Liputan6.com, Jakarta - Warren Buffett kembali menarik perhatian dengan keputusan investasi-nya yang terbaru. Setiap langkah yang diambil oleh CEO Berkshire Hathaway ini selalu diawasi oleh para analis dan investor, mengingat rekam jejaknya dalam menghasilkan keuntungan besar.
Warren Buffett dikenal sebagai investor yang berhati-hati dan tidak mengambil risiko tanpa perhitungan matang. Sejak 1965 hingga 2023, Berkshire Hathaway mencatatkan rata-rata keuntungan tahunan sebesar 19,8%, jauh mengungguli rata-rata pasar S&P 500 yang hanya 10,1%.
Baca Juga
Pada 2024, saham Berkshire Hathaway kelas A (BRK.A) mencatatkan keuntungan total 25,5%, sedikit lebih tinggi dibandingkan S&P 500 yang tumbuh 25%.
Advertisement
Analis investasi Ed Ponsi menyebut bahwa Buffett adalah seorang pemburu saham murah (value investor). Menurutnya, Buffett tidak tertarik membeli saham Berkshire Hathaway pada harga saat ini karena lebih fokus pada saham-saham yang dinilai undervalued.
Buffett, Investor yang Suka Mencari Saham Murah
Baru-baru ini, dalam laporan kuartalan ke Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC), terungkap bahwa Apple (AAPL) masih menjadi investasi terbesar Berkshire Hathaway. Namun, dalam sembilan bulan pertama tahun 2024, perusahaan mengurangi kepemilikannya di Apple hingga dua pertiga, menyisakan 300 juta saham atau sekitar 2% kepemilikan.
Selain Apple, investasi terbesar Berkshire hingga 31 Desember 2024 adalah American Express (AXP), Bank of America (BAC), Coca-Cola (KO), dan Chevron (CVX). Buffett juga memangkas kepemilikan di Bank of America sebanyak 117 juta saham serta menjual sebagian saham di Citigroup (C), Capital One (COF), dan Nu Holdings (NU).
Sebaliknya, Buffett meningkatkan kepemilikan saham di beberapa perusahaan, seperti restoran Domino’s Pizza (DPZ), perusahaan domain VeriSign (VRSN), layanan radio satelit SiriusXM, pemasok kolam renang Pool Corp. (POOL), dan perusahaan minyak Occidental Petroleum (OXY).
Tambah Saham di Domino Pizza
Melansir Yahoo Finance, Kamis (20/2/2025), Berkshire Hathaway menambah 1,1 juta saham Domino’s Pizza, menjadikan total kepemilikannya 2,4 juta saham. Saham Domino’s sendiri baru-baru ini mencapai harga tertinggi dalam enam bulan terakhir.
Namun, tidak semua investasi Buffett berjalan mulus. Saham SiriusXM, misalnya, telah kehilangan hampir dua pertiga nilainya dalam lima tahun terakhir, meskipun dalam tiga minggu terakhir mulai naik 20% setelah laporan keuangan kuartalannya mengalahkan ekspektasi Wall Street.
Berkshire juga keluar dari investasi di ETF SPDR S&P 500 (SPY) dan Vanguard S&P 500 (VOO), serta menjual semua sahamnya di Ulta Beauty (ULTA) setelah dua kuartal.
Buffett Masuk ke Saham Perusahaan Bir Corona
Salah satu keputusan investasi Buffett yang mengejutkan pasar adalah membeli saham Constellation Brands (STZ), perusahaan yang memiliki hak distribusi bir Corona, Modelo Especial, Negra Modelo, dan Pacífico di AS.
Keputusan ini dianggap tidak biasa karena saham Constellation Brands mengalami kinerja buruk dalam beberapa waktu terakhir.
Sahamnya telah turun 37% sejak kuartal keempat tahun lalu dan turun hampir 23% sejak awal 2025. Namun, setelah berita investasi Buffett tersebar, saham Constellation Brands naik 5%. Analis memperkirakan Buffett melihat saham ini sudah undervalued dan berpotensi bangkit.
Bahkan, tidak menutup kemungkinan ia akan menambah investasinya dalam waktu dekat. CEO Constellation Brands, William Newlands, mengatakan bahwa perlambatan pengeluaran konsumen menjadi tantangan utama bagi pertumbuhan permintaan minuman beralkohol.
Namun, beberapa analis menilai bahwa reaksi pasar terhadap penurunan saham perusahaan ini terlalu berlebihan. Sementara itu, Berkshire Hathaway dijadwalkan merilis laporan tahunan mereka pada 22 Februari, termasuk surat tahunan Buffett kepada para pemegang saham yang selalu dinantikan investor di seluruh dunia.
Advertisement
Intip Portofolio Saham Milik Miliarder Warren Buffett hingga Januari 2025
Sebelumnya, perusahaan investasi milik miliarder Warren Buffett yakni Berkshire Hathaway memangkas saham Apple sebesar 25 persen pada kuartal III 2024. Aksi jual saham itu menyisaskan 300 juta saham Apple.
Mengutip investors.com, Kamis (30/1/2025), Berkshire Hathway juga melepas saham Bank of America, kepemilikan saham utama lainnya. Aksi jual juga berlanjut pada kuartal IV 2024. Berkshire Hathaway menjual saham Bank of America. Kemudian perusahaan investasi Buffett tersebut menambah saham di Sirius XM, dan membeli saham Occidental Petroleum dan VeriSign, perusahaan pendaftar nama domain internet.
Rincian transaksi pembelian saham dan penjualan Berkshire pada kuartal IV dapat muncul di pengajuan 13F pada pertengahan Februari.
Penasaran, apa saja portofolio saham Berkshire Hathaway pada Januari 2025? Berikut portofolio saham Berkshire Hathaway yang ditelusuri whalewisdom.com:
- Bank of America: 766,3 juta
- Coca-Cola: 400 juta
- Kraft Heinz: 325,6 juta
- Apple: 300 juta
- Occidental Petroleum: 264,3 juta
- American Express: 151,6 juta
- Chevron: 118,6 juta
- SiriusXM: 117,5 juta
- Nu Holdings: 86,4 juta
- Citigroup: 55,2 juta
Secara keseluruhan, Buffett dan tim investasinya awasi sekitar 50 saham dalam portofolio Berkshire Hathaway. Nilai saham itu lebih dari USD 300 miliar atau sekitar Rp 4.867 triliun.
Strategi Investasi
Saham Apple termasuk dalam lima kepemilikan teratas dalam portofolio Berkshire Hathaway berdasarkan jumlah saham. Namun, saham itu mudah tempati posisi pertama berdasarkan nilai pasar.
Pada akhir September, saham Apple itu bernilai USD 69,9 miliar atau sekitar Rp 1.133 triliun.
Faktanya, Anda dapat menyebut Apple sebagai contoh saham Warren Buffett karena pendapatan, laba, dan manajemennya yang kuat.
Saham-saham Buffett teratas cenderung menjadi penanam dividen. Ambil contoh Coca-Cola, yang telah menumbuhkan dividen selama lebih dari 50 tahun.
Antara 1965 dan 2023, portofolio saham Berkshire Hathaway membukukan keuntungan tahunan gabungan sebesar 19,8%. Itu hampir dua kali lipat dari laba 10,2% indeks S&P 500, termasuk dividen.
Investasi Jangka Panjang
Buffett dikenal sebagai investor yang suka membeli dan menahan, yang memegang saham selama bertahun-tahun dan bahkan puluhan tahun. Namun, akhir-akhir ini terjadi pergantian saham yang cepat.
Sejak 2020, legenda investasi ini telah menjual banyak saham keuangan, obat-obatan, dan maskapai penerbangan — tidak lama setelah membelinya untuk pertama kalinya.
Namun, Buffett terus memprioritaskan menemukan dan membeli saham berkualitas dengan harga yang wajar — dan menahannya untuk jangka panjang. Buffett dengan sabar membangun posisi tersebut dari waktu ke waktu.
Warren Buffett telah memiliki Coca-Cola dan American Express selama beberapa dekade, dan Apple sejak 2016.
Apple sekarang menguasai 26% dari total portofolio ekuitas Berkshire, naik dari 6% pada 2016.
Advertisement
