CEO Berkshire Hathaway
Warren Buffett yang merupakan CEO Berkshire Hathaway, memiliki kekayaan bersih USD 87,1 miliar atau Rp 1.100 triliun (USD 1=Rp13,687). Ia lahir 30 Agustus 1930.
Meskipun usianya sudah tua, Buffet dikenal sebagai miliarder yang dermawan, bahkan selama 10 tahun terakhir, ia sudah menyumbangkan uang untuk amal sebesar USD 27 miliar atau Rp369 triliun.
Pandai Investasi Sejak Kecil
Ternyata, Buffet sudah pintar dalam menginvestasikan uangnya sedari kecil, yakni ia membeli saham pertamanya pada usia 11 tahun, pada beberapa saham Layanan Kota Pilihan seharga USD 38 atau Sekitar Rp 520 ribu pada zamannya.
Selanjutnya, saat beranjak remaja dia sudah bisa mendapatkan penghasilan sekitar USD 175 atau Rp 2,3 juta per bulannya dari hasil mengantarkan Koran Washington Post dengan rajin. Bahkan ia pun mengalahkan penghasilan gurunya saat itu.
Lalu diusia 16 tahun, Buffet telah berhasil mengumpulkan uang sebanyak USD 53.000 atau Rp 725 juta, uang tersebut hasil dari mengantarkan Koran, menjual bola golf dan perangko bekas, mencuci mobil-mobil yang kotor, mendirikan bisnis mesin pinball, dan mengubah jalur kuda menjadi taman bermain yang menguntungkan, sangat pintar sekali memang miliarder satu ini sedari dulu.
Ditolak Harvard Business School
Kendati begitu, di bidang pendidikan ia kurang beruntung, ia ditolak oleh Harvard Business School. Padahal sebelumnya, Buffet mengatakan kepada temannya bahwa dirinya akan diterima di sekolah tersebut. Namun, ia tidak diterima karena gagal dalam sesi wawancara. Tak putus asa ia pun melanjutkan di sekolah lain, yakni Universitas Columbia.
Pada tahun 2013, Buffett mampu menghasilkan rata-rata USD 37 juta atau Rp506 miliar per hari, bahkan hal penghasilannya mengalahkan artis Hollywood Jennifer Lawrence sepanjang tahun.
Baru Kirim 1 Email Seumur Hidup
Ada fakta lain, yang berhubungan dengan kebiasaan Buffet, yakni dirinya jarang mengirim dan membalas email, faktanya ia hanya mengirim satu email seumur hidupnya, ke Jeff Raikes dari Microsoft. Karena Buffet banyak menghabiskan 80 persen waktunya untuk membaca buku. “Saya hanya duduk di kantor dan membaca sepanjang hari,” katanya.
Gemar Minum Soda
Selanjutnya, selain gemar makan makanan cepat saji, ia pun juga gemar meminum soda Coca-cola setiap harinya. Meskipun ia tau hal itu tidak sehat, namun ia tetap suka dengan minuman itu.
“Jika saya makan 2.700 kalori sehari, seperempatnya adalah Coca-Cola. Saya minum setidaknya lima porsi 12 ons. Saya melakukannya setiap hari,” ungkapnya.
Selain itu, dia juga suka mengocok garam dengan dua kepalan tangan, dan jangan melewatinya untuk menikmati semangkuk es krim untuk sarapan.
Berita Terbaru
Hasil IBL 2025: Satria Muda Hadiahi Kesatria Bengawan Solo Kekalahan Perdana
Ciri Kolesterol Tinggi pada Leher, Kenali Tanda dan Cara Mengatasinya
Resep Kolak Pisang: Hidangan Manis Tradisional yang Menggugah Selera
BTN Salurkan Pembiayaan Pembangunan Rumah Ibadah, Segini Besarnya
Kolaborasi POSCO dan Habitat Wujudkan Rumah Layak dan Lingkungan Berkelanjutan di Cilegon
Top 3 Berita Hari Ini: Zaskia Sungkar Menyusui Anak Adopsinya Meski Tanpa Hamil dengan Program Induksi Laktasi, Apa Itu?
Ekonomi Global Melambat, Indonesia Diyakini Tetap Tangguh
Wacana Kepala Daerah Dipilih DPRD, Pakar Hukum Tata Negara: Tanda Kemunduran Demokrasi
Giannis dan Jokic Pimpin Perolehan Suara NBA All-Star 2025
Resep Kremesan Ayam Gurih dan Nikmat, Begini Tipsnya Supaya Tetap Renyah
Libatkan Pelajar dan Perbankan, Terobosan Pemkot Semarang Dukung Swasembada Pangan
BKI dan Kemenhub Komitmen Tingkatkan Keselamatan dan Keberlanjutan Maritim