Gelar PTIJK 2025, OJK Beberkan Capaian Cemerlang Industri Jasa Keuangan

Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar mengatakan, sektor jasa keuangan, yang menjadi salah satu pilar utama perekonomian, mencatatkan hasil yang menggembirakan.

oleh Tira Santia diperbarui 11 Feb 2025, 14:57 WIB
Diterbitkan 11 Feb 2025, 14:00 WIB
Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan (PTIJK) 2025
Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar dalam Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan (PTIJK) 2025 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Selasa (11/2/2025). (Tira/Liputan6.com)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaksanakan Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan (PTIJK) 2025, yang mengusung tema Penguatan Sektor Jasa Keuangan yang Stabil dan Inklusif untuk Mendukung Program Prioritas Nasional, di Jakarta Convention Center, Jakarta, Selasa (11/2/2025).

PTIJK 2025 merupakan wadah penyampaian perkembangan terkini dan arah kebijakan OJK kepada industri jasa keuangan sebagai bentuk akuntabilitas dan transparansi kinerja OJK kepada publik.

"Pertemuan ini juga merupakan puncak dari dialog komprehensif akhir tahun, yang telah diselenggarakan dengan pimpinan asosiasi dan pimpinan industri di masing-masing sektor jasa keuangan," kata Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar dalam sambutannya dalam PTIJK 2025.

Mahendra pun menyampaikan, rasa syukur atas pencapaian Indonesia dalam menghadapi dinamika tahun 2024, meskipun berbagai tantangan besar hadir, seperti tingginya tensi geopolitik, perbedaan dalam pemulihan ekonomi, serta fragmentasi perdagangan global.

Namun, di tengah tantangan tersebut, perekonomian Indonesia, khususnya sektor jasa keuangan, menunjukkan kinerja yang positif dan resiliensi yang luar biasa.

"Kita patut bersyukur dapat menjalani tahun 2024 dengan baik, dengan berbagai dinamika yang ada. Di tengah hal tersebut, perekonomian dan sektor jasa keuangan Indonesia menunjukkan resiliensi dan tetap tumbuh baik," ujarnya.

 

Pertumbuhan Ekonomi yang Solid

Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan (PTIJK) 2025
Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar dalam Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan (PTIJK) 2025 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Selasa (11/2/2025). (Tira/Liputan6.com)... Selengkapnya

Dalam sambutannya, Mahendra menyampaikan pada tahun 2024, pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat sebesar 5,03 persen, yang mencerminkan daya tahan ekonomi dalam menghadapi tantangan global.

Sektor jasa keuangan, yang menjadi salah satu pilar utama perekonomian, mencatatkan hasil yang menggembirakan. Dengan fondasi permodalan yang solid, likuiditas yang mencukupi, serta profil risiko yang terkelola dengan baik, sektor ini mampu mencatatkan kinerja yang sangat positif.

"Pertumbuhan ekonomi sepanjang 2024 tercatat 5,03 persen, dengan indikator kinerja sektor jasa keuangan yang positif dan didukung oleh fondasi permodalan yang solid, likuiditas yang mencukupi dan profil risiko yang terkelola dengan baik," ujarnya.

Sektor perbankan Indonesia turut menunjukkan performa yang memuaskan dengan penyaluran kredit dan pembiayaan mencapai Rp 7.827 triliun, tumbuh sebesar 10,39 persen.

Hal ini selaras dengan target yang telah ditetapkan, dengan risiko kredit yang tetap terjaga. Di sektor pembiayaan, piutang perusahaan pembiayaan juga tumbuh 6,92 persen, mencapai Rp 503,43 triliun.

Selain itu, intermediasi non-konvensional juga mengalami pertumbuhan signifikan. Pembiayaan pinjaman dalam jaringan (fintech peer-to-peer lending) tercatat mencapai Rp 77,02 triliun, tumbuh 29,14 persen.

Kemudian, sektor pembiayaan produk Buy Now Pay Later (BNPL) menunjukkan angka yang signifikan, dengan pembiayaan dari perbankan dan perusahaan pembiayaan masing-masing tercatat Rp22,12 triliun dan Rp 6,82 triliun, yang mengalami pertumbuhan sebesar 43,76 persen dan 37,6 persen. Industri pergadaian juga mencatatkan hasil positif, tumbuh 26,9 persen dengan total pembiayaan sebesar Rp 88,05 triliun.

 

Pasar Modal yang Berkinerja Positif

Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan (PTIJK) 2025
Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar dalam Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan (PTIJK) 2025 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Selasa (11/2/2025). (Tira/Liputan6.com)... Selengkapnya

Di pasar modal, penghimpunan dana berhasil melebihi target yang ditetapkan, mencapai Rp259,24 triliun dari 199 penawaran umum. Sebagian besar dana ini berasal dari sektor keuangan, yang mendominasi hingga 36 persen dari total penawaran.

Disamping itu, jumlah investor pasar modal Indonesia mengalami lonjakan pesat dalam lima tahun terakhir, mencatatkan pertumbuhan enam kali lipat menjadi 14,87 juta investor pada akhir 2024.

"Indikator likuiditas berada di atas treshold dengan solvabilitas industri jasa keuangan terpantau solid. Bahkan untuk sektor perbankan yang mencatat capital adequacy ratio 26,69 persen, bisa dikatakan tertinggi di antara negara-negara kawasan," ujarnya.

Menurut Mahendra, pencapaian ini tidak lepas dari sinergi yang baik antara berbagai pihak terkait. Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), serta lembaga-lembaga otoritas keuangan dalam Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) telah berperan penting dalam menjaga stabilitas sektor jasa keuangan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Live dan Produksi VOD

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya