Tempe Tahu Hilang di Pasaran, Warga Pindah Konsumsi Krupuk

Aksi mogok perajin tahu tempe di Indonesia sejak Senin (9/9/2013) membuat masyarakat mencari menu pengganti kedua panganan tersebut.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 10 Sep 2013, 10:40 WIB
Diterbitkan 10 Sep 2013, 10:40 WIB
perajin-tahu-130909b.jpg
Aksi mogok perajin tahu tempe di Indonesia sejak Senin (9/9/2013) membuat masyarakat mencari menu pengganti kedua panganan tersebut.

Umi (35), ibu rumah tangga di Klaten, Jawa Tengah ini mengaku sudah dua hari ini tidak menemukan tempe dan tahu di Pasar Klaten dimana setiap hari dia berbelanja. Alhasil dia lebih memilih krupuk sebagai alternatif sebagai lauk.

"Capek saya muter-muter pasar tidak ketemu (tahu tempe) akhirnye beli kerupuk saja," ujar dia kepada Liputan6.com, Selasa (10/9/2013).

Menurut wanita yang kesehariannya juga sebagai juru masak di salah satu panti asuhan ini, harga krupuk tidak kalah murah dengan harga tempe tahu.

"Biasanya saya beli tempe yang panjang itu Rp 3.000, tapi berhubung tidak ada ya beli krupuk tadi, 1 kilogramnya Rp 15 ribu," tutur dia.

Hal senada juga diungkapkan Siti (30). Ibu rumah tangga asal Wonosari, Yogyakarta ini mengaku sudah jarang menemukan para penjual tempe tahu di pasar.

"Penjual tempe tahu sudah jarang sekali, tapi masih ada satu dua penjual,"tuturnya.

Mengingat langkanya dua komoditas yang banyak dikonsumsi oleh kalangan menengah kebawah itu, alhasil Siti yang juga berpofesi sebagai penjual warung angkringan itu mengurangi jumlah dagangan tempe goreng di warung angkringannya. "Ya paling saya kulakan krupuk lebih banyak,"cetusnya. (Yas/Nur)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya