Top 3: Mendag Zulkifli Hasan Kebut Berantas Impor Ilegal, Ini Alasannya

Berikut tiga artikel terpopuler di Kanal Bisnis Liputan6.com yang dirangkum Rabu, 7 Agustus 2024.

oleh Agustina Melani diperbarui 07 Agu 2024, 06:30 WIB
Diterbitkan 07 Agu 2024, 06:30 WIB
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan makanan atau barang jasa titipan (Jastip) yang berasal dari luar negeri yang tidak memiliki sertifikasi halal
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menegaskan upayanya dalam memberantas barang-barang impor ilegal di Indonesia. (Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menegaskan upayanya dalam memberantas barang-barang impor ilegal di Indonesia.

Dia menuturkan, impor ilegal bisa menghambat cita-cita pertumbuhan ekonomi 8 persen yang diusung pemerintahan Presiden Terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Dia mengatakan, peredaran barang impor ilegal jadi perhatian pemerintah. Lantaran, ada dampak yang cukup besar terhadap tergerusnya pasar produk lokal. Pada saat yang sama, industri dalam negeri turut terkena dampak. Alhasil, pertumbuhan ekonomi nasional ikut terganggu.

"Ini memang harus menjadi perhatian kita serius agar industri kita tidak (kalah), keinginan kita apalagi nanti pemerintahan baru ya ingin tumbuh 8 persen," ungkap Mendag Zulkifli di Cikarang, Jawa Barat, Selasa, 6 Agustus 2024.

Artikel Mendag Zulkifli Hasan Kebut Berantas Impor Ilegal, Ini Alasannya menyita perhatian pembaca di Kanal Bisnis Liputan6.com pada Selasa, 6 Agustus 2024. Ingin tahu artikel terpopuler lainnya di Kanal Bisnis Liputan6.com? Berikut tiga artikel terpopuler di Kanal Bisnis Liputan6.com, Rabu (7/8/2024):

1.Mendag Zulkifli Hasan Kebut Berantas Impor Ilegal, Ini Alasannya

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menegaskan upayanya dalam memberantas barang-barang impor ilegal di Indonesia.

Dia menuturkan, impor ilegal bisa menghambat cita-cita pertumbuhan ekonomi 8 persen yang diusung pemerintahan Presiden Terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Dia mengatakan, peredaran barang impor ilegal jadi perhatian pemerintah. Lantaran, ada dampak yang cukup besar terhadap tergerusnya pasar produk lokal. Pada saat yang sama, industri dalam negeri turut terkena dampak. Alhasil, pertumbuhan ekonomi nasional ikut terganggu.

"Ini memang harus menjadi perhatian kita serius agar industri kita tidak (kalah), keinginan kita apalagi nanti pemerintahan baru ya ingin tumbuh 8 persen," ungkap Mendag Zulkifli di Cikarang, Jawa Barat, Selasa, 6 Agustus 2024.

Berita selengkapnya baca di sini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


2.Jelang Upacara Hari Kemerdekaan di IKN, Garuda Indonesia Tambah Jumlah Penerbangan ke Balikpapan

Pesawat Garuda Indonesia (Foto: Garuda Indonesia)
Pesawat Garuda Indonesia (Foto: Garuda Indonesia)

Jelang upacara kemerdekaan Republik Indonesia ke-79 di Ibukota Nusantara (IKN), di Kalimantan Timur, maskapai Garuda Indonesia bakal menambah jumlah penerbangan menuju ke Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Balikpapan, Kalimantan Timur.

"Nanti, pada tanggal 16 (Agustus), akan ada 7 penerbangan, biasanya 3. Dan kita sudah sampaikan pesan ke banyak pihak, terutama pada panitia upacara di IKN, kalau diperlukan penambahan lagi, (ngomong) jauh-jauh hari,”ujar Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, Selasa (6/8/2024).

Meski begitu, Irfan memastikan, jumlah tujuh penerbangan dari Bandara Soekarno Hatta menuju Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman, semuanya menggunakan pesawat berbadan besar. Dan hingga kini ketersediaan bangku pesawat juga masih tersedia.

"Kita terbangkan dengan pesawat besar, dan masih available,”katanya.

Di lain pihak, Wakil Presiden Terpilih, Gibran Rakabuming, di Tangerang menjelaskan, gelaran upacara peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia di IKN sudah siap. Gibran mengaku sudah berkomunikasi dengan Menteri PUPR Basuki Hadimoeljono untuk memastikan persiapan tersebut.

Berita selengkapnya baca di sini


3.Operasikan 225 Kapal Laut, ASDP jadi Perusahaan Penyeberangan Terbesar Dunia

ASDP Indonesia Ferry mencatat penyebrangan dari Pelabuhan Ketapang ke Gilimanuk mulai ramai jelang puncak mudik lebaran 2022
ASDP Indonesia Ferry mencatat penyebrangan dari Pelabuhan Ketapang ke Gilimanuk mulai ramai jelang puncak mudik lebaran 2022

Perusahaan penyeberangan terbesar di dunia, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) hadir memberikan layanan di seluruh penjuru Tanah Air dengan semangat ketahanan maritim dan ekonomi nasional.

Corporate Secretary ASDP Shelvy Arifin mengatakan optimalisasi layanan hingga pelosok Tanah Air terus dilakukan dengan melakukan penambahan armada dan peningkatan layanan di pelabuhan. Sebagai informasi, ASDP yang dulunya berbentuk perum mulai bertransformasi menjadi perusahaan dengan standar internasional pada 2004 dengan mengubah status menjadi perusahaan BUMN.

Dalam kurun waktu 10 tahun (2004 - 2013) sejak berubah status menjadi PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), terjadi peningkatan traffic pengguna jasa penyeberangan hingga dua kali lipat, dan inilah yang menjadi alasan mendesak bagi perusahaan untuk menambah armada. Penambahan jumlah armada ASDP mulai terjadi pada tahun 2012.

Tingginya potensi bisnis penyeberangan menjadi salah satu pendorong manajemen untuk memasukkan rencana penambahan armada ke dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) dalam menopang pengembangan lintasan penyeberangan yang menghubungkan Nusantara. Pengelolaan layanan angkutan penyeberangan oleh BUMN, sebagai bukti hadirnya Negara dalam pemenuhan layanan kepentingan umum.

Berita selengkapnya baca di sini

 

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya