Liputan6.com, Jakarta Pemerintah akan menyalurkan bantuan langsung tunai (BLT) kepada 18,8 juta penduduk miskin senilai Rp 200.00 per bulan, yang akan diberikan selama tiga bulan hingga Maret 2024.
Hal itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, dalam konferensi pers Hasil High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP), di kantor Kementerian Perekonomian, Jakarta, Senin (29/1/2024).
"Jumlahnya Rp 200 ribu per bulan, sehingga tentu ini kita baru anggarkan yang disetujui Bu Menkeu dievaluasi 3 bulan, jadi sampai Maret dulu nanti kita evaluasi nanti berikutnya, kita lihat kembali," kata Airlangga.
Advertisement
Lebih lanjut, Airlangga menegaskan, bantuan kali ini berbeda dengan bantuan pangan yang telah diberikan Pemerintah sebelumnya.
"Biasanya masyarakat di bawah bertanya kenapa saya dapat beras tapi tidak dapat BLT cash. Tentu dengan data yang berbeda itu tergantung kepada kemarin data yang dari Kemenko PMK," jelas Airlangga.
Disalurkan Februari 2024
Untuk bantuannya pun akan mulai disalurkan pada Februari mendatang dengan besaran Rp 200.000 per bulan.
"3 bulan pertama nanti diberikan sekitar bulan Februari yang besarnya Rp200.000 per bulan, ini menggantikan program El nino yang tahun kemarin diberikan di akhir tahun (2023) sebesar Rp 200 ribu," pungkasnya.
BLT El Nino Rp 400 Ribu Lanjut hingga Juni 2024, Pemerintah Siapkan Regulasi
Pemerintah melanjutkan sejumlah penyaluran program bantuan sosial (bansos) pada tahun ini. Termasuk rencana kelanjutan bantuan langsung tunai, atau BLT El Nino sebesar Rp 400.000 hingga Juni 2024.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan, pemerintah telah mendapat aspirasi langsung dari masyarakat untuk kelanjutan penyaluran BLT El Nino yang akan diprogramkan.
"Sekarang sedang dipersiapkan regulasinya. Sebagian dari penerima juga meminta melalui PT Pos. Diharapkan ini dapat memenuhi sebagian kebutuhan, terutama beras dan bantuan yang lain," ujar Menko Airlangga dalam agenda Penyaluran Bantuan Pangan di Kantor Kelurahan Serangan, Kota Denpasar, Bali, Sabtu (13/1/2024).
Pada kesempatan itu, pemerintah bersama Badan Pangan Nasional, Pemerintah Kota Denpasar, Perum Bulog, dan PT Pos Indonesia menyalurkan bansos beras 10 kg kepada 98 keluarga penerima manfaat (KPM), dengan alokasi sebesar 980 kg.
"Khusus Kota Denpasar (secara total) ini penerima bantuannya 4.533. Ini naik dari 4.426 di tahun yang lalu. Stok di gudang Denpasar aman," imbuh Airlangga.
Advertisement
Bantuan Pangan
Menurut dia, bantuan pangan ini jadi program pemerintah untuk meringankan beban masyarakat. Terutama akibat kenaikan harga pangan yang terjadi karena El Nino, keterlambatan dari musim panen karena kekeringan.
"Ini diperkirakan panen kita mundur 2 bulan. Oleh karena itu bapak Presiden dalam sidang kabinet memutuskan untuk memperpanjang sampai dengan bulan Juni untuk 22 juta penerima bantuan pangan sebesar 10 kg per bulan," ungkapnya.
Lewat program tersebut, Airlangga menambahkan, pemerintah punya sasaran untuk mengurangi dan menghapus kemiskinan ekstrem. Pemerintah sendiri memasang target angka kemiskinan ekstrem mendekati nol pada 2024 ini.
"Tentu ini juga menjadi bagian untuk menstabilkan harga beras. Kita ketahui dari April-Juli 2023 bantuan beras telah mengurangi inflasi. Juga tentunya ini akan dilanjutkan dengan alokasi bantuan," pungkas Airlangga Hartarto.