Uang Beredar di April 2024 Tembus Rp 8.928 Triliun, Lebaran Jadi Pemicu

Bank Indonesia mencatat likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada April 2024 mencapai Rp8.928,0 triliun atau tumbuh sebesar 6,9% (yoy).

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 27 Mei 2024, 14:31 WIB
Diterbitkan 27 Mei 2024, 14:28 WIB
Layanan Penukaran Uang Receh untuk Lebaran
Warga menukarkan uang pecahan kecil di mobil Kas Keliling BI, Pasar Rawa Bening, Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (18/4/2022). Bank Indonesia (BI) telah menyiapkan layanan penukaran uang tunai baru untuk kebutuhan Ramadhan dan Idul Fitri. (merdeka.com/Iqbal S.Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta Bank Indonesia mencatat likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada April 2024 mencapai Rp8.928,0 triliun atau tumbuh sebesar 6,9% (yoy).

Asisten Gubernur Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Erwin Haryono, mengatakan pertumbuhan tersebut sedikit lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 7,2% (yoy).

"Perkembangan tersebut didorong oleh pertumbuhan uang beredar sempit (M1) sebesar 5,5% (yoy) dan uang kuasi sebesar 8,5% (yoy)," kata Erwin dalam keterangan tertulis Bank Indonesia, Senin (27/5/2024).

Erwin menjelaskan, perkembangan M2 pada April 2024 terutama dipengaruhi oleh perkembangan penyaluran kredit dan tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat. 

Penyaluran Kradit

Penyaluran kredit pada April 2024 tumbuh sebesar 12,3% (yoy), meningkat dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 11,9% (yoy).

Disisi lain, tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat tumbuh sebesar 25,8% (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada Maret 2024 sebesar 17,9% (yoy).

Sementara itu, aktiva luar negeri bersih terkontraksi sebesar 1,1% (yoy), stabil dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya