Kedelai Mahal, Harga Daging Ayam Bisa Merangkak Naik

Pakan ternak mengandung bahan-bahan pangan impor seperti kedelai dan jagung.

oleh Septian Deny diperbarui 01 Sep 2013, 17:55 WIB
Diterbitkan 01 Sep 2013, 17:55 WIB
daging-ayam-130717b.jpg
Selain memberatkan para pengrajin tempe tahu, kenaikan harga kedelai belakangan ini juga berpotensi mempengaruhi para peternak unggas. Selama ini para peternak diketahui menggunakan pakan ternak yang umum mengandung unsur campuran kedelai.

"Sekarang juga soal pakan karena ada jagung dan kedelai didalamnya, kaitannya lagi-lagi dengan usaha rakyat seperti peternak unggas yang cukup banyak UKM," ujar Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta Pusat, Minggu (1/9/2013).

Bayu menjelaskan, biaya pakan ternak dalam ongkos produksi sebuah pertenakan memiliki porsi yang cukup besar. Bila tak dijaga dengan baik, dikhawatirkan kenaikan harga kedelai bisa mempengaruhi harga daging unggas seperti ayam.

Dengan pertimbangan itu, Bayu mengimbau para peternak unggas agar perlahan-lahan mengurangi ketergantungan bahan seperti kedelai dan jagung sebagai bahan pakan. Peternak bisa mulai beralih mengunakan pakan dengan bahan-bahan yang berasal dari dalam negeri.

"Kami berharap mulai seperti yang sudah berkali-kali dihimbau untuk menggunakan bahan lokal untuk mengganti sumber protein pada pakan misalnya dengan menggunakan bungkil seperti bungkil sawit, bungkil coklat dan lainnya yang bisa diolah untuk menjadi bahan pakan ternak," tandasnya. (Dny/Shd)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya