Bangun Lion Air Grup, Rusdi Kirana Cuma Bermodal Rp 9 Miliar

Lion Air Grup menjadi salah satu maskapai yang patut diperhitungkan karena mampu memperluas pasar penerbangan di tanah air.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 19 Agu 2013, 18:30 WIB
Diterbitkan 19 Agu 2013, 18:30 WIB
rusdi-kirana-130319b.jpg
Maskapai penerbangan, Lion Air telah menjadi sorotan dunia gara-gara pembelian ratusan pesawat buatan Boeing, beberapa bulan lalu.

Tahukah Anda bila sang pemilik, Rusdi Kirana hanya bermodalkan uang ratusan ribu dolar Amerika Serikat (AS) untuk membangun perusahaan raksasa, Lion Air Grup.

"Saat membuat perusahaan ini, modal saya cuma US$ 900 ribu pada 13 tahun lalu," ungkap dia dalam acara Diaspora di JCC, Senin (19/8/2013).

Kini seiring berjalannya waktu, Lion Air Grup menjadi salah satu maskapai yang patut diperhitungkan karena mampu memperluas pasar penerbangan di tanah air.

Tahun ini, Direktur Utama tersebut memperkirakan dapat mendulang pendapatan hingga US$ 2 miliar.

"Pendapatan tahun ini diproyeksikan mencapai US$ 2 miliar dan sudah mengangkut 32 juta penumpang selama 13 tahun perusahaan berdiri," tambah pria berkumis tebal itu.

Rusdi menilai, tak perlu menjadi seperti Bill Gates apabila ingin menyandang status konglomerat di Indonesia. Modalnya hanya cukup bisa membaca peluang pasar.

"Untuk jadi orang di Amerika Serikat (AS) harus seperti Bill Gates. Tapi industri penerbangan Indonesia saat ini sudah didukung semua pihak, dan kita pasti bisa dengan kemampuan membaca peluang pasar," papar dia.

Lebih jauh Rusdi menceritakan, penumpang domestik setiap tahunnya mengalami pertumbuhan 15% dan 6% penumpang regional.

"Sampai saat ini, kami sedang memesan total pesawat mencapai 707 unit pesawat. Dan kami menjadi the single order di Boeing, Air Bus dan ATR," ucapnya.

Menurut Rusdi, pihaknya tengah memesan pesawat N219 kepada PT Dirgantara Indonesia untuk membantu konektivitas di Indonesia.

"Dua atau tiga tahun lagi diharapkan bisa beroperasi di tanah air. Supaya bisa bantu daerah tertinggal dan harga-harga pangan/barang tidak melonjak tinggi di daerah," harap dia. (Fik/Nur)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya