Liputan6.com, Jakarta Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, menyampaikan mulai November 2023 Quick Response Indonesia Standard (QRIS) bisa digunakan di Singapura.
"QR Cross Border kita sudah terintegrasi dengan Malaysia, Thailand, dan selanjutnya pada November di Singapura," kata Perry kata Perry dalam The 9th International Islamic Monetary Economics and Finance Conference (9-IIMEFC), Rabu (25/10/2023).
Baca Juga
Perry mengungkapkan, tidak hanya sebatas negara di Asia Tenggara saja yang menjadi target perluasan QRIS. Bank Indonesia juga akan memperluas ke Asia lainnya seperti Jepang, India, Korea Selatan (Korsel), hingga China.
Advertisement
"Empat negara lainnya sudah disiapkan," imbuh Perry.
Menurut Perry, adanya QRIS Cross Border ini memberikan banyak manfaat bagi masyarakat, khususnya di Asia Tenggara untuk bisa bertransaksi dengan mudah, cepat, dan aman.
"Dengan adanya digitalisasi (QRIS Cross Border) banyak memberikan manfaat. Pembayaran retail dan cross border payment, dengan transaksi (QRIS) menjadi cepat dan efisien," ujar Perry.
Adapun di dalam negeri, Bank Indonesia mencatat nominal transaksi QRIS tumbuh 87,90 persen (yoy) dan mencapai Rp56,92 triliun, dengan jumlah pengguna 41,84 juta dan jumlah merchant 29,04 juta, di mana sebagian besar merupakan UMKM.
Oleh karena itulah, Bank Indonesia terus mendorong akselerasi digitalisasi sistem pembayaran dan perluasan kerja sama sistem pembayaran antarnegara guna mendorong inklusi ekonomi keuangan dan memperluas ekonomi dan keuangan digital.
Transaksi QRIS Melonjak 87,9 Persen, Nilainya Capai Rp 56,9 Triliun
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan, kinerja transaksi ekonomi dan keuangan digital tetap kuat didukung oleh sistem pembayaran yang aman, lancar, dan andal.
"Pada triwulan III 2023, nilai transaksi Uang Elektronik (UE) meningkat 10,34 persen (yoy) sehingga mencapai Rp116,54 triliun, sementara nilai transaksi digital banking tercatat Rp15.148,71 triliun atau tumbuh sebesar 12,83 persen (yoy)," kata Perry dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia Oktober, Kamis (19/10/2023).
Disamping itu, BI juga mencatat nominal transaksi QRIS tumbuh 87,90 persen (yoy) dan mencapai Rp56,92 triliun, dengan jumlah pengguna 41,84 juta dan jumlah merchant 29,04 juta, di mana sebagian besar merupakan UMKM.
"Bank Indonesia terus mendorong akselerasi digitalisasi sistem pembayaran dan perluasan kerja sama sistem pembayaran antarnegara guna mendorong inklusi ekonomi keuangan dan memperluas ekonomi dan keuangan digital," ujarnya.
Â
Advertisement
Pengguna Kartu ATM
Sementara itu, nilai transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM, kartu debet, dan kartu kredit mencapai Rp2.041,72 triliun atau turun sebesar 4,94 persen (yoy).
Dari sisi pengelolaan uang Rupiah, jumlah Uang Kartal Yang Diedarkan (UYD) pada triwulan III 2023 meningkat 6,16 persen (yoy) sehingga menjadi Rp961,59 triliun.
Lebih lanjut, Perry Warjiyo menegaskan, Bank Indonesia juga terus memastikan ketersediaan uang Rupiah dengan kualitas yang terjaga di seluruh wilayah NKRI melalui program pengedaran uang Rupiah ke daerah Terluar, Terdepan, Terpencil (3T) serta kegiatan Kas Keliling, Kas Titipan dan Ekspedisi Rupiah Berdaulat.