5 Tips Kelola Keuangan demi Menambah Pundi Kekayaan

Berikut adalah 5 tips yang dapat dilakukan untuk mengelola keuangan dengan lebih baik:

oleh Satrya Bima Pramudatama diperbarui 30 Sep 2024, 07:00 WIB
Diterbitkan 30 Sep 2024, 07:00 WIB
5 Tips Kelola Keuangan demi Menambah Pundi Kekayaan
Keuangan pribadi sering kali menjadi sumber stres bagi banyak orang.(Foto: Ilustrasi investasi saham. Dok Unsplash/Austin Distel)

Liputan6.com, Jakarta - Keuangan pribadi sering kali menjadi sumber stres bagi banyak orang. Tekanan keuangan yang berkepanjangan tidak hanya mempengaruhi kesehatan fisik dan mental, tetapi juga bisa berdampak buruk pada hubungan pribadi.

Dikutip dari CNBC pada Senin (30/09/2024) penting untuk memahami cara mengelola keuangan dengan dengan tujuan agar bisa mencapai kestabilan dan kebebasan finansial. Berikut adalah 5 tips yang dapat dilakukan untuk kelola keuangan dengan lebih baik:

1. Pahami Hubungan Anda dengan Uang 

Mengenali cara berpikir dan perasaan Anda tentang uang adalah langkah awal untuk memperbaiki kebiasaan finansial. Setiap orang memiliki pola pikir yang berbeda tentang uang, dengan adanya berbagai pola pikir tersebut dapat memengaruhi keputusan keuangan mereka.

2. Hentikan Kebiasaan Finansial Buruk

Kebiasaan finansial yang buruk, seperti pengeluaran impulsif atau mengandalkan utang, bisa memperburuk kondisi keuangan. Mulailah dengan membuat daftar kebiasaan tersebut dan menggantinya dengan kebiasaan yang lebih positif, seperti menabung secara rutin atau membuat anggaran.

3. Kelola Anggaran dan Utang dengan Bijak

Menyusun anggaran yang realistis adalah kunci untuk mengelola keuangan. Pastikan pengeluaran bulanan sesuai dengan pendapatan yang diperoleh. Selain itu, fokuskan usaha pada pelunasan utang agar ke depannya dapat mengurangi beban finansial.

 4. Menabung dan Berinvestasi untuk Masa Depan

Menabung adalah bagian penting dari perencanaan keuangan. Selain menabung untuk kebutuhan darurat, pertimbangkan juga untuk mulai berinvestasi. Investasi dapat menjadi salah satu cara efektif untuk menumbuhkan kekayaan dan mempersiapkan masa pensiun.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Tips Lainnya

ilustrasi menabung
ilustrasi menabung (sumber: freepik)

 

5. Rencanakan Keuangan Jangka Panjang

Mencapai keamanan finansial memerlukan perencanaan jangka panjang. Tentukan tujuan keuangan yang ingin dicapai, baik untuk masa pensiun, pendidikan anak, atau investasi properti.

Dengan perencanaan yang matang, maka suatu saat kebebasan finansial dapat tercapai dan merasa lebih aman untuk memenuhi berbagai kebutuhan yang ada di masa depan.

Dengan memiliki kemampuan mengelola keuangan secara efektif, maka tidak hanya dapat mengurangi stres, tetapi kemampuan tersebut juga dapat menjadi fondasi yang kuat untuk meningkatkan kesejahteraan finansial di masa yang akan mendatang.

 

 


Menilik Manfaat Bangun Relasi dalam Berbisnis hingga Karier

Seminar We in Progress: Turning Network Into Net Worth, Minggu (29/9/2024). (Foto: Liputan6.com/Gagas YP)
Seminar We in Progress: Turning Network Into Net Worth, Minggu (29/9/2024). (Foto: Liputan6.com/Gagas YP)

Sebelumnya, membangun relasi atau networking menjadi salah satu aspek penting dalam membangun karir maupun berbisnis. Tak hanya itu, menjaga relasi yang sudah ada juga menjadi hal penting yang tidak bisa dilewatkan dalam membangun karir dan berbisnis.

Lantas, sejauh mana manfaat membangun dan menjaga relasi dalam membangun karir dan bisnis? CEO and Founder Cmlabs, Rochman Maarif mengatakan, membangun relasi dari sisi entrepreneur dapat membantu bisnis untuk tetap bertumbuh. 

"Kita harus mulai networking sejak kerja di hari pertama dan harus jaga kualitas itu. Kadang-kadang memang melelahkan, tetapi balik lagi untuk jaga kualitas semoga mereka akan kasih feedback suatu saat nanti,” kata Rochman dalam seminar We in Progress: Turning Network Into Net Worth, Minggu (29/9/2024). 

Tak hanya membangun relasi, menurut Rochman menjaga relasi juga turut membuat bisnis semakin berkembang. Hal ini ia lakukan dengan cara menjaga kualitas dari produk jasanya, sehingga klien bisa terus merekomendasikan jasanya pada pihak lain.

"Ketika semua diakumulasi, ternyata aku menjaga network sebagus itu sehingga ada yang merekomendasikan dan itu jadi jaring laba-laba yang besar,” ujar dia. 


Tantangan dan Tips Bangun Relasi

Seminar We in Progress: Turning Network Into Net Worth, Minggu (29/9/2024). (Foto: Liputan6.com/Gagas YP)
Seminar We in Progress: Turning Network Into Net Worth, Minggu (29/9/2024). (Foto: Liputan6.com/Gagas YP)

Pada kesempatan yang sama, Director of business development at H+ Hakuhodo International Indonesia, Cahyanto Arie Wibowo menjelaskan ada beberapa tantangan yang dihadapi ketika ingin membangun relasi, di antaranya adalah sulit untuk mengenal orang baru. 

Selain itu, tantangan lainnya adalah adanya rasa takut ketika ingin berkenalan dengan orang lain, terutama dengan orang yang mungkin memiliki posisi, gelar atau jabatan yang lebih tinggi.

"Tantangan terberat untuk bisa kenalan sama orang karena background saya teknis, saya diminta untuk bisa bertemu dengan orang untuk bagaimana memperkenalkan bisnis kita. Namun, skill basic nya kenalan, itu momen terberat yaitu sulit untuk kenalan sama orang,” jelasnya. 

Selain tantangan, Arie membagikan tips dalam membangun relasi adalah salah satunya dengan menjadi orang yang jujur dalam memposisikan diri. Hal ini karena menurutnya, sering kali orang menjadi palsu ketika membangun relasi. 

"Harus jujur memposisikan setara dengan calon relasi bahkan ketika untuk masuk ke sektor lain, terkadang kita jadi palsu. Jujur saja dengan apa yang kita punya. Kalau suka sesuatu sebatas apa tunjukan, kalau belum tahu banyak, maka harus belajar,” tutur dia.

 


Hasil Survei

Melansir The Malaysian Reserve, menurut penelitian baru dari Empower, Satu dari tiga (31 persen) orang Amerika Serikat mengatakan mereka berutang pekerjaan yang mereka miliki sekarang dan gaji yang mereka peroleh (29 persen) kepada jaringan pribadi mereka. Bagi Generasi Milenial, angka itu naik menjadi 40 persen pada kedua aspek.

Adapun, enam dari 10 orang Amerika percaya kekuatan koneksi mereka adalah kunci kesuksesan, mulai dari kemajuan karier hingga gaji dan promosi. Setengah dari orang (50 persen) mengatakan akan naif jika tidak memanfaatkan koneksi pribadi. 

Sekitar 75 persen mengatakan penting untuk menggunakan jaringan untuk membantu orang lain, dan setengah dari orang Amerika mengatakan mereka telah secara aktif membantu orang lain mendapatkan pekerjaan (53 persen secara keseluruhan, 61 persen adalah Generasi Milenial).

infografis miliarder dunia
Pendatang baru miliarder dunia
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya