Liputan6.com, Jakarta - PT Industri Kereta Api atau INKA tengah melakukan studi untuk membuat kereta (gerbong) untuk Kereta Cepat Jakarta-Surabaya. Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan peluang keterlibatan INKA masih terbuka.
Dia mengatakan, saat ini rencana proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya masih dalam tahap studi oleh berbagai pihak. Tak terkecuali yang dilakukan oleh BUMN bersama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Baca Juga
"Kereta Cepat-Jakarta Surabaya, semuanya masih kita jajaki. INKA semua bikin riset apa semua itu kita lihat semua," ujarnya kepada wartawan di Hotel Shangri-La, Jakarta, Rabu (18/10/2023).
Advertisement
Dia mengatakan, hingga saat ini belum ada keputusan siapa-siapa saja yang akan menggarap proyek tersebut.
"Semua terbuka belum ada ketentuan siapa dipilih tendernya. Jadi belum ada putusan apapun soal itu," tegasnya.
Peluang keterlibatan INKA dalam proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, kata Arya, masih terbuka lebar. Mengingat pentingnya penggunaan produk lokal dalam negeri di setiap proyek yang digarap pemerintah.
Meski begitu, dia memberikan catatan. Dalam pembuatan kereta cepat, diperlukan teknologi yang mutakhir. Artinya, diperlukan studi yang kontinyu.
"Tapi kita support produk lokal tapi nanti lihat kondisinya, hasil desainnya bagaimana. Ini kan cukup, kereta cepat ini kan teknologinya juga tinggi, kita harus bisa sampai ke level itu," urainya.
Erick Thohir Buka Peluang
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengungkap akan membuka peluang PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA untuk terlibat dalam proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya. Menyusul lawatannya ke China yang akan membahas soal kereta cepat Bandung-Surabaya.
Dia mengatakan saat ini INKA sudah berhasil membangun LRT Jabodebek. Meski diakui masih mendapati berbagai komplain dari pengguna. Kembali, menurutnya ini jadi pelajaran berharga bagi BUMN.
"INKA sendiri kan sekarang sudah bisa buat kereta LRT itu pun di awal-awal masih ada komplain dari masyarakat kok pintunya pendek lalu pintunya kok buka tutupnya masih telat," kata dia di Sarinah, Jakarta, ditulis Minggu (15/10/2023).
"Kalau kita ingin negara maju ya kasih kesempatan membangun gitu loh ya, tetapi pasti kita menjaga unsur keselamatan penumpang," tegasnya.
Advertisement
INKA Butuh Waktu
Berkaca pada adanya evaluasi tadi, Erick menyebut penggarapan proyek kereta cepat akan jadi tantangan baru bagi INKA. Mengingat, perlu kereta cepat akan didesain untuk kecepatan hingga 350 km per jam.
"Nah teknologinya dan pembangunan bentuk keretanya kita belum pernah, karena kalau LRT di taruh di tempat kereta cepat ya tetap LRT," ungkapnya.
Di sisi lain, keterlibatan INKA membuka peluang untuk peningkatan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dari kereta cepat Surabaya.
"Nah perlu waktu salah satunya untuk meningkatkan TKDN. Nah kita bikin supaya bisa enggak kerja sama sama INKA untuk kereta cepat ke depan. Nah kita bisa bersama-sama membangun gitu kan memang semua perlu proses," urai Erick Thohir.
INKA Bikin Kereta Cepat
Diberitakan sebelumnya, PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA akan mulai membangun body kereta dan bogie (roda kereta) untuk kereta cepat mulai 2024. Kereta ini disebut untuk lanjutan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung-Surabaya, atau jalur sendiri kereta Cepat Jakarta-Surabaya.
Senior Manager Humas dan Kantor Perwakilan INKA Agung Dwi Cahyono mengungkap soal rencana tersebut. Namun, dia menegaskan pada tahap awal, INKA akan membuat body kereta dan bogie lebih dulu.
"Awal kita buat kereta dan bogie," kata dia kepada Liputan6.com, Selasa (10/10/2023).
Agung menjelaskan, proses pembuatan kereta dan bogie akan dilakukan 2024, tahun depan. Kemudian, ditargetkan bisa dimulai uji coba dinamis pada 2026 mendatang.
Dia menegaskan kereta cepat buatan INKA ini bukan untuk menyuplai Kereta Cepat Jakarta-Bandung Whoosh. Tapi, untuk proyek Kereta Cepat Merah Putih.
"Bukan (untuk KCIC). Ini kereta cepat murni buatan anak bangsa. Memang rail gauge yang dipakai sama dengan di KCIC. Menggunakan 1435 mm," jelas dia.
Kendati tak merinci proyek yang dimaksud, Agung membuka kemungkinan kereta ini akan digunakan untuk proyek kereta cepat Jakarta-Bandung-Surabaya atau Jakarta-Surabaya.
"Bisa jadi terusan dari Jakarta-Bandung-Surabaya. Atau membuat jalur baru kereta cepat Jakarta-Surabaya lewat pantura," ungkapnya.
Advertisement