Liputan6.com, Jakarta - Warren Buffett mendonasikan sekitar USD 870 juta atau sekitar Rp 13,54 triliun (asumsi kurs dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.568) kepada empat yayasan yang dikelola keluarga menjelang liburan Thanksgiving.
Langkah Warren Buffett ini melanjutkan tradisi menyumbang kekayaan yang berjumlah USD 120 miliar atau sekitar Rp 1.868 triliun.
Baca Juga
Dikutip dari CNN, Kamis (23/11/2023), sumbangan Warren Buffett tersebut dalam bentuk saham. Perusahaan investasi milik Warren Buffett yakni Berkshire Hathaway merinci sekitar 1,5 juta saham akan disumbangkan ke Susan Thompson Buffett Foundation. 900 saham lainnya dibagikan secara merata kepada tiga badan amal yang dijalankan oleh anak-anaknya.
Advertisement
Buffett menuturkan, donasi tersebut mengulang donasi yang diberikan pada Thanksgiving tahun lalu. “Donasi tersebut melengkapi janji seumur hidup tertentu yang saya buat pada 2006, dan terus berlanjut hingga kematian,” ujar dia.
Tahun lalu, Warren Buffett menyumbangkan dana sekitar USD 750 juta atau sekitar Rp 11,67 triliun ke yayasan yang sama. Ia telah memberikan sumbangan yang sama setiap tahun sejak 2006.
Dalam suratnya kepada pemegang saham, Warren Buffett menulis pada Selasa, 21 November 2023, dia dan anak-anaknya memiliki keyakinan yang sama kalau kekayaan dinasti meski legal dan umum di sebagian besar dunia termasuk Amerika Serikat tidaklah diinginkan.
"Kami juga setuju kapitalisme apa pun kelemahannya, termasuk kesenjangan besar dalam kekayaan dan pengaruh politik yang diberikannya secara tidak tertuga kepada warganya, telah hasilkan keajaiban dan terus hasilkan keajaiban,” tulis dia.
Surat itu juga mengatakan kalau "keuntungan Berskhire adalah dibangun untuk bertahan lama”. “Karakteristik dan perilaku khas perusahaan akan didukung oleh kepemilikan saya yang besar di Berkshire,” ia menambahkan.
Pria berusia 93 itu tetap mengendalikan perusahaan Berkshire Hathaway. Ia menunjuk Greg Abel, the head of Berskhire Hathaway’s sebagai penggantinya pada 2021.
Adapun baru-baru ini Berkshire Hathaway melaporkan lonjakan laba operasional kuartal III dan dana tunai mencapai rekor tertinggi sebesar USD 157 miliar.
Perusahaan Investasi Warren Buffett Lepas Saham GM Senilai USD 850 Juta
Sebelumnya diberitakan, perusahaan investasi milik Warren Buffett yakni Berkshire Hathaway melepas seluruh saham General Motors (GM) senilai USD 850 juta atau sekitar Rp 13,20 triliun (asumsi kurs dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.536) pada kuartal terakhir. Hal itu menurut pengajuan yang disampaikan ke Komisi Sekuritas dan Bursa (Securities and Exchange Commission).
Dikutip dari CNN, Kamis (16/11/2023), saham GM turun sekitar 0,3 persen pada Rabu, 15 November 2023. GM prediksi pemogokan oleh pekerja otomotif pada musim gugur ini akan kurangi laba sebelum pajak sekitar USD 800 juta pada 2023.
Adapun kepemilikan saham di GM merupakan sebagian kecil dari portofolio Berkshire yang bernilai USD 313 miliar. Akan tetapi, perusahaan investasi itu tampaknya menurunkan kepemilikan saham di sejumlah nama besar dan blue chip.
sSelain itu, aksi jual di beberapa kepemilikan Berkshire Hathaway lainnya termasuk Amazon, HP, Chevron, Procter and Gamble, UPS, Mondelez International dan Johnson&Johnson pada kuartal III.
Secara keseluruhan, Berkshire Hathaway adalah penjual bersih saham pada kuartal terakhir. Perusahaan tersebut menjual saham senilai USD 7 miliar dan membeli USD 1,7 miliar. Pada tahun lalu, perusahaan telah menjual saham senilai USD 40 miliar.
Namun, Berkshire Hathaway tetap membeli sebagian saham perusahaan radio satelit Sirius XM. Perseroan beli hampir 10 juta saham senilai USD 50 juta atau hanya di bawah 1 persen dari total nilai pasar Sirius pada kuartal III 2023. Saham Sirius melonjak hampir 6 persen pada perdagangan Rabu pekan ini.
Di sisi lain, Berkshire Hathaway akhiri kuartal ini dengan rekor kas sebesar USD 157 miliar. Perusahaan ini memiliki kas sekitar USD 147 miliar pada kuartal II 2023 dan mengalahkan rekor sebelumnya sebesar USD 149 miliar yang dicapai pada 2021.
Advertisement
Saham Berkshire Hathaway
Kas tersebut sebagian besar disimpan di treasury jangka pendek. Adapun kas Berkshire Hathaway tumbuh signifikan seiring kenaikan suku bunga dan berkurangnya kesepakatan di wall street sehingga kurangi peluang Buffett untuk akuisisi perusahaan baru.
Pada awal 2023, Buffett menepis penurunan peringkat kredit AS yang dilakukan Fitch Ratings dari peringkat teratas AAA menjadi AA+. Ia membeli obligasi AS senilai USD 10 miliar.
"Satu-satunya pertanyaan untuk Senin depan adalah apakah kita akan membeli USD 10 miliar dalam 3 bulan dan 6 bulan,” ujar Buffett saat itu.
Awal November 2023, Berkshire Hathaway melaporkan taruhannya di luar negeri juga membuahkan hasil.Pada 2020, Berskhire Hathaway membeli sekitar 5 persen saham di lima perusahaan perdagangan terbesar Jepang dengan investasi USD 6,7 miliar pada saat itu.
Nilai perusahaan meningkat dua kali lipat pada tahun ini, menjadikan kepemilikan sahamnya di masing-masing perusahaan rata-rata di atas 8,5%, karena pasar saham Jepang melonjak ke level tertinggi dalam 33 tahun.
Saham Berkshire Hathaway naik 15,8 persen pada 2023. Sedangkan indeks S&P 500 bertambah 17,4 persen dibandingkan periode yang sama.
Kinerja Laba Operasional
Sebelumnya diberitakan, Berkshire Hathaway melaporkan kinerja keuangan pada Sabtu, 5 Agustus 2023 waktu setempat. Perusahaan investasi milik miliarder Warren Buffett ini melaporkan lonjakan laba pada kuartal II 2023 seiring pemulihan dari kerugian investasi besar tahun lalu.
Koreksi kinerja di tengah bursa saham yang lesu bahkan membuat bingung investor sukses seperti Chairman Warren Buffett. Demikian dikutip dari CNN, Minggu (6/8/2023).
Berkshire Hathaway mencatat laba operasional USD 10 miliar pada kuartal II 2023, naik 6,6 persen dari periode sama tahun lalu. Kinerja keuangan penjaminan asuransi dan investasi yang lebih tinggi membantu dongkrak laba operasional Berkshire.
Perseroan mencatat laba bersih sebesar USD 35,9 miliar setelah alami kerugian USD 43,9 miliar pada kuartal II 2023. Berkshire hasilkan keuntungan investasi USD 25,9 miliar pada kuartal terakhir, menandai perubahan Haluan yang signifikan dari tahun sebelumnya, ketika investasi kehilangan USD 53 miliar pada kuartal II.
Bisnis penjaminan asuransi Berkshire melewati ambang batas miliaran dolar AS, dengan laba USD 1,25 miliar, naik dari USD 715 juta pada kuartal II 2022. Laba investasi asuransi meningkat menjadi USD 2,3 miliar dari USD 1,9 miliar pada tahun lalu.
Advertisement
Buyback Saham
Geico milik Berkshire, salah satu perusahaan asuransi terbesar di Amerika Serikat, bernasib lebih baik dari pada tahun lalu membukukan laba underwriting USD 514 juta pada kuartal II 2022. Kinerja ini turun dari USD 703 juta pada kuartal I, tetapi naik tajam dari kerugian kuartal II tahun lalu USD 487 juta.
Perusahaan asuransi mencatat laba penjaminan emisi sebelum pajak sekitar USD 1,2 miliar sepanjang 2023 membantu menopang laba Berkshire Hathaway. Berkshire Hathaway mengaitkan laba asuransi ini dengan rata-rata premi polis otomotif lebih tinggi, penurunan biaya iklan dan pengurangan klaim.
Namun, Perusahaan kereta api barang dan energi Berkshire masing-masing BHE dan BNSF mencatat penurunan laba dibandingkan periode sama tahun lalu. Berkshire juga mencatat rekor tertinggi dalam kas dan setara kas sebesar USD 147,4 miliar dibandingkan kuartal I sebesar USD 130,6 miliar dan periode tahun sebelumnya sebesar US 105,4 miliar.
Pembelian kembali saham Berkshire Hathaway, perusahaan investasi Warren Buffett ini mencapai USD 1,4 miliar dibandingkan USD 4,4 miliar pada kuartal I.