Mundur, Pembagian Rice Cooker Gratis Januari 2024

Kementerian ESDM telah menerbitkan Peraturan Menteri ESDM Nomor 11 Tahun 2023 tentang Penyediaan Alat Memasak Berbasis Listrik Bagi Rumah Tangga.

oleh Arthur Gideon diperbarui 08 Des 2023, 20:17 WIB
Diterbitkan 08 Des 2023, 20:12 WIB
Ilustrasi Rice Cooker
Ilustrasi rice cokeer. (Image by brgfx on Freepik)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) menargetkan pembagian alat memasak listrik (AML) berupa penanak nasi (rice cooker) gratis dilakukan paling lambat Januari 2024. Sebelumnya, rencana pembagian rice cooker ini akan dilakukan Desember ini. 

"Tahun ini 500 ribu supaya habis, tapi Januari paling nggak pengirimannya," kata Menteri ESDM Arifin Tasrif di Kementerian ESDM dikutip dari Antara, Jumat (8/12/2023). Saat ini Kementerian ESDM sedang menyelesaikan proses administrasi sehingga kuota 500.000 "rice cooker" dapat segera didistribusikan.

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama KESDM Agus Cahyono menambahkan, verifikasi penerima sudah lengkap. Adapun saat ini sedang berlangsung penyusunan teknis pengiriman atau distribusi.

 

"Ini sedang verifikasi penerima, sekarang proses lagi untuk mengatur pendistribusiannya," katanya.

Agus juga belum menyebut secara detil kapan "rice cooker" dibagikan. Namun demikian, dia mengatakan pengadaan tahun 2023 masih diberikan kesempatan untuk distribusi.

"Secara anggaran masih bisa, pengadaan 2023 kalau hanya kendala distribusi itu masih diberikan kesempatan," katanya.

Diketahui, KESDM telah menerbitkan Peraturan Menteri ESDM Nomor 11 Tahun 2023 tentang Penyediaan Alat Memasak Berbasis Listrik Bagi Rumah Tangga.

Sebagai turunannya telah diterbitkan pula Petunjuk Teknis Penyediaan Alat Memasak Berbasis Listrik (AML) melalui Keputusan Menteri ESDM Nomor 548.K/TL.04/DJL.3/2023.

Insentif 

Program pemberian AML pada tahun 2023 merupakan insentif kepada rumah tangga yang memenuhi kriteria tertentu. Tujuan program ini adalah menjamin akses energi bersih yang terjangkau, andal dan berkelanjutan.

Selain itu program ini bertujuan mengurangi impor LPG yang digunakan untuk memasak, meningkatkan konsumsi listrik perkapita, serta mendukung teknologi memasak yang lebih bersih.

Program Penyediaan AML sebanyak 500.000 unit pada tahun 2023 di seluruh Indonesia berpotensi meningkatkan konsumsi listrik sekitar 140 GWh setara dengan kapasitas pembangkitan 20MW.

 

Program ini juga berpotensi menghemat LPG sekitar 29 juta kilo atau setara 9,7 juta tabung tiga kg.

Program ini dinilai akan bermanfaat kepada pelanggan yang dapat menurunkan biaya sebagian memasak yang sebelumnya menggunakan LPG. Sedangkan untuk Pemerintah, program ini dapat mengurangi subsidi impor LPG 3kg yang digunakan untuk memasak.

Sementara bagi PLN, program ini dapat meningkatkan penjualan listrik.

333 Ribu Nama Penerima Rice Cooker Gratis Sudah Dikantongi, Siap Disebar Desember

Rice Cooker
Rice Cooker (Sumber: Pixabay)

Diberita sebelumnya, pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah mengantongi data 333 ribu calon penerima rice cooker gratis, dari target sekitar 500 ribu penerima pada 2023 ini.

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jisman P Hutajulu mengatakan, pihaknya masih terus melakukan verifikasi terhadap calon penerima rice cooker gratis tersebut. Sehingga begitu semuanya valid, bansos tersebut bisa segera didistribusikan.

"Dari 500 ribu (calon penerima rice cooker gratis), sudah masuk data sekitar 333 ribu per 14 November. Ini masih lagi divalidasi dan verifikasi di lapangan. Supaya begitu nanti beres, sudah ada by name by address, dan sudah langsung bisa dikirimkan," kata Jisman usai RDP bersama Komisi VII DPR RI di Jakarta, dikutip Kamis (16/11/2023).

Jisman berharap proses pendataan calon penerima bisa rampung pekan ini. Sehingga pemberian 500 ribu rice cooker gratis ini bisa dilaksanakan pada Desember 2023 mendatang.

"Masih proses. Itu mungkin minggu ini sekaligus penetapan ya. Itu kita harapkan minggu ini sudah. Dan setelah itu nanti akan ada pengadaan, baru nanti pengiriman," ujarnya.

Adapun proses lelang produsen program rice cooker gratis ini dilakukan melalui e-katalog. Namun, Jisman belum mau buka suara siapa saja produsen yang bakal teken kontrak.

"Belum ada (perusahaan produsen). Tapi data penerima dari desa itu sudah ada, calon penerima," imbuh dia.

Diharapkan bansos 500 ribu rice cooker gratis ini nantinya bisa disalurkan seluruhnya pada bulan depan. "Iya, harapannya gitu," pungkas Jisman. 

Ketua MPR: Masyarakat Tak Butuh Rice Cooker Gratis, tapi Harga Pangan Murah

Bamsoet
Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) menjadi pembicara kunci dalam acara diskusi publik yang diselenggarakan Posbakum Golkar di Jakarta, Selasa (12/11/2019). Diskusi tersebut membahas mengangkat tema 'Golkar Mencari Nakhoda Baru'. (Liputan6.co/Johan Tallo)

Kebijakan Kementerian ESDM mengenai bagi-bagi rice cooker gratis menuai pro dan kontra. Kali ini, kritikan datang dari Ketua MPR RI Bambang Soesatyo. Dia memandang kebijakan bagi-bagi rice cooker gratis ini tidak urgent.

Bamsoet meminta pemerintah, dalam hal ini Kementerian ESDM, mengkaji kembali Peraturan Menteri/Permen ESDM Nomor 11 Tahun 2023 tentang Penyediaan Alat Memasak Berbasis Listrik bagi Rumah Tangga, utamanya terkait pemberian rice cooker gratis tersebut.

"Dikarenakan pengalokasian anggaran untuk pembagian rice cooker gratis di tahun ini cukup besar yakni Rp 347,5 miliar," tegas Bamsoet, Senin (16/10/2023).

Ketua MPR ini juga mengharapkan adanya sosialisasi kepada masyarakat mengenai maksud dan tujuan dari pemberian rice cooker gratis tersebut.

Sosialisasi ini termasuk skema dari target penerima, kualitas rice cooker, hingga daya listrik rice cooker agar tidak memberatkan listrik masyarakat.

Bikin Kebijakan Tepat Sasaran

Bamsoet berpesan agar setiak kebijakan yang dibuat pemerintah lebih memperhatikan akar persoalan. Hal ini agar kebijakan atau rencana yang dicanangkan tepat sasaran, dan benar-benar mampu menjawab pertanyaan atau persoalan yang dihadapi masyarakat saat ini.

"Pemerintah harus bisa memetakan kebutuhan masyarakat terkait pangan, dikarenakan saat ini masyarakat lebih membutuhkan harga pangan murah dibanding bantuan rice cooker, mengingat harga sejumlah bahan pangan, termasuk beras, saat ini sedang melonjak tinggi," pungkasnya. 

  

Infografis Rencana Migrasi Kompor Gas LPG 3 Kg ke Kompor Listrik Induksi. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Rencana Migrasi Kompor Gas LPG 3 Kg ke Kompor Listrik Induksi. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya