Mulai Pulih, Indeks S&P 500 Naik Tipis 0,13%

Sementara itu, indeks Nasdaq Composite turun tipis 0,13% hingga ditutup pada 16.286,45.

oleh Natasha Amani Diperbarui 19 Apr 2025, 09:50 WIB
Diterbitkan 19 Apr 2025, 09:50 WIB
Trading Saham Lewat Broker Online
Ilustrasi Trading Saham Lewat Broker Online. Dok: entrepreneur.com... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Indeks saham besar Amerika Serikat, S&P 500 bergerak naik dalam perdagangan pada hari Kamis (17/4/2025), tetapi mengakhiri minggu perdagangan yang dipersingkat dengan penurunan karena tarif terus membuat investor khawatir.

Melansir CNBC International, Sabtu (19/4/2025) indeks S&P 500 secara umum naik 0,13% hingga ditutup pada 5.282,70 setelah berfluktuasi antara keuntungan dan kerugian di awal sesi.

Sementara itu, indeks Nasdaq Composite turun tipis 0,13% hingga ditutup pada 16.286,45.

Namun Dow Jones Industrial Average turun 527,16 poin, atau 1,33%, hingga ditutup pada 39.142,23. Indeks 30 saham tersebut terbebani oleh penurunan UnitedHealth sebesar 22%setelah laba perusahaan asuransi yangmeleset. Baik Dow maupun Nasdaq membukukan kerugian selama tiga hari.

Saham Nvidia juga turun hampir 3% pada hari Kamis, melanjutkan penurunannya hampir 7% pada sesi sebelumnya.

Sementara UnitedHealth dan Nvidia membebani pasar, saham terkenal lainnya memberikan momentum kenaikan. Eli Lilly melonjak 14% setelah memberikan hasil uji coba positif untuk pil penurun berat badan. Saham Netflix sedikit naik 1% menjelang laporan laba raksasa streaming itu.

Investor telah waspada sejak Trump pertama kali mengumumkan rencananya untuk tarif "timbal balik" yang kemudian ia tarik kembali.

Indeks S&P 500 telah turun hampir 7% sejak saat itu. Dow dan Nasdaq keduanya juga turun lebih dari 7% dalam periode tersebut.

"Ini adalah pasar yang menunggu dan mencari arah," kata Rob Haworth, ahli strategi investasi senior di U.S. Bank Wealth Management.

"Saat ini, yang lebih penting adalah menunggu untuk melihat apa yang terjadi dengan kesepakatan perdagangan tersebut," jelasnya.

 

 

 

IHSG Terbang 2,8% pada 14-17 April 2025, Apa Pendorongnya?

Ilustrasi zakat saham
Ilustrasi zakat saham/Copyright pexels by Burak K... Selengkapnya

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melonjak signifikan pada perdagangan 14-17 April 2025. Penguatan IHSG didorong data makro ekonomi seperti cadangan devisa Indonesia sebesar USD 157 miliar.

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (18/4/2025), IHSG melonjak 2,81% ke posisi 6.483,26 dari pekan lalu di posisi 6.262,22.

Kenaikan IHSG juga diikuti kapitalisasi pasar BEI pada pekan ini. Kapitalisasi pasar BEI naik 3,98% menjadi Rp 11.120 triliun dari pekan lalu Rp Rp 10.695 triliun.

Lonjakan tertinggi terjadi pada rata-rata volume transaksi harian bursa yang naik 19,22% menjadi 22,54 miliar saham dari 18,90 miliar saham pada pekan lalu.

Analis PT MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menuturkan, IHSG menguat 2,81% di tengah pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. "Pelemahan nilai tukar rupiah tersebut dikarenakan terjadinya eskalasi perang dagang, di mana Amerika Serikat (AS) kembali memberikan tarif sebesar 245% kepada China,” ujar Herditya saat dihubungi Liputan6.com.

Ia menambahkan, terdapat rilis data cadangan devisa Indonesia sebesar USD 157 miliar dan Indeks Kepercayaan Konsumen Indonesia yang terkontraksi ke level 121.

Selain itu, selama sepekan, investor asing mencatat aksi jual saham Rp 13,68 triliun. Aksi jual selama sepekan ini lebih besar dari pekan lalu yang mencapai Rp 5,93 triliun. Dengan demikian sepanjang 2025, aksi jual saham oleh investor asing mencapai Rp 49,55 triliun.

“Beberapa hal yang menyebabkan outflow kami perkirakan karena ketidakpastian global atas adanya eskalasi perang dagang, kemudian adanya profit taking dan kemudian switching aset ke instrumen yang minim risiko," kata dia.

Prediksi IHSG Pekan Depan

Perdagangan Saham dan Bursa
Ilustrasi Foto Perdagangan Saham dan Bursa (iStockphoto)... Selengkapnya

Pada pekan depan, Herditya prediksi IHSG masih berpeluang menguat meski ada koreksi dalam jangka pendek terlebih dahulu. IHSG akan bergerak di level support 6.086 dan level resistance 6.510. Untuk pekan depan, sentimen yang akan bayangi IHSG antara lain rilis suku bunga Bank Indonesia (BI) dan neraca dagang Indonesia. Selain itu, menurut Herditya, investor masih mencermati perkembangan perang dagang.

Di tengah penguatan IHSG, rata-rata frekuensi transaksi harian melemah 1,01% menjadi 1,18 juta kali transaksi dari 1,17 juta kali transaksi pada pekan lalu.

“Perubahan turut terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian BEI selama sepekan yaitu sebesar 1,7% menjadi Rp 14,56 triliun dari Rp 14,81 triliun pada pekan sebelumnya,” tutur dia.

Pencatatan Saham

BEI juga mencatat pada pekan ini, periode 14-17 April 2025, terdapat dua pencatatan saham di PT Bursa Efek Indonesia (BEI). Mengawali pekan ini, pada Senin, 14 April 2025, perdagangan dibuka oleh PT Fore Kopi Indonesia Tbk (FORE) dalam rangka pencatatan perdana sahamnya. FORE yang tercatat di Papan Pengembangan BEI, bergerak dalam bidang bisnis kedai kopi. FORE menjadi perusahaan ke-12 yang tercatat di BEI pada tahun 2025 dengan total fundraised sebesar Rp353,44 miliar.

Kemudian pada Selasa, 15 April 2025, perdagangan BEI dibuka oleh PT Medela Potentia Tbk (MDLA) dalam rangka pencatatan perdana sahamnya. MDLA yang tercatat di Papan Utama BEI, bergerak pada sektor Kesehatan dengan sub industri Farmasi. MDLA menjadi perusahaan ke-13 yang tercatat di BEI pada 2025 dengan total fundraised sebesar Rp658 miliar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya