Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Kuartal III 2023 Tak Sampai 5%, Terselamatkan Faktor Ini

Badan Pusat Statistik (BPS) membeberkan 4 faktor pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal III-2023 mencapai 4,94 persen secara year on year (yoy).

oleh Tira Santia diperbarui 06 Nov 2023, 12:15 WIB
Diterbitkan 06 Nov 2023, 12:15 WIB
FOTO: Bank Dunia Turunkan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Pemandangan gedung perkantoran dan pusat perbelanjaan di Jakarta, Selasa (5/4/2022). Bank Dunia menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2022 menjadi 5,1 persen pada April 2022, dari perkiraan sebelumnya 5,2 persen pada Oktober 2021. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta Badan Pusat Statistik (BPS) membeberkan 4 faktor pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal III-2023 mencapai 4,94 persen secara year on year (yoy).

Plt. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, menyebut pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal III 2023 yang pertama didorong oleh peningkatan mobilitas dan sektor pariwisata. Dimana jumlah penumpang di seluruh moda transportasi mengalami peningkatan pada kuartal III-2023, seperti angkutan rel naik 26,71 persen, angkutan laut 11,12 persen, dan angkutan udara 29,18 persen secara tahunan.

Selain itu, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara juga tumbuh sebesar 64,87 persen pada kuartal III-2023, dan wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia terus meningkat dan mendekati level pra pandemi.

"Jumlah perjalanan wisatawan Nusantara juga tumbuh sebesar 13,35 persen serta di triwulan III-2023 ini penyelenggaraan event nasional dan internasional masih berlangsung terutama yang terkait dengan kegiatan KTT ke-43 ASEAN," kata Amalia dalam konferensi pers pengumuman pertumbuhan ekonomi kuartal II-223, Senin (6/11/2023).

Faktor kedua, yakni aktivitas produksi tetap solid, hal itu tercermin dari Prompt Manufacturing Inde (PMI) Bank Indonesia masih berada di zona ekspansif mencapai 52,93 persen.

Kemudian, kapasitas produksi terpakai kuartal III-23 mencapai 75,17 persen lebih tinggi dari kuartal III di tahun sebelumnya. Lalu, poduksi semen juga tumbuh sebesar 3,05 persen, penjualan listrik juga tumbuh sebesar 4,49 persen, dan produksi batubara tumbuh sebesar 5,65 persen.

Faktor Lain Pendorong Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Faktor ketiga, daya beli masyarakat masih stabil, hal itu tercermin dari inflasi yang terkendali, yakni inflasi bulan September 2023 tercatat sebesar 0,38 persen (Q to Q) dan 2,28 persen secara (YoY). Indeks penjualan eceran riil tumbuh 1,25 persen (yoy), penjualan sepeda motor naik 11,28 persen (yoy), nilai transaksi uang elektornik tumbuh sebesar 6,91 persen dan kartu kredit tumbuh 25,75 persen. Kemudian, Kredit KPR dan KPA juga masih tumbuh 12,30 persen (yoy).

Terkahir, faktor keempat, adalah respons kebijakan ekonomi pendorong pertumbuhan yakni belnaja modal pemerintah pada kuartal III-2023 tumbuh 32,37 persen (yoy).

"Dan dari sisi kebijakan moneter Bank Indonesia tetap mempertahankan tingkat suku bunga acuan sebesar 5,75 persen di triwulan ketiga tahun 2023," pungkasnya.

Ekonomi Indonesia Cuma Tumbuh 4,94 Persen di Kuartal III-2023, Ini Penyebabnya

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Dari sisi domestik, aktivitas konsumsi diperkirakan akan menguat pada 2024. Hal itu sejalan dengan terjaganya daya beli masyarakat, inflasi yang terkendali, dan meningkatnya penciptaan lapangan kerja. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2023 mencapai 4,94 persen secara year on year (yoy).

"Triwulan III-2023 atau secara year on year ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 4,94 persen," kata Plt. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers pengumuman pertumbuhan ekonomi kuartal II-223, Senin (6/11/2023).

Sementara, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan III-2023 bila dibandingkan dengan triwulan II-2023 atau selama Q to Q tumbuh sebesar 1, 60 persen.

Amalia menjelaskan, pertumbuhan ekonomi tersebut dipengaruhi oleh melambatnya perekonomian global, terjadinya perubahan iklim dan menurunnya harga komoditas ekspor unggulan.

"Resiliensi ekonomi Indonesia kembali tercermin melalui pertumbuhan ekonomi sebesar 4,94 persen dan secara kumulatif Indonesia ekonominya tumbuh sebesar 5,05 persen (c to c)," ujarnya.Sementara itu, ekonomi Indonesia bila dihitung berdasarkan PDB pada kuartal III-2023 atas dasar harga berlaku sebesar mencapai Rp 5.296 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 Rp 3.124,9 triliun.

"Berdasarkan besaran produk domestik bruto atau PDB pada triwulan III- 2023 atas dasar harga berlaku adalah sebesar Rp 5.296 triliun, atas dasar harga konstan sebesar Rp 3.124,9 triliun," ujarnya.

 

Peristiwa Besar yang Mempengaruhi

FOTO: Bank Dunia Turunkan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Pemandangan gedung perkantoran dan pusat perbelanjaan di Jakarta, Selasa (5/4/2022). Bank Dunia menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2022 menjadi 5,1 persen pada April 2022, dari perkiraan sebelumnya 5,2 persen pada Oktober 2021. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Lebih lanjut, Amalia membeberkan beberapa peristiwa yang mempengaruhi perekonomian dalam negeri, yaitu kondisi beberapa negara mitra dagang utama Indonesia tetap tumbuh meskipun pada umumnya pada kuartal III-2023 relatif lebih lambat dibandingkan kuartal II seperti Tiongkok dan India.

Kemudian, penurunan harga komoditas global juga berpengaruh ke komoditas ekspor unggulan Indonesia, seperti minyak kelapa sawit (CPO), nikel dan batu bara.

Sedangkan, dari dalam negeri pertumbuhan ekonomi indonesia didorong oleh aktivitas domestik, yakni peningkatan mobilitas dan peningkatan pariwisata.

Selanjutnya, "daya beli masyarakat masih terlihat stabil, ini diindikasikan dengan inflasi yang terkendali indeks penjualan eceran riil yang tumbuh, penjualan domestik sepeda motor naik dan nilai transaksi uang elektronik dan kartu kredit juga tumbuh," pungkasnya.

Bank Dunia Beri Peringatan ke Indonesia: Awas Pertumbuhan Ekonomi Melambat

FOTO: IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Suasana gedung perkantoran di Jakarta, Sabtu (17/10/2020). International Monetary Fund (IMF) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2020 menjadi minus 1,5 persen pada Oktober, lebih rendah dari proyeksi sebelumnya pada Juni sebesar minus 0,3 persen. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, Bank Dunia memuji posisi Indonesia yang tetap berada di titik terang di tengah ketidakpastian ekonomi global dalam beberapa waktu terakhir.

Sebagai informasi, data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan pertumbuhan ekonomi Indonesia 5,17 persen year-on-year di triwulan II 2023, melanjutkan pertumbuhan dari triwulan sebelumnya sebesar 5,04 persen.

“Kita melihat pada dasarnya Indonesia tumbuh jauh lebih tinggi dari pertumbuhan dunia, jauh lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan di kawasan (Asia-Pasifik),” kata Country Director Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor Leste, Datu Kahkonen dalam 11th US-Indonesia Investment Summit di Mandarin Oriental, Kamis (26/10/2023).Namun Bank Dunia kembali mengingatkan, ekonomi di berbagai negara di dunia, termasuk kawasan Pasifik mulai melambat.

“Semua indikator utama saat ini menunjukkan adanya perlambatan, dan perlambatan ini akan menimbulkan dampak yang paling parah di Tiongkok. Hal yang paling memprihatinkan adalah pertumbuhan produktivitas menurun di semua negara,” ungkap Satu Kahkonen.

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya