ASDP Butuh Rp 4,5 Triliun Kembangkan Bakauheni Harbour City

PT ASDP Indonesia Ferry memperkirakan butuh dana sekitar Rp 4,5 triliun untuk pengembangan kawasan Bakauheni Harbour City.

oleh Arief Rahman H diperbarui 27 Sep 2023, 15:44 WIB
Diterbitkan 27 Sep 2023, 15:44 WIB
Direktur Utama ASDP Ira Puspadewi menerangkan pengembangan konsep Bakauheni Harbour City
Direktur Utama ASDP Ira Puspadewi menerangkan pengembangan konsep Bakauheni Harbour City (dok: Arief)

Liputan6.com, Jakarta PT ASDP Indonesia Ferry memperkirakan butuh dana sekitar Rp 4,5 triliun untuk pengembangan kawasan Bakauheni Harbour City. Dana ini diperlukan ASDP Indonesia Ferry untuk pengembangan seluruh kawasan.

Direktur Utama ASDP Ira Puspadewi menerangkan pengembangan konsep BHC sendiri memerlukan waktu tahunan.

"Kurang lebih dari masterplan itu Rp 4,5 triliun, kalo City ngomong bangun ya puluhan tahun," kata dia di Kantor ASDP, Jakarta, Rabu (27/9/2023).

Ira menyebut, ASDP berperan dengan menyediakan lahan untuk pengembangan BHC. Kemudian, ada beberapa tempat yang sudah dibangun lebih awal, seperti masjid yang dibangun bekerja sama dengan Bank Syariah Indonesia (BSI).

Mitra Strategis

Dalam pengembangan kedepannya, Ira membidik mitra strategis. Sehingga, kebutuhan dana tadi tak sepenuhnya ditanggung oleh ASDP.

"Jangka panjangnya itu kita sedang mencari strategic partner dan itu orang ahli dalam membangunnya," kata dia.

Dia mencatat, sudah makin banyak orang yang berlibur ke Bakauheni Harbour City ini. Ira berharap kedepannya, lokasi di selatan Lampung ini bisa berkembang seperti Mandalika, Nusa Tenggara Barat.

 

Angkut 23 Juta Penumpang

ASDP
Untuk penyeberangan, para pengguna dapat melakukan reservasi tiket ferry secara online melalui aplikasi Ferizy atau website www.ferizy.com/Istimewa.

Selama semester I-2023, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) berhasil melayani 23,1 juta penumpang, dan 4,38 juta kendaraan di seluruh Indonesia.

Direktur Utama ASDP Ira Puspadewi mengatakan, manajemen optimis bahwa bisnis penyeberangan bertumbuh baik hingga akhir tahun ini, dan ASDP konsisten terus menghadirkan layanan prima, khususnya bagi sektor logistik yang menjadi penopang kinerja perusahaan.

"Laju bisnis berjalan baik, dimana Semester I-2023 mencatat performa kinerja yang baik, total penumpang yang dilayani di Pelabuhan sebanyak 23,1 juta penumpang, dan 4,8 juta kendaraan serta 867.856 ton baran," ujarnya dikutip Minggu (17/9/2023).

"Total produksi kendaraan pada semester I-2023 mengalami kenaikan sebesar 6% bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya," lanjut dia.

Dari angka produksi tersebut pada periode Januari -- Juni 2023, ASDP berhasil membukukan pendapatan konsolidasi sebesar Rp 2,36 Triliun atau meningkat 16% bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, dan mencetak laba sebesar Rp 311 Miliar.

Target Penumpang dan Pendapatan

Adapun produksi pelabuhan pada tahun 2023 ini, ASDP membidik target penumpang yang dilayani sebanyak 51 juta orang, kendaraan roda 2 & 3 sebanyak 6,5 juta unit, kendaraan roda 4 sebanyak 6,6 juta unit, dan total barang yang diangkut sebanyak 1,9 juta ton.

"Dan untuk tahun 2023 ini, ASDP membidik total pendapatan sebesar Rp 5,6 triliun dengan capaian laba bersih sekitar Rp 700 miliar," tutur Ira.

Ira mengungkapkan, manajemen terus berupaya untuk menjaga stabilitas bisnis pasca Covid-19 ini dengan melakukan efisiensi dan memprioritaskan program yang mendatangkan profit. Dari internal yaitu pembenahan operasional dan perbaikan bisnis proses yang makin efektif dan efisien.

 

Digitalisasi

PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) telah melakukan revitalisasi pelabuhan dengan merenovasi dan memperluas ruang tunggu penumpang di Pelabuhan Lembar, Nusa Tenggara Barat dan Pelabuhan Padangbai, Bali. (Dok. ASDP)

Diungkapkan, digitalisasi layanan secara berkelanjutan yang dijalankan ASDP mampu meningkatkan produksi pengguna jasa.Menurutnya, ada 3 pencapaian manajemen yang telah dilalui ASDP dalam kurun waktu 4 tahun belakangan ini. Pertama, perkembangan infrastruktur yang semakin mengedepankan kenyamanan pelanggan.

Hal ini bisa terlihat dari pengembangan Pelabuhan Merak dan Bakauheni, dimana pengguna jasa di terminal eksekutif semakin nyaman dengan adanya access bridge penghubung terminal eksekutif dan regular.

"Kedua, ASDP terus mengakselerasi online ticketing di seluruh cabang layanan. Jika saat ini layanan online ticketing Ferizy baru berlaku di 4 pelabuhan utama yakni Merak, Bakauheni, Ketapang dan Gilimanuk, manajemem terus melakukan perluasan digitalisasi tiket online berbasis website trip.ferizy.com yang dinilai berperan sangat penting untuk menjamin kelancaran pelayanan dan keakuratan data manifest," ujarnya.

Ketiga, manajemen terus meningkatkan kualitas pelayanan. "ASDP selalu melakukan evaluasi berjangka untuk memastikan aspirasi pelanggan dapat terpenuhi. Tentu saja dengan memastikan aspirasi ini untuk kebaikan bersama," ujar Ira menandaskan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya