Memilih Instrumen Investasi yang Sesuai Karakter Diri

Era modern seperti sekarang ini, akses untuk berinvestasi semakin terbuka luas. Tak heran, investasi juga telah menjadi bagian dalam kehidupan sehari-hari.

oleh Arthur Gideon diperbarui 03 Agu 2024, 08:00 WIB
Diterbitkan 03 Agu 2024, 08:00 WIB
Ilustrasi investasi
Ilustrasi investasi. (Image on Freepik)

Liputan6.com, Jakarta - Investasi bisa menjadi salah satu cara untuk mewujudkan mimpi di masa depan. Namun dengan banyaknya pilihan investasi saat ini, perlu diingat bahwa setiap instrumen investasi memiliki keuntungan dan risikonya masing-masing.

Sebelum memulai, mari mengenal dan memahami karakter diri sendiri untuk menentukan instrumen investasi yang tepat. Mulai dari si penyuka tantangan yang senang mengeksplorasi, hingga si pemula yang menginginkan opsi lebih aman, terdapat berbagai instrumen investasi yang cocok untuk setiap kepribadian.

Chief Digital Officer Maybank Indonesia Charles Budimanmengatakan, era modern seperti sekarang ini, akses untuk berinvestasi semakin terbuka luas. Tak heran, investasi juga telah menjadi bagian dalam kehidupan sehari-hari.

Apalagi dengan adanya layanan digital banking yang cerdas, masyarakat kini bisa bertransaksi dalam genggaman dengan lebih mudah, nyaman, dan aman.

"Siapa saja bisa ikut dalam berinvestasi, namun kenali gaya dan preferensi pribadi untuk memilih instrumen investasi yang cocok dengan tujuan di masa mendatang. Dengan membiasakan diri berinvestasi, kita selangkah lebih dekat lagi untuk mewujudkan harapan dan impian.” kata dia dikutip Sabtu (3/8/2024).

Apa saja tipe karakter dan jenis investasinya? Simak 5 pilihannya berikut ini:

1. Si penyuka tantangan

Sesuai dengan namanya, karakter yang satu ini senang akan tantangan. Sebagai investor yang juga adventurer, mereka memiliki semangat tinggi dan suka menjelajahi berbagai instrumen investasi.

Oleh karena itu, Reksa Dana (RD) Saham dengan minimal 80% dari portofolio yang dialokasikan ke dalam bentuk saham bisa menjadi salah satu jenis investasi yang cocok.

Dengan potensi keuntungan tinggi, risikonya yang terbilang cukup tinggi juga menarik untuk para investor dengan karakter ini yang dikenal berani mengambil risiko, serta menyukai sensasi dan tantangan dalam berinvestasi.

 

2. Si pemula

(Foto: Ilustrasi investasi saham. Dok Unsplash/Austin Distel)
(Foto: Ilustrasi investasi saham. Dok Unsplash/Austin Distel)

Sebagai pemula dengan pengetahuan yang masih terbatas, karakter ini biasanya lebih memilih menghindari instrumen investasi dengan modal awal besar dan berisiko tinggi.

Melihat karakternya yang belum memiliki keahlian dalam berinvestasi secara mendalam, Surat Berharga Negara Ritel (SBN Ritel) yang diterbitkan oleh pemerintah Indonesia bisa menjadi salah satu tipe investasi yang tepat.

Selain aman karena dijamin oleh negara, investasi ini juga bebas dari risiko gagal bayar karena nilai pokok dan kupon yang juga dijamin oleh Undang-Undang (UU).

3. Si pengatur strategi

Dengan kebiasaan menyusun strategi, investor dalam kategori ini akan menentukan instrumen investasi berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan sebelumnya. Mereka berhati-hati dan teliti dalam mempersiapkan berbagai risiko. Untuk tipe investor seperti ini, investasi dalam bentuk reksa dana bisa menjadi salah satu pilihan. Tak hanya pengelolaan dananya yang juga dibantu oleh manajer investasi profesional, reksa dana turut menawarkan fleksibilitas, sehingga memungkinkan untuk mengatur modal investasi sesuai dengan strategi dan kemampuan.

 

4. Si protektor

Ilustrasi investasi
Ilustrasi investasi. (Foto: Unsplash/Austin Distel)

Karakter protektor yang membumi biasanya lebih memilih untuk menghindari risiko dan tetap aman dalam berinvestasi. Bagi karakter ini, jenis investasi seperti deposito cocok menjadi salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk melindungi nilai aset.

Dengan suku bunga yang lebih kompetitif dibandingkan tabungan biasa, serta dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), deposito menjadi pilihan yang relatif lebih aman dan minim risiko.

Selain itu, deposito juga bisa disesuaikan dengan kebutuhan, dimana semakin besar dana yang dimasukkan dalam jangka waktu lebih panjang akan memberikan hasil keuntungan yang lebih maksimal di masa mendatang.

5. Si pengamat

Sebagai observer, karakter ini tidak langsung cepat mengambil keputusan, melainkan lebih banyak menghabiskan waktu untuk melihat dan mengamati perkembangan sebelum akhirnya terjun berinvestasi. Bagi mereka yang masuk ke dalam kategori ini, investasi dalam bentuk emas bisa menjadi salah satu opsi karena menawarkan nilai yang stabil dan cenderung meningkat dari waktu ke waktu.

Apalagi dengan kehadiran tabungan emas digital, kini masyarakat dapat berinvestasi emas lewat layanan digital banking yang juga memungkinkan untuk memantau pergerakan harga jual dan beli emas melalui informasi secara real-time.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya