Prabowo Diminta Tambah Bansos hingga Rp 100 Triliun di 2025, Buat Apa?

Bansos yang memadai terbukti dapat mendongkrak daya beli masyarakat, seperti yang terlihat pada tahun 2022.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 13 Nov 2024, 18:15 WIB
Diterbitkan 13 Nov 2024, 18:15 WIB
FOTO: Penyaluran Bansos untuk Warga Terdampak Pandemi COVID-19
Warga menunjukkan uang bantuan sosial (bansos) di kawasan Kedoya Selatan, Jakarta Barat, Rabu (28/7/2021). Bansos berupa uang tunai sebesar Rp 600 ribu tersebut disalurkan oleh PT. Pos Indonesia. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Direktur Bisnis Mikro PT Bank Rakyat Indonesia (BRI), Supari, mengusulkan agar Presiden Prabowo Subianto meningkatkan anggaran bantuan sosial (bansos) sebesar Rp100 triliun pada tahun 2025.

Usulan ini mendukung gagasan Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, yang sebelumnya menyarankan peningkatan anggaran bansos.

Supari menyampaikan bahwa penyaluran bansos yang memadai terbukti dapat mendongkrak daya beli masyarakat, seperti yang terlihat pada tahun 2022.

Meskipun saat itu pandemi COVID-19 masih berdampak, daya beli masyarakat tetap terjaga berkat adanya peningkatan anggaran bansos.

“Bansos yang diperkuat sangat membantu daya beli masyarakat bertahan hingga 2022, sehingga pemulihan ekonomi bisa berlangsung lebih lancar,” jelas Supari dalam acara KUR Meets The Press di Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Rabu (13/11/2024).

Daya Beli Melemah

Saat ini, daya beli masyarakat dilaporkan kembali melemah, yang menurut Supari terjadi karena pemangkasan anggaran bansos.

“Penurunan daya beli ini sejalan dengan berkurangnya anggaran bansos. Situasi ini penting untuk segera dievaluasi,” tambah Supari.

 

Usulan Cak Imin

Calon Wakil Presiden Nomor Urut 01 Muhaimin Iskandar alias Cak Imin
Calon Wakil Presiden Nomor Urut 01 Muhaimin Iskandar alias Cak Imin dalam debat Cawapres, Minggu (21/1/2024). (Sumber Foto: Tangkapan Layar Youtube KPU).

Sebelumnya, Muhaimin Iskandar berharap anggaran bansos 2025 bisa meningkat hingga Rp100 triliun untuk membantu memperkuat daya beli masyarakat dan mengurangi kemiskinan ekstrem.

Ia juga menyatakan, anggaran bansos yang lebih besar akan mendorong lebih banyak masyarakat menjadi pelaku ekonomi produktif, yang pada gilirannya akan memperkuat perekonomian nasional.

“Tambahan bansos yang besar ini kami harapkan dapat membangkitkan daya beli masyarakat dan mengurangi angka kemiskinan ekstrem di 2025,” ujar Cak Imin di SICC, Bogor, Jawa Barat, Kamis (7/11/2024).

 

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya