisnis UMKM ini perlu ditingkatkan. Dengan begitu, usaha kecil tersebut bisa naik kelas.

"Jadi ini papan akselerasi ini suatu kebijakan yang bagus untuk memberi kemudahan bagi UMKM untuk listing di Bursa," kata Teten.

Di samping itu, ia juga membidik 100 UMKM bisa listing di BEI. Teten berharap kerja sama Kemenkop UKM dengan BEI bisa mempercepat UMKM melantai di pasar modal.

"Targetnya ada 100 lah kira-kira UMKM yang bisa listing di Bursa ini. Kalau dengan MoU ini harusnya bisa lebih cepat," imbuhnya.

Infografis AS Desak Pemilik TikTok Lepas Saham dan Ancam Larangan Total. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis AS Desak Pemilik TikTok Lepas Saham dan Ancam Larangan Total. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya