Badai PHK Kembali Melanda Perbankan AS, Kali Ini Karyawan Credit Suisse di New York

Selain PHK di New York, UBS juga memutuskan untuk menutup kantor Credit Suisse di Houston.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 03 Agu 2023, 15:25 WIB
Diterbitkan 03 Agu 2023, 15:25 WIB
PHK
Ilustrasi: PHK Karyawan (Sumber: IEEE Spectrum)

Liputan6.com, Jakarta Badai Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di sektor perbankan di Amerika Serikat tampaknya belum berakhir. Kali ini, UBS Group memberhentikan karyawan dari bank investasi Credit Suisse pekan ini di cabangnya di New York, AS.

Namun, Melansir US News, Kamis (3/8/2023), sumber  itu mengabarkan jika menolak untuk mengungkap jumlah karyawan Credit Suisse New York yang terdampak PHK, dan bisnis tertentu yang mungkin terpengaruh.

Selain PHK terhadap karyawan di New York, UBS juga memutuskan untuk menutup kantor Credit Suisse di Houston. Diketahui, kantor itu memimpin bisnis dengan industri minyak, yang sekarang akan diliput oleh New York.

Sementara itu, pihak UBS dan Credit Suisse juga menolak berkomentar terkait kabar PHK dan penutupan kantor.

Namun, laporan media bisnis Bloomberg sebelumnya sempat mengabarkan tentang adanya penutupan sebuah kantor di Houston pada Selasa malam (1/8).

PHK terjadi setelah UBS menyelesaikan kesepakatan yang didukung pemerintah untuk membeli Credit Suisse pada bulan Juni 2023. Sejak pengumuman kesepakatan tersebut, UBS telah menjelaskan akan mengurangi risiko di Credit Suisse.

Dua bulan lalu, bank asal asal Swiss itu telah PHK terhadap 35.000 pekerja di Credit Suisse. Jumlah karyawan yang terdampak PUN setara lebih dari separuh tenaga kerja bank tersebut.

PHKsaat itu termasuk pada bankir, pedagang, staf pendukung di cabang Credit Suisse di London, New York, dan di beberapa negara Asia. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Credit Suisse Miliki 45.000 Karyawan Sebelum Dilanda Krisis

Credit Suisse (Foto: Laman Credit Suisse)
Credit Suisse (Foto: Laman Credit Suisse)

Melansir Channel News Asia, Credit Suisse memiliki sekitar 45.000 staf sebelum dilanda krisis karena kekhawatiran investor tentang solvabilitasnya, yang mendorong bailout besar-besaran yang diatur oleh pemerintah Swiss.

Jika digabungkan, kedua grup tersebut memiliki sekitar 120.000 karyawan pada akhir tahun lalu, dengan 37.000 di antaranya berada di Swiss.

Laporan Bloomberg, mengutip sumber yang dekat dengan perusahaan, mengatakan karyawan telah diberitahu tentang tiga gelombang PHK tahun ini – yang pertama pada akhir Juli, yang lain pada bulan September dan Oktober 2022.

Kabar pemangkasan tenaga kerja di UBS telah mencuat pekan lalu, salah satunya terhadap perbankan investasinya di Asia, serta pengurangan yang signifikan pada bankir investasi yang mencakup Australia dan China.

CEO UBS Sergio Ermotti juga telah memperingatkan awal bulan ini bahwa beberapa waktu mendatang kemungkinan besar akan muncul "gelombang", menambahkan adanya keputusan sulit, terutama terkait pekerjaan.


Commonwealth Bank PHK 200 Karyawan di Australia

Ilustrasi PHK (Istimewa)
Ilustrasi PHK (Istimewa)

Selain Credit Suisse, adapun Commonwealth Bank yang juga dikabarkan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sekitar 200 karyawannya di Australia. 

Melansir US News, juru bicara Commonwealth Bank menolak untuk mengonfirmasi kebenaran kabar PHK tersebut, namun menegaskan tidak ada pemangkasan karyawan di unit yang berhubungan langsung dengan pelanggan bank.

"Sebagai bagian dari fokus kami pada peningkatan bisnis, kami secara rutin meninjau keterampilan yang kami butuhkan dan bagaimana kami terorganisir," kata juru bicara Commonwealth Bank.

"Artinya, dari waktu ke waktu, beberapa peran dan pekerjaan dapat berubah atau mungkin tidak diperlukan lagi," ungkapnya.

Laporan Australian Financial Review menyebut, bank itu akan memangkas sekitar 251 pekerja di seluruh unit teknologi informasi, bank bisnis, dan unit perbankan ritel untuk mengurangi biaya.

Secara global, Commonwealth Bank diketahui mempekerjakan sekitar 50 ribu karyawan.

Laba bersih Commonwealth Bank di Australia setelah pajak mencapai sekitar 2,60 miliar dolar Australia pada Maret 2023, naik dari 2,40 miliar dolar tahun lalu.

Sebelum Commonwealth Bank, sektor perbankan di Australia telah mengalami gelombang PHK atau pemangkasan karyawan dalam beberapa pekan terakhir.

Pada pertengahan Juni 2023, rekan CBA yang lebih kecil Westpac Banking Corp memberhentikan 300 pekerja di segmen perbankan konsumen dan bisnisnya.

PHK itu terjadi meski Westpac mencatat pertumbuhan laba yang kuat di tengah kenaikan suku bunga dan lonjakan inflasi.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya