Jelang Pergantian Kabinet, AHY Masih Sibuk Gebuk Mafia Tanah

Menteri ATR/BPN Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan, pihaknya masih ungkap tindak pidana kejahatan di bidang pertanahan yang dilakukan oknum mafia.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 16 Okt 2024, 11:46 WIB
Diterbitkan 16 Okt 2024, 11:46 WIB
Jelang Pergantian Kabinet, AHY Masih Sibuk Gebuk Mafia Tanah
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), masih sibuk mengejar mafia tanah di beberapa wilayah.(Liputan6.com/Khofifah Azzahro)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), masih sibuk mengejar mafia tanah di beberapa wilayah. Itu dilakukannya pada hari-hari terakhir jelang transisi kepemimpinan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Prabowo Subianto. 

Berkolaborasi dengan pihak kepolisian, kejaksaan hingga pemerintah daerah (pemda), AHY dan tim menyikat oknum yang menguasai tanah secara tidak sah di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa, 15 Oktober 2024. 

"Kami masih mengungkap tindak pidana kejahatan di bidang pertanahan yang dilakukan oleh oknum-oknum mafia tanah di Kabupaten Bekasi," ujar AHY saat ditemui di Jakarta, Selasa malam, 15 Oktober 2024.

Meskipun masa kepemimpinannya sebagai Menteri ATR/BPN di kabinet Jokowi tinggal menyisakan beberapa hari lagi, dia berikrar untuk terus menjalankan perannya semaksimal mungkin. 

"Saya rasa tidak ada kata berhenti. Kami akan tetap fokus pada tugas-tugas pokok di lapangan, termasuk melanjutkan reforma agraria dan menghadirkan iklim investasi yang semakin baik dengan menghadirkan kepastian hukum atas tanah di berbagai pelosok Tanah Air," bebernya. 

Mengutip informasi resmi Kementerian ATR/BPN, Rabu (16/10/2024), AHY membongkar dua kasus tindak pidana pertanahan yang terjadi di Kabupaten Bekasi. Dari kasus yang diungkapkan, total potensi nilai kerugian negara dan masyarakat yang diselamatkan mencapai Rp 183,5 miliar.

"Khusus di Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat, terdapat dua kasus tindak pidana pertanahan yang sudah sangat meresahkan masyarakat," kata AHY. 

AHY menerangkan, tindak pidana pertanahan pertama dilakukan oleh lima orang tersangka dengan modus operandi pemalsuan akta jual beli. "Atas terungkapnya kasus ini, maka kita dapat menyelamatkan kerugian berupa riil lost dengan nilai kerugian akibat tindak pidana tersebut sebesar Rp 4.072.000.000," jelasnya.

 

Kasus Kedua

Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dipanggil Presiden Terpilih Prabowo Subianto di kediamannya. (arief/Liputan6.com)
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dipanggil Presiden Terpilih Prabowo Subianto di kediamannya. (arief/Liputan6.com)

Sementara untuk kasus kedua, dilakukan oleh dua orang tersangka dengan modus operandi yang digunakan, yaitu pemalsuan dengan menduplikasi sertipikat. Dengan terungkapnya kasus ini, telah terselamatkan kerugian berupa riil lost.

Dengan nilai kerugian akibat tindak pidana tersebut berdasarkan laporan dari 37 korban dan 39 sertipikat hak milik sebesar kurang lebih Rp 3,9 miliar, kerugian berdasarkan BPHTB dan PPh sebesar Rp 1.608.287.850, dan potential lost proyek jalan Tol Cibitung-Cilincing sebesar Rp 173.983.602.410.

"Total kerugian yang dapat diselamatkan pada kasus kedua adalah Rp 179.491.890.260 yang berasal dari rill lost, fiscal lost, dan potential lost," terang AHY.

AHY Dipanggil Prabowo Subianto, Bakal Ditempatkan di Sini

Prabowo Subianto Panggil Para Calon Menteri, Ini Sosok-sosoknya
Agus Harimurti Yudhoyono, yang lebih dikenal sebagai AHY, diusulkan sebagai calon menteri dalam kabinet Prabowo Subianto. Saat AHY adalah menjabat sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang sekaligus Kepala Badan Pertanahan Nasional sejak 21 Februari 2024. Ia juga menjabat sebagai Ketua Umum Partai Demokrat sejak tahun 2020. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Sebelumnya, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono dipanggil Presiden Terpilih Prabowo Subianto ke kediamannya. Dia mengaku diminta untuk menempati posisi strategis.

AHY datang sekitar pukul 15.30 WIB dan pergi meninggalkan rumah Prabowo sekitar pukul 15.50 WIB. Dalam pertemuan dengan Prabowo, AHY bilang diminta menjadi menteri di pemerintahan Prabowo periode 2024-2029.

"Saya tentunya juga bersyukur ini sebuah kehormatan untuk menjadi salah satu bagian dari tim yang bapak Prabowo akan bentuk yang mudah-mudahan menjadi supertim untuk bisa menjalankan tugas-tugas dan mewujudkan visi-misi beliau," ujarnya, di Jakarta, Senin (14/10/2024).

"Saya sendiri diminta untuk membantu menjalankan peran yang strategis ke depan," ia menambahkan.

Ketika ditanya jabatan yang akan ditempatinya, dia enggan memberikan bocoran terlalu jauh. Hanya saja dia memberikan bocoran akan ditempatkan pada sektor pembangunan.

Namun, kepastian posisinya akan diumumkan nanti oleh Presiden Terpilih Prabowo Subianto.

"Biar beliau sendiri yang akan mengumumkan menjelaskan. Tetapi beliau ingin pembangunan kedepan semakin sukses, pembangunan itu fisik maupun SDM," ucapnya.

"Saya rasa menjadi bagian yang tidak terpisahkan kalau sukses semuanya tentu Indonesia Maju yang kita citakan segera terwujud," dia menambahkan.

 

 

 

AHY Sambangi Kediaman Prabowo di Kertanegara

Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pada Senin, 7 Oktober 2024 meraih gelar doktor Program Studi Pengembangan SDM Universitas Airlangga.
AHY meraih gelar doktor usai menyelesaikan pendidikan 3 tahun 2 bulan. Ia lulus dengan predikat cumlaude dalam sidang ujian terbuka. (Dok Instagram AHY)

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyambangi kediaman presiden terpilih Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara, Senin, (14/10/2024). Dia datang mengenakan kemeja batik lengan panjang.

Sebelum AHY, sejumlah tokoh telah menyambangi rumah Prabowo di tengah kabar pemanggilan para calon menteri kabinet Prabowo-Gibran.

Kader Partai Gerindra Prasetyo Hadi, Aktivis HAM Natalius Pigai, Ketua Yayasan Teladan Utama Widiyanto Putri Wardhana, dan Wakil Ketua Umum PAN Yandri Susanto.

Lalu ada politisi Partai Gerindra Fadli Zon, Politisi Partai Golkar Nusron Wahid, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBNU Saifullah Yusuf atau Gus Ipul, mantan Politisi PDI Perjuangan Maruarar Sirait, Politisi Golkar Wihaji, Politisi PKB Abdul Kadir Karding, dan Sekjen Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya.

Sebelumnya, Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, membenarkan informasi bahwa Presiden terpilih Prabowo Subianto akan memanggil para calon menterinya di kabinet di Kediamanya di Jalan Kertanegara 4, Jakarta Selatan, Senin sore (14/10/2024).

"Iya rencananya sih seperti itu, diundang calon menteri yang kemarin sudah menandatangani kesediaan membantu, tapi finalisasinya adalah hari ini," kata Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (14/10/2024).

Dasco menyebut, tokoh yang datang nanti sore akan bertemu langsung dengan Prabowo. Namun untuk finalisasinya setelah pertemuan. 

"Nah finalisasinya setelah pertemuan," kata dia.

 

 

 

Infografis Prediksi 12 Tokoh Berpeluang Besar Masuk Kabinet Prabowo-Gibran. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Infografis Prediksi 12 Tokoh Berpeluang Besar Masuk Kabinet Prabowo-Gibran. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya