Liputan6.com, Jakarta Ekonomi Bali tumbuh signifikan, sementara rata-rata okupansi yang terus meningkat hingga mencapai 75%. Hal ini dinilai membuat investasi properti di Bali sangat menarik.
Badan Pusat Statistik Provinsi Bali juga mencatat, wisatawan mancanegara yang datang ke Bali sepanjang Februari 2024 mencapai 454.801 kunjungan, atau naik 8,28% dibanding bulan sebelumnya yang tercatat sebanyak 420.037 kunjungan.
Baca Juga
Kemudian pada pertengahan Maret 2024, Bali berhasil mendapatkan predikat “The Best Island” dalam DestinAsian Readers’ Choice Awards. Penghargaan ini didapat atas pilihan langsung para pembaca setia DestinAsian, majalah traveling internasional yang beredar di negara-negara Asia Pasifik, seperti Singapura, Thailand, Hongkong, Malaysia, dan Australia.
Advertisement
Menurut CEO Investera Australia Prisca Edwards, hal ini menunjukkan bahwa Bali masih menjadi Top of Mind para wisatawan mancanegara.
“Ditambah lagi, saat ini kawasan pariwisata Pulau Dewata telah merambah ke bagian barat mengarah ke utara, termasuk Seseh, Kedungu, Cemagi, dan Tabanan. Dengan demikian, potensi untuk terus berkembang sangat besar,” ungkap dia dikutip Senin (10/6/2024).
Besarnya potensi investasi dan penjualan properti di bali dirasakan langsung oleh OXO Group Indonesia, perusahaan pengembang dan manajemen properti butik yang berbasis di Bali. Perushaan properti ini sukses mencatat sejarah baru di industri properti Pulau Dewata.
OXO Group Indonesia berhasil menjual seluruh unit hanya dalam waktu satu hari pada saat Grand Launching OXO The Residences, Sabtu, 8 Juni 2024 lalu,
Founder dan CEO OXO Group Indonesia Johannes Weissenbaeck mengatakan, proyek hunian mewah hasil kolaborasi dengan Alexis Dornier tersebut merupakan pengejawantahan fundamental OXO Group yang mengangkat prinsip-prinsip kebebasan—baik secara finansial, maupun menikmati pengalaman hidup.
“Ini merupakan sebuah pencapaian yang luar biasa. Sebuah tonggak sejarah, bukan hanya untuk OXO Group Indonesia, namun juga dalam industri properti mewah di Pulau Dewata,” tutur Johannes Weissenbaeck.
Sebagai informasi, OXO The Residences berhasil terjual habis (sold out) dalam kurun waktu kurang dari satu hari. Tercatat 40-unit berhasil terjual habis dengan kisaran harga properti mulai dari Rp8 miliar hingga Rp16 miliar per unitnya, dengan luas bangunan mulai 193-meter persegi hingga 293-meter persegi dan luas tanah mulai dari 300-meter persegi hingga 643-meter persegi.
Siasat REI Dorong Ekonomi, Gencar Gelar Pameran Properti
Jelang akhir semester I-2024, Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) terus giat melaksanakan dua program strategis organisasi. Keduanya yakni menggelar pameran (REI Expo) di seluruh Indonesia demi mendorong pertumbuhan sektor properti serta penanaman sejuta pohon.
REI terus mendorong pertumbuhan ekonomi nasional melalui pelaksanaan pameran properti di seluruh Indonesia bekerjasama dengan perbankan.
Saat ini pemerintah masih menyediakan insentif berupa pajak pertambahan nilai ditanggung pemerintah (PPN) yang bisa dimanfaatkan masyarakat untuk membeli properti (time to buy property).
“Pameran ini penting karena mendekatkan masyarakat yang ingin membeli rumah dengan properti terbaik yang dibangun oleh anggota REI. Kemarin saya hadir di REI Expo di Living World Bali dan di Pakuwon Mall Yogyakarta, dan melihat langsung antusiasme masyarakat,” jelas Ketua Umum DPP REI Joko Suranto.
Selain itu, membeli hunian atau properti di pameran REI juga lebih terjamin legalitas, perizinan dan dijamin mendapat dukungan KPR dari perbankan yang tepercaya.
Lebih jauh, pameran properti REI ini diharapkan mampu memacu sektor properti pulih lebih cepat pasca pandemi sehingga membawa dampak yang semakin besar dalam mengungkit perekonomian nasional sesuai paradigma propertinomic yang digaungkan REI.
Seperti diketahui, sektor properti berkaitan erat dengan 185 sektor riil lain yang akan ikut bergerak mengikuti pertumbuhan sektor properti.
Kementerian Investasi-Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyebutkan realisasi investasi di sektor properti pada kuartal I-2024 mencapai Rp29,4 triliun atau meningkat dibandingkan kuartal I-2023 sebesar Rp27,9 triliun.
Sektor properti yang mencakup perumahan, kawasan industri dan perkantoran menempati urutan ke-4 sebagai sektor dengan kontribusi investasi terbesar secara nasional.
“Oleh karena itu, sektor properti ini perlu terus didorong sehingga dapat memacu pertumbuhan ekonomi yang lebih besar, membuka lebih banyak lapangan kerja, dan meningkatkan penghasilan masyarakat sehingga mampu membeli rumah” kata Joko Suranto.
Advertisement
Minimal 2 Pohon di Pekarangan Rumah KPR
Terkait penanaman sejuta pohon, Joko mengatakan hal ini sejalan dengan komitmen untuk mendukung upaya pemerintah dalam melestarikan bumi dengan penghijauan dan mendorong geliat perekonomian lewat event pameran properti se-Indonesia.
Nantinya, melalui program ini setiap unit rumah yang akad kredit pemilikan rumah (KPR) di perumahan milik anggota REI baik itu perumahan subsidi maupun komersial diwajibkan menanam minimal dua pohon di pekarangan rumah maupun kawasan perumahan. Ditargetkan penanaman sejuta pohon REI akan selesai paling lama akhir 2027.
“Setiap tahun anggota REI merealisasikan sekitar 106 ribu rumah subsidi yang kalau dikali dua pohon berarti sudah 212 ribu pohon. Selain 60 ribu rumah komersial yang berarti ada tambahan lagi sekitar 120 ribu pohon. Jadi, setidaknya ada 250 ribu hingga 300 ribu pohon yang ditanam setiap tahunnya,” jelas alumnus Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Surakarta tersebut.
Untuk menjaga konsistensi dan membantu DPD REI di seluruh Indonesia dalam penyediaan bibit pohon, DPP REI telah menginisiasi kehadiran Kebun Pembibitan REI (KPR) di Lampung.
Fasilitas pembibitan serupa juga akan didirikan di 9 lokasi lain diantaranya di Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Makassar dan Manado.
Sejuta Pohon
Di Bali, REI melakukan penanaman 1.000 pohon mangrove di kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai, Selasa (21/5). Kegiatan ini dilakukan jelang Hari Keanekaragaman Hayati Sedunia.
Sedangkan di Yogyakarta, REI melakukan penanaman 1.000 pohon yang secara simbolis dipusatkan di Perumahan Tjokro Emerald, Pringwulung, Depok-Sleman, Jumat (24/5).
Menurut CEO Buana Kassiti Group tersebut, sejak dicanangkan pada 11 Februari 2024 (syukuran HUT REI ke-52) hingga kini penanaman pohon oleh REI realisasinya telah mencapai sekitar 35 ribu pohon yang terdiri dari tanaman keras, tanaman hias dan tanaman mangrove.
Sebelumnya, REI sudah melakukan penanaman pohon di Lampung, Ekowisata Mangrove Kapuk (Jakarta), Waduk Duriangkang (Batam), Perumahan Puritama Village (Pekanbaru, Riau), dan di kawasan wisata Parapuar (Labuan Bajo, NTT).
“Semua aksi nyata ini merupakan bagian dari program penanaman sejuta pohon REI. Program ini dilakukan untuk merespon kondisi perubahan iklim yang pada akhirnya menjadi cara terbaik kita untuk mewariskan bumi yang lebih baik bagi generasi mendatang. Alhamdulilah program ini mendapat sambutan dari seluruh DPD REI,” ujar Joko.
Advertisement