Modus Penipuan Perbankan Lewat Aplikasi WhatsApp Apa Saja? Berikut Ini Daftarnya!

Aplikasi WhatsApp kerap disalahgunakan sebagian orang untuk melakukan aksi kejahatan.

oleh Fachri pada 24 Nov 2023, 10:26 WIB
Diperbarui 24 Nov 2023, 10:26 WIB
Penipuan Perbankan.
Ilustrasi modus penipuan perbankan. (Foto: Shutterstock)

Liputan6.com, Jakarta Aplikasi WhatsApp merupakan aplikasi yang hampir semua orang gunakan untuk berkomunikasi dengan teman, rekan kerja, atau keluarga. Selain itu, WhatsApp juga kerap digunakan untuk mengirim berbagai dokumen penting yang berkaitan dengan pekerjaan atau keuangan seseorang.

Karena fungsinya yang sangat penting tersebut, aplikasi WhatsApp kerap disalahgunakan sebagian orang untuk melakukan aksi kejahatan. Dari banyaknya aksi kejahatan yang bisa dilakukan menggunakan WhatsApp, kejahatan atau penipuan perbankan menjadi salah satu yang marak terjadi.

Kejahatan atau penipuan perbankan tersebut pun tidak pandang bulu atau dengan kata lain siap saja bisa menjadi korbannya. Mulai dari orang yang biasa-biasa saja hingga mereka yang memiliki jabatan hingga uang yang banyak bisa menjadi korban dari kejahatan atau penipuan perbankan tersebut.

Mengapa bisa sebagian orang terkecoh oleh kejahatan atau penipuan perbankan melalui WhatsApp tersebut? Ya, selain karena literasi digital yang kurang cakap, modus kejahatan atau penipuan perbankan pun semakin berubah dan canggih sehingga sulit dideteksi atau pun dimitigasi.

Untuk itu, guna mendeteksi atau memitigasi kejahatan atau penipuan perbankan yang semakin marak terjadi, kenali berbagai modus dari kejahatan tersebut yang dilakukan melalui aplikasi WhatsApp seperti di bawah ini.

Modus-Modus Penipuan Perbankan

Penipuan Perbankan.
Ilustrasi modus fraud perbankan. (Foto: Shutterstock)

Tren yang sering terjadi dalam penipuan perbankan melalui WhatsApp adalah informasi terkait dengan perubahan biaya transaksi palsu. Informasi tersebut dikirimkan melalui WhatsApp seseorang dengan berbagai modus, seperti;

1. Mengirimkan Link Download dan File .APK

Dikutip dari Bank Indonesia, modus pelaku mengirimkan file .APK adalah agar calon korban meng-klik dan meng-install .APK tersebut. Setelah di-install, calon korban harus memberikan izin akses untuk beberapa aplikasi, yang membuat pelaku bisa mencuri data rahasia dari gawai calon korban.

Data yang dicuri bisa beragam, mulai dari informasi pribadi, SMS, hingga informasi perbankan rahasia seperti One Time Password (OTP).

2. Button View dan Sign Up

Penipuan perbankan dengan modus ini merupakan penipuan yang teranyar dan akhir-akhir ini sering menimpa sebagian orang. Modus penipuan perbankan ini terjadi ketika seorang yang tidak dikenal mengirimkan pesan yang tersemat tombol klik button. Hal itu dilakukan agar korban melihat isinya, berupa informasi hoaks terkait informasi perbankan (biasanya informasi kenaikan tarif transfer antar bank).

Dan jika tombol tersebut di-klik, pelaku akan meminta korban untuk mengisi data pribadi yang sangat berguna dalam menguras rekening korban.

3. Mengirimkan Link Website Tidak Resmi

Modus penipuan ini terjadi ketika ada seseorang mengirimkan email yang tampak seperti berasal dari bank dan meminta nasabah untuk memperbarui informasi akun dengan klik tautan yang diberikan. Namun, domain yang dikirimkan tersebut menggunakan punycode untuk meniru domain asli bank.

Cara Mencegah Penipuan Perbankan

Penipuan Perbankan.
Ilustrasi penipuan perbankan. (Foto: Shutterstock)

Untuk mengatasi ketiga modus penipuan perbankan yang marak terjadi melalui aplikasi WhatsApp, kamu perlu lebih berhati-hati dan selektif dalam setiap pesan yang diterima. Cara pertama sederhana yang bisa dilakukan adalah dengan mengecek pengirim pesan tersebut.

Setelah itu, jangan pernah meng-klik link atau file yang mencurigakan dari seseorang yang tidak dikenal. Berkelindan dengan itu, kamu juga jangan mudah untuk meng-install aplikasi yang mencurigakan.

Dan yang paling penting, kamu jangan pernah memberikan data pribadi kepada oknum yang tidak dikenal, karena bank tidak pernah meminta data pribadi nasabah. Akan tetapi, jika kamu sudah terlanjur menjadi korban dari penipuan perbankan, ada beberapa cara yang bisa dilakukan supaya tidak menjadi korban kembali di kemudian hari.

Cara pertama yang sederhana adalah matikan data selular dan wifi guna memutus koneksi dengan pelaku penipuan perbankan. Setelah itu, jika terdapat aplikasi yang mencurigakan, langsung saja di-uninstall dan hapus akses browser.

Lalu, kamu juga bisa meng-install ulang gawai ke setelah pabrik untuk menghapus seluruh data-data penting dan jangan lupa juga untuk mengganti semua password dari device lain agar data-datanya ter-backup dengan baik.

Last but not least, Bank Danamon bisa bantu kamu untuk lindungi diri dari penipuan dan lebih teredukasi supaya #JanganKasihCelah segala bentuk penipuan yang mengatasnamakan Bank Danamon.

Kenal lebih jauh dan dalam terkait modus penipuan melalui WhatsApp di program Danamon Financial Friday yang hadir untuk memberikan solusi finansial melalui Danamon Expert, ya!

 

(*)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya