Pompanisasi Berdampak pada Peningkatan Produksi dan Kesejahteraan Petani di Jawa Barat

Kementerian Pertanian bersama Pemerintah Daerah (provinsi, kabupaten/kota) serta TNI gencar menjalankan program pompanisasi sebagai upaya akselerasi pertanaman menghadapi kekeringan dengan mengoptimalkan pemanfaatan sumber air.

oleh Gilar Ramdhani diperbarui 08 Agu 2024, 20:56 WIB
Diterbitkan 08 Agu 2024, 20:56 WIB
Pemprov Jabar Tegaskan Pompanisasi Tingkatkan Kesejahteraan Petani
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono meninjau langsung pompa yang terpasang di Desa Sumbersari Kecamatan Ciparay.

Liputan6.com, Bandung Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) melalui Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Dadan Hidayat, menyebut program pompanisasi yang digulirkan Kementerian Pertanian (Kementan) memiliki dampak positif terhadap kenaikan produksi dan kesejahteraan petani.

"Kami bersyukur karena program pompanisasi berdampak besar pada peningkatan produktivitas, pemanfaatan lahan yang berujung kepada peningkatan produksi dan sekaligus mudah-mudahan ini bisa mensejahterakan para petani. Saya yakin bisa karena yang tadinya tidak berpenghasilan kini sudah merasakan," ujar Dadan usai mendampingi Wakil Menteri Pertanian Sudaryono di Desa Sumbersari, Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung, Kamis, 8 Agustus 2024.

Menurut Dadan, bantuan pompa untuk Jawa Barat mencapai 7.334 unit. Meski demikian, dia mengungkapkan masih dibukanya peluang penambahan apabila masyarakat dan petani masih membutuhkan.

"Terutama seiring dengan potensi lahan tadah hujan. Jadi silahkan usulkan kembali dan kami dialokasikan sampai 10.000 pompa, yang sudah mengusulkan dan diverifikasi sudah 2.568 pompa," katanya.

Kementan Gencarkan Program Pompanisasi

Kementan Gencarkan Program Pompanisasi
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono meninjau langsung pompa yang terpasang di Desa Sumbersari Kecamatan Ciparay.

Sebagai informasi, Kementerian Pertanian bersama Pemerintah Daerah (provinsi, kabupaten/kota) serta TNI gencar menjalankan program pompanisasi sebagai upaya akselerasi pertanaman menghadapi kekeringan dengan mengoptimalkan pemanfaatan sumber air.

Khusus untuk irigasi perpompaan, kegiatan ini dilakukan secara swakelola dengan pola padat karya dengan melibatkan partisipasi penuh anggota kelompok tani penerima bantuan dari tahap perencanaan, pelaksanaan dan pemanfaatan serta pemeliharaan.

Dadan menambahkan, Jawa Barat sudah memiliki target penambahan areal tanam baru sebesar 111.850 hektar yang terdiri dari dua jenis yaitu lahan sawah tadah hujan, 114.178 hektar dan sisanya padi gogo, 3.762 hektar. 

"Saya yakin, karena pencapaian sekarang sudah di atas 85 persen, Insya Allah sisanya bisa kita penuhi," katanya.

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono.

Sebelumnya, Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono meninjau langsung pompa yang terpasang di Desa Bojongkunci, Kecamatan Pameungpeuk dan di Desa Sumbersari Kecamatan Ciparay. 

Melalui kolaborasi semua pihak, Wamentan Sudaryono merasa puas dan optimis pelaksanaan pompanisasi di Jawa Barat berjalan sesuai target yang sudah ditentukan.

"Tadi saya cek pompanya nyala, bahkan masyarakat secara swadaya melakukan iuran melakukan pipanisasi sendiri sejauh 2 kilometer. Ini betul-betul kami sangat terharu bahwa ternyata program ini mengena sampai kepada petani, dimanfaatkan petani dan membantu petani di lapangan," jelas Sudaryono.

 

(*)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya