Geser Beijing, Kota di India Ini Jadi Sarang Miliarder versi Hurun 2024

Selain jadi ibu kota miliarder di Asia, Mumbai juga menjadi kota pilihan bagi orang kaya di India versi Hurun.

oleh Agustina Melani diperbarui 30 Agu 2024, 06:00 WIB
Diterbitkan 30 Agu 2024, 06:00 WIB
Geser Beijing, Kota di India Jadi Sarang Miliarder versi Hurun 2024
Mumbai, India menjadi “ibu kota miliarder Asia. Hal ini lantaran jumlah miliarder lebih banyak di Mumbai ketimbang Beijing, China.(AFP/Punit Paranjpe)

Liputan6.com, Jakarta - Mumbai, India menjadi “ibu kota miliarder Asia. Hal ini lantaran jumlah miliarder lebih banyak di Mumbai ketimbang Beijing, China.

Hal itu berdasarkan, laporan 2024 Hurun India Rich List atau daftar orang terkaya India 2024 versi Hurun, yang dikutip dari NDTV, ditulis Jumat (30/8/2024).

Jumlah miliarder di Mumbai meningkat sebanyak 58 miliar. Dengan demikian, 386 orang masuk daftar orang terkaya di India.

“Sebagai rumah bagi 25 persen dari daftar orang kaya tersebut, Mumbai tidak hanya menjadi ibu kota miliarder di Asia, melampaui Beijing tetapi juga kota pilihan bagi orang kaya India versi Hurun. Diikuti New Delhi dan Hyderabad,” demikian seperti dikutip dari daftar Hurun.

Di antara kota-kota teratas tempat tinggal orang kaya India pada 2024, New Delhi mencatat kenaikan 18 miliarder baru sehingga jumlah orang kaya mencapai 217, demikian mengutip dari NDTV.

Sementara itu, Hyderabad alami peningkatan signifikan dan melampaui Bengaluru untuk pertama kalinya, untuk menempati posisi ketiga terkait jumlah penduduk kaya, demikian berdasarkan laporan the Economic Times.

Lonjakan jumlah miliarder baru sebanyak 17 miliarder di Hyderabad sehingga total orang kaya menjadi 104. Diikuti Bengaluru pada posisi keempat dengan 100 orang super kaya.

Di antara kota-kota lain yang masuk dalam daftar 10 besar adalah Chennai dengan jumlah miliarder sebanyak 82 orang. Lalu Kolkata sebanyak 69 orang yang masuk jajaran miliarder, Ahmedabad sebesar 67 orang. Kemudian Pune sebanyak 53 miliarder, Surat ada 28 miliarder dan Gurugram sebanyak 23 miliarder.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Pusat Miliarder Asia

Taj Mahal Palace Hotel yang menjadi lokasi serangan teroris Mumbai pada 26 November 2008 (AP/Rafiq Maqbool)
Taj Mahal Palace Hotel yang menjadi lokasi serangan teroris Mumbai pada 26 November 2008 (AP/Rafiq Maqbool)

Pada 2024, Hurun Global Rich List 2024 mencatat Mumbai telah melampaui Beijing dan muncul sebagai pusat miliarder Asia.

Berdasarkan daftar itu, Mumbai adalah rumah bagi 92 miliarder, melampaui Beijing yang berjumlah 91 miliarder. Mumbai menambahkan 26 orang superkaya baru dengan total kekauyaan USD 445 miliar ke dalam klub itu. Sedangkan Beijing kehilangan 18 miliarder.

“Mumbai adalah ibu kota miliarder dengan pertumbuhan tercepat di dunia, menambahkan 26 orang pada tahun tersebut dan menjadikannya ibu kota miliarder ketiga di dunia dan Asia. New Delhi masuk ke dalam 10 besar untuk pertama kalinya,” demikian dari laporan itu.

Sedangkan secara global, saat ini Mumbai berada di posisi ketiga. Kemudian New York sebanyak 119 miliar, dan London sebanyak 97 miliar.


Kisah Alexandr Wang, Raih Predikat Miliarder Termuda di Usia 24 Tahun Berkat AI

Alexandr Wang
CEO Scale AI Alexandr Wang yang berhasil meraih predikat miliarder di usia 24 tahun. (Dok: Scale AI)

Sebelumnya, sosok Alexandr Wang memang tidak sepopuler CEO OpenAI Sam Altman di bidang kecerdasan buatan. Namun, Wang nyatanya berhasil meraih capaian tersendiri di usia muda.

Wang sebagai pendiri dan CEO Scale AI berhasil meraih predikat miliarder termuda hasil usah sendiri di usia 24 tahun versi Forbes. Bahkan, seperti dikutip dari berbagai sumber, Sabtu (24/8/2024), ia digadang-gadang sebagai penerus Elon Musk.

Di usia 24 tahun, ia dilaporkan berhasil menjadi miliarder berkat usaha yang didirikannya. Wang memang dikenal sebagai sosok yang menaruh perhatian pada kecerdasan buatan.

Ia sempat menempuh pendidikan selama setahun di jurusan matematikan dan ilmu komputer MIT, sebelum akhirnya memutuskan terjun langsung ke dunia startup dengan mendirikan Scale AI bersama Lucy Guo pada 2016.

Keputusan tersebut dianggap tepat, mengingat ketika itu ada lonjakan kebutuhan industri di bidang machine learning. Awalnya, Scale AI berfokus pada penyediaan data penting untuk perusahaan mobil self-driving.

Seiring berjalannya waktu, jangkauan layanan AI Scale AI meluas ke berbagai sektor, seperti otomatisasi perusahaan, e-commerce, asuransi, hingga robotika.


Pendekatan Berbeda dari Scale AI

Scale AI
Scale AI perusahaan yang didirikan Alexandr Wang. (Dok: Scale AI)

Layanan Scale AI disebut memiliki pembeda, karena memanfaatkan potensi clickworker (pekerja lepas online) yang kemudian dipadukan dengan algoritma AI canggih.

Di perusahaan itu, Wang fokus pada upah yang adil dan tunjangan yang setara bagi para clickworker membuat perusahaanya menonjol. Dari situ, Scale AI pun dikenal sebgaai perusahaan inovatif dan disruptif.

Saat ini, perusahaan yang didirikan Wang ii mampu melayani lebih dari 300 perusahaan, termasuk beberapa raksasa teknologi seperti Meta, Microsoft, hingga NVIDIA.

"Kami diam-diam telah mendukung seluruh industri AI selama bertahun-tahun," tutur Wang dalam satu kesempatan. Pada 2021, perusahaan ini disebut memiliki valuasi USD 7,3 miliar.

Jaringan yang Luas

Yang menarik, Wang tidak hanya dikenal sebagai pengusaha teknologi yang cemerlang. Ia juga memiliki pengaruh yang kuat di luar Silicon Valley.

Ia diketahui berhasil membangun jaringan yang luas, termasuk dengan tokoh-tokoh berpengaruh di Washington DC. Hal ini membuatnya dirinya menonjol di tengah industri teknologi Amerika Serikat yang umumnya berpusat di California.

Berkat hal itu pula, Scale AI berhasil dipercaya untuk mengimplementasikan AI dalam optimalisasi pengelolaan data Angkatan Udara Amerika Serikat (US Air Force), khususnya untuk kebutuhan analisis citra satelit.

Kerja sama ini mampu menghasilkan kontrak pemerintah senilai lebih dari USD 350 juta, sekaligus mengukuhkan posisi Scale AI sebagai salah satu pemain terdepan di ranah AI.

infografis miliarder dunia
Pendatang baru miliarder dunia
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya