Neraca Pembayaran Indonesia Surplus USD 7,9 Miliar pada Akhir 2024

Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal IV 2024 mencatat surplus USD 7,9 miliar, meningkat dibandingkan dengan surplus triwulan sebelumnya sebesar USD 5,9 miliar.

oleh Agustina Melani Diperbarui 20 Feb 2025, 12:40 WIB
Diterbitkan 20 Feb 2025, 12:40 WIB
Neraca Pembayaran Indonesia Surplus USD 7,9 Miliar pada Akhir 2024
Bank Indonesia melaporkan kinerja Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan IV 2024 atau kuartal IV 2024 meningkat dibandingkan kuartal III 2024, sehingga menopang ketahanan eksternal. (Merdeka.com/Arie Basuki)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia melaporkan kinerja Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan IV 2024 atau kuartal IV 2024  meningkat dibandingkan kuartal III 2024, sehingga menopang ketahanan eksternal. 

NPI pada kuartal IV 2024 mencatat surplus USD  7,9 miliar, meningkat dibandingkan dengan surplus triwulan sebelumnya sebesar USD 5,9 miliar.

"Kenaikan surplus NPI tersebut ditopang oleh surplus transaksi modal dan finansial yang meningkat serta defisit transaksi berjalan yang lebih rendah," ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Ramdan Denny Prakoso dalam keterangan resmi, Kamis (20/2/2025).

Transaksi berjalan mencatat penurunan defisit seiring dengan kenaikan harga komoditas di tengah aktivitas ekonomi domestik yang tetap terjaga. Pada triwulan IV 2024, transaksi berjalan mencatat defisit sebesar USD 1,1 miliar (0,3% dari PDB), lebih rendah dibandingkan dengan defisit sebesar USD 2,0 miliar  (0,6% dari PDB) pada triwulan III 2024.

“Perbaikan kinerja transaksi berjalan terutama bersumber dari peningkatan surplus neraca perdagangan barang, didukung oleh pertumbuhan ekspor nonmigas seiring dengan kenaikan harga beberapa komoditas utama ekspor Indonesia,” tutur Ramdan.

Di sisi lain, impor barang tetap tumbuh sejalan dengan kebutuhan masyarakat yang meningkat pada periode Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru.

Aktivitas impor barang tersebut meningkatkan impor jasa freight, sehingga turut mendorong peningkatan defisit neraca jasa. Selain itu, defisit neraca pendapatan primer juga tercatat lebih tinggi karena kenaikan pembayaran imbal hasil atas investasi langsung dan investasi portofolio sejalan dengan aktivitas ekonomi domestik yang terjaga.

Surplus Transaksi Modal dan Finansial

Gedung BI raih penghargaan dari Ikatan Arsitek Indonesia
Gedung BI raih penghargaan dari Ikatan Arsitek Indonesia. Dok: Bank Indonesia... Selengkapnya

Surplus transaksi modal dan finansial meningkat. Transaksi modal dan finansial mencatat kenaikan surplus dari USD 7,5 miliar pada triwulan III 2024 menjadi USD 8,5 miliar pada triwulan IV 2024.

Kinerja positif ini ditopang oleh investasi langsung yang tetap membukukan surplus seiring optimisme investor terhadap prospek perekonomian dan iklim investasi domestik yang tetap kondusif. Transaksi investasi lainnya juga mencatatkan surplus didorong penarikan pinjaman luar negeri pemerintah dan swasta. Sementara investasi portofolio mencatat aliran modal keluar seiring ketidakpastian pasar keuangan global yang masih tinggi.

Secara keseluruhan 2024, perkembangan NPI menunjukkan ketahanan sektor eksternal yang tetap kuat, di tengah ketidakpastian pasar keuangan global yang masih berlanjut. NPI keseluruhan 2024 mencatat surplus sebesar USD 7,2 miliar, meningkat dari tahun sebelumnya yang mencatat surplus sebesar USD 6,3 miliar.

Ramdan menuturkan, kenaikan surplus tersebut terutama didorong oleh kinerja transaksi modal dan finansial yang lebih baik. Transaksi modal dan finansial 2024 mencatat surplus sebesar USD 16,4 miliar, meningkat dibandingkan dengan surplus sebesar USD 9,9 miliar pada 2023, ditopang oleh aliran masuk modal asing pada investasi langsung dan investasi portofolio, di tengah berlanjutnya ketidakpastian pasar keuangan global.

 

Transaksi Berjalan

Sementara itu, transaksi berjalan 2024 mencatat defisit sebesar USD 8,9 miliar (0,6% dari PDB), setelah mencatat defisit sebesar USD 2,0 miliar (0,1% dari PDB) pada 2023.

Perkembangan ini dipengaruhi oleh penurunan surplus neraca perdagangan barang seiring dengan permintaan negara mitra dagang utama yang melemah di tengah permintaan domestik yang tetap kuat.

Posisi cadangan devisa pada akhir Desember 2024 naik mencapai USD 155,7 miliar  dari USD 146,4 miliar pada akhir Desember 2023. Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,5 bulan impor dan utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

"Ke depan, Bank Indonesia senantiasa mencermati dinamika perekonomian global yang dapat memengaruhi prospek NPI dan terus memperkuat respons bauran kebijakan yang didukung sinergi kebijakan yang erat dengan Pemerintah dan otoritas terkait, guna memperkuat ketahanan sektor eksternal,” ujar Ramdan.

Ia menuturkan, NPI 2025 diprakirakan tetap sehat ditopang oleh surplus transaksi modal dan finansial yang berlanjut dan defisit transaksi berjalan yang terjaga dalam kisaran defisit 0,5% sampai dengan 1,3% dari PDB.

Surplus transaksi modal dan finansial didukung oleh aliran masuk modal asing sejalan dengan persepsi positif investor terhadap prospek perekonomian domestik yang lebih baik dan imbal hasil investasi yang menarik.

 

Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global
Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya