KAI Commuter Impor 3 KRL dari China, Nilainya Rp 783 Miliar

Pengadaan sarana KRL baru ini bagian dari rangkaian pemenuhan sarana KRL Jabodetabek yang dibahas dalam Rapat Koordinasi yang dipimpin langsung oleh Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan pada Juni 2023.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 31 Jan 2024, 20:30 WIB
Diterbitkan 31 Jan 2024, 20:30 WIB
Jadwal Perjalanan KRL Commuterline
KAI Commuter bersama perusahaan asal China, CRRC Sifang Co Ltd melakukan penandatanganan kontrak kerjasama pengadaan zarana Kereta Rel Listrik (KRL) baru pada 31 Januari 2024 di Beijing, China. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) atau KAI Commuter bersama perusahaan asal China, CRRC Sifang Co Ltd melakukan penandatanganan kontrak kerjasama pengadaan zarana Kereta Rel Listrik (KRL) baru pada 31 Januari 2024 di Beijing, China.

Direktur Utama KAI Commuter Asdo Artriviyanto menyampaikan, pada kontrak pengadaan sarana KRL baru ini, pihaknya membeli tiga rangkaian KRL baru dengan tipe KCI-SFC120-V senilai Rp 783 miliar.

"Pengadaan sarana KRL baru ini merupakan pemenuhan atas jumlah sarana KRL sesuai dengan kebutuhan pelayanan pengguna Commuter Line Jabodetabek tahun 2024-2025 yang sudah mencapai hampir 1 juta pengguna per harinya," ujar Asdo, Rabu (31/1/2024).

Pengadaan sarana KRL baru ini juga merupakan bagian dari rangkaian pemenuhan sarana KRL Jabodetabek yang dibahas dalam Rapat Koordinasi yang dipimpin langsung oleh Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan pada Juni 2023 lalu.

Adapun seluruh pembiayaannya dari pinjaman KAI Commuter, shareholder loan dari PT KAI, dan bantuan dari Pemerintah melalui Penyertaan Modal Negara (PMN).

"Pengadaan Impor sarana KRL baru ini juga merupakan proses terakhir dari rangkaian pengadaan sarana KRL oleh KAI Commuter sesuai hasil Rapat Koordinasi yang dipimpin Menko Marves tersebut," imbuh Asdo.

Pengadaan sarana KRL ini dilakukan untuk penambahan kapasitas angkut pengguna dan replacement sarana KRL yang akan diretrofit oleh PT INKA.

Sarana KRL yang sudah memasuki masa peremajaan secara bertahap akan terus dilakukan penggantiannya dengan proses retrofit untuk menjaga kebutuhan operasional layanan Commuter Line Jabodetabek dengan target 1,2 juta pengguna per hari pada tahun 2025.

 

Pengembangan Sarana Perkeretaapian

Polemik Impor 29 Unit Rangkaian KRL Bekas dari Jepang
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menolak usulan PT KCI untuk mengimpor rangkaian kereta bekas dari Jepang serta meminta perseroan membeli produk dalam negeri dari PT Industri Kereta Api. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya pada 9 November 2023 lalu, KAI Commuter juga telah melakukan penandatanganan MoU dengan CRRC Qingdao Sifang Co Ltd untuk kerjasama saling menguntungkan dalam pengembangan sarana perkeretaapian di Indonesia.

Mulai dari pengadaan sarana Electric Multilple Unit (EMU) atau sarana kereta berpenggerak dengan tenaga listrik maupun Diesel Multiple Unit (DMU) atau sarana kereta berpenggerak dengan tenaga diesel.

MoU tersebut juga sebagai wadah untuk sharing teknologi, perawatan sarana, peningkatan kapasitas sarana, pengadaan suku cadang, dan peningkatan SDM perkeretaapian. Nota kesepahaman kerja sama ini juga merupakan pembaruan dari kerja sama yang telah dilakukan tahun-tahun sebelumnya.

"Hal ini perlu dilakukan mengingat teknologi perkeretaapian yang terus berkembang. Ini merupakan salah satu upaya KAI Commuter untuk meningkatkan teknologi perkeretaapian," tutup Asdo.

 

Kerjasama Pengadaan Sarana KRL

Adapun dalam pemenuhan pengadaan sarana KRL ini, KAI Commuter sudah melakukan penandatanganan kerjasama pengadaan sarana KRL, antara lain:

  1. Pengadaan 16 rangkaian sarana KRL baru oleh PT INKA dengan total investasi hampir sebesar Rp 3,83 triliun.
  2. Pengadaan 19 rangkaian KRL Retrofit oleh PT INKA degan total investasi lebih dari Rp 2,23 triliun.
  3. Pengadaan 3 rangkaian KRL Baru Impor oleh CRRC Sifang, China dengan total investasi sekitar Rp 783 miliar.
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya