Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan rintisan (startup) robotika, Physical Intelligence, berhasil kumpulkan dana sebesar USD 400 juta atau kurang lebih Rp 6,26 Miliar (estimasi kurs Rp 15.656 per dolar AS). Dengan pendanaan tersebut valuasi perusahaan menjadi naik capai USD 2,4 miliar.
Menurut juru bicara Physical Intelligence, beberapa investor besar yang terlibat dalam pendanaan ini antara lain Jeff Bezos dari Amazon, OpenAI, Thrive Capital, dan Lux Capital.
Baca Juga
Selain itu, Bond Capital juga mengonfirmasi ikut berinvestasi. Bahkan, Khosla Ventures dan Sequoia Capital tercantum sebagai investor di situs web perusahaan tersebut. Dilansir dari CNBC pada Jumat (8/11/2024).
Advertisement
Valuasi baru Physical Intelligence ini sekitar enam kali lipat dari putaran pendanaan sebelumnya pada Maret, yang saat itu tercatat sebesar USD 70 juta dengan valuasi senilai USD 400 juta.
Perusahaan ini berfokus pada "membawa AI serbaguna ke dunia fisik," seperti tertulis di situs webnya, dengan tujuan mengembangkan model dan algoritma kecerdasan buatan skala besar untuk menggerakkan robot.
Dalam delapan bulan terakhir, perusahaan ini telah mengembangkan model AI "serbaguna" untuk robot, tulis mereka dalam sebuah posting blog.
Physical Intelligence berharap model ini dapat menjadi langkah awal menuju tujuannya mengembangkan kecerdasan umum buatan, atau AGI, yakni teknologi AI yang diharapkan bisa menyamai atau bahkan melampaui kecerdasan manusia dalam berbagai tugas.
Meminta Robot untuk Melakukan Apapun
Berita ini muncul hanya beberapa hari setelah OpenAI meluncurkan fitur pencarian dalam ChatGPT, chatbot populernya, yang memungkinkan OpenAI bersaing lebih baik dengan mesin pencari seperti Google, Bing dari Microsoft, dan Perplexity.
Bulan lalu, OpenAI juga telah menutup putaran pendanaan terbaru dengan valuasi sebesar USD 157 miliar.
Physical Intelligence memiliki visi bahwa suatu hari nanti pengguna dapat "meminta robot untuk melakukan tugas apa pun yang mereka inginkan, seperti meminta model bahasa besar (LLM) dan asisten chatbot." Dalam sebuah studi kasus, Physical Intelligence menggambarkan teknologi yang mereka miliki ini dapat memungkinkan robot dalam mencuci pakaian, merapikan meja, atau merakit kotak.
Advertisement